linimassa.id – Ini loh woku, bumbu makanan ala Manado, Provinsi Sulawesi Utara, yang terbuat dari berbagai macam bumbu dan biasa digunakan untuk memasak daging.
Di Minahasa, Sulawesi Utara, terdapat dua jenis woku, yaitu woku balanga yang dimasak dengan belangga dan woku daun yang dimasak dalam daun.
Masakan woku mendapatkan namanya dari daun woka. Daun woka adalah adalah semacam daun lontar yang biasanya dipakai untuk membungkus nasi
Dalam sejarah kuliner Manado, bumbu woku adalah bumbu masakan campuran ala Manado, yang dinilai mempunyai rasa yang kaya.
Jenis
Bumbu woku biasanya digunakan untuk memasak atau membumbui daging. Berbagai hidangan laut dapat dimasak menggunakan bumbu woku.
Hidangan laut yang biasa digunakan untuk dimasak bersama woku antara lain adalah ikan nila, ikan kerapu, ikan mas, kepiting, dan udang. Bebek dan ayam juga dapat dimasak dengan woku.
Beberapa bumbu dapur yang biasa digunakan untuk memasak woku antara lain adalah kemangi, daun jeruk, daun pandan, kunyit, serai, daun bawang, tomat, cabe rawit, kunyit, jahe, dan bawang putih.
Woku dinilai memiliki cita rasa dan aroma khas. Jahe, daun jeruk, daun pandan, dan jahe merupakan bahan yang dinilai dapat memberikan aroma harum.
Penambahan bumbu seperti cabai dapat memberikan rasa pedas. Sementara penambahan tomat mampu memberikan cita rasa segar.
Proses
Untuk membuat woku balanga, digunakan panci atau kuali untuk menumis atau menggoreng. Biasanya, bumbu halus dan bumbu rajang ditumis terlebih dahulu di dalam kuali menggunakan sedikit minyak.
Daging ditumis bersama bumbu hingga matang. Lalu, daging dengan bumbu dibungukus dengan daun woka.
Sebagai pelengkap, daging dapat dipanaskan di atas bara arang selama 20 hingga 30 menit. Woku balanga paling baik ketika disajikan hangat.
Untuk membuat woku daun, daging bersama bumbu terlebih dahulu dibungkus oleh daun woka. Setelah itu, bungkusan dapat dikukus atau dipanggang. Kombinasi pengukusan dan pemanggangan di atas bara arang juga dapat dilakukan.
Aroma woku akan semakin sedap jika dipadukan dengan daun pandan, kemangi, dan serai. Sedangkan perpaduan bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, jahe, kemiri, garam, dan lada mampu menciptakan rasa yang istimewa di lidah. Selain itu, cabai, tomat, dan santan kerap pula dijadikan bahan tambahan untuk menambah cita rasa pedas, segar, dan gurih, tergantung selera yang memasaknya.
Variasi
Selain dari cara memasaknya, variasi woku juga dibagi berdasarkan bahan yang digunakan dalam masakan tersebut. Beberapa variasinya antara lain sebagai berikut:
Woku Kakap: Menggunakan kakap merah sebagai bahan utamanya.
Woku Sogili: Memanfaatkan ikan sogili, ikan yang cukup populer di Minahasa tapi juga mulai langka. Sogili dibungkus dengan daun dan bisa dijadikan oleh-oleh.
Woku telur ikan: Masakan woku yang menggunakan telur ikan (biasanya ikan kakap) dan disajikan dengan sedikit kuah atau agak nyemek.
Woku santan: Woku belanga yang memasukkan tambahan santan ke dalam kuahnya, sehingga rasanya lebih gurih.
Salah satu bahan yang biasa digunakan untuk memasak woku ialah ayam. Tapi, woku justru lebih populer dimanfaatkan untuk memasak beraneka jenis seafood mulai dari ikan, telur ikan, udang, cumi, hingga kepiting. (Hilal)