linimassa.id – Terjun payung atau skydiving merupakan kegiatan olahraga di udara dilakukan dengan cara lepas landas dari pesawat kecil, setelah menentukan ketinggian para atlet harus melompat dari ketinggian tersebut.
Terjun payung dilakukan dengan terjun atau melompat dari ketinggian tertentu. Saat terjun bebas, orang yang melakukan terjun payung sudah lengkap dengan parasut yang dapat mengembang, saat mereka mencapai ketinggian tertentu dengan cara menarik tuas.
Parasut yang disimpan di punggung akan mengembang saat terjun, dengan cara menarik tuas pada parasut tersebut. Jumlah parasut yang dibutuhkan sebanyak dua, adapun satu untuk cadangan.
Olahraga terjun payung memerlukan kesiapan mental sebelum terjun dari pesawat menuju daratan. Oleh karena itu tahap pesiapan pertama sebelum melompat, para pelatih akan meminta para peloncat untuk melakukan peregangan.
Tujuannya untuk melenturkan otot-otot para peloncat. Selain itu, dengan melakukan peregangan meminimalisir rasa tegang ketika melakukan lompatan di udara.
Awal Mula
Pada abad ke-15, Leonardo da Vinci membuat desain gambar komponen parasut. Namun, desain gambar tersebut menjadi hanya menjadi sebuah rancangan saja dan tidak pernah direalisasikan dalam karya nyata.
Desainnya berbentuk parasut segitiga. Seiring berjalannya waktu, desain tersebut dikembangkan kembali oleh uskup Kroasia Faust Veranzio Homo Volan.
Rancangan Veranzio dijelaskan secara rinci dalam sebuah buku tentang mekanika berjudul Machinae Novae, yang diterbitkan pada tahun 1595. Veranzio membuat 40 desain gambar mesin dan perlengkapan terjun payung lainnya.
Salah satu rancangan desain yang cukup unik yaitu, gambar manusia yang memperlihatkan sedang melakukan lompatan. Di atas gambar manusia tersebut, terdapat seperti gambar parasut. Benda tersebut memiliki bentuk segi empat dengan tali yang diikatkan di setiap sudutnya.
Di tahun 1617, Veranzio berhasil melakukan uji coba parasut karyanya tersebut. Pada tahun 1897, Tom Baldwin dari Amerika Serikat berhasil mengembangkan parasut tanpa kerangka.
Parasut tersebut dinamakan dengan parasut lemas (dalam bahasa Inggris: Limp Parachute). Pada tahun 1919, Leslie Irvin yang juga dari Amerika, menciptakan parasut yang bisa dioperasikan sepenuhnya oleh penggunanya secara langsung.
Olahraga
Zaman dahulu terjun payung sering dilakukan dalam kegiatan operasi militer. Pada tahun 1950, terjun payung mulai diakui dunia sebagai cabang olahraga udara serta bisa digunakan sebagai sarana rekreasi. Kompetisi terjun payung pertama kali diadakan pada tahun 1951, di Yugoslavia.
Olahraga terjun payung sudah dikenal diberbagai dunia dan menjadi hobi bagi setiap orang yang menyukai tantangan.
Olahraga ini bisa dilakukan siapa saja, setelah mendapatkan pelatihan dan keterampilan tertentu untuk menghindari berbagai bahaya dan risiko yang mungkin dialami.
Perlengkapan
Salah satu jenis parasut yang digunakan untuk terjun payung ada yang dinamakan parasut tipe bulat. Parasut ini biasanya digunakan untuk terjun payung dalam operasi militer, juga berfungsi sebagai parasut darurat.
Parasut tipe bulat memiliki cara kerja untuk memperlambat penurunan. Terbuat dari kanopi berbentuk kubah, bentuknya menyerupai “ubur-ubur” dan jarang digunakan oleh para peloncat modern.
Parasut yang biasa digunakan untuk pertandingan terjun payung dinamakan parasut jenis ram-air. Parasut jenis ini berfungsi untuk memberikan kontrol kecepatan dan arah yang lebih besar kepada peloncat.
Parasut ram-air juga menyebarkan tekanan, dua lapisan kain yang terdapat dalam parasut memungkinkan udara menembus dari ventilasi di bagian depan dan membentuk sel.
Helm merupakan persyaratan wajib ketika akan melakukan terjun payung. Ukuran helm yang digunakan harus nyaman di kepala. Sedangkan kacamata, berfungsi untuk melihat objek secara bersih dan jernih.
Jumpsuit merupakan baju pelindung agar tubuh terhindari dari goresan dan lecet yang terutama saat mendarat. Pemilihan jumpsuit disesuaikan dengan tipe tubuh dan berat badan, karena jumpsuit yang salah dapat berdampak negatif terhadap aktivitas terjun payung.
Harness adalah ransel tempat menyimpan kanopi yang dikemas dengan tali dan terikat di tubuh. Hal terpenting saat memilih harness adalah kesesuaian dengan tubuh, serta ukuran yang tepat dengan kanopi yang digunakan.
Perhatikan Ini
Tidak semua orang suka dengan jenis olahraga ekstrem, apalagi jika mereka yang takut dengan ketinggian. Olahraga terjun payung mengharuskan atletnya melompat dari ketinggian tertentu menggunakan parasut untuk memperlambat proses turun.
Ini eberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat akan melakukan terjun payung, yaitu:
- Lisensi
Olahraga ini tidak bisa dilakukan sembarangan orang. Mereka yang boleh melakukan terjun payung adalah orang-orang yang sudah memiliki lisensi. Untuk mendapatkan lisensi ini bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai pelatihan yang perlu kamu lakukan hingga akhirnya layak untuk melakukan kegiatan ini secara mandiri.
- Kondisi Baik
Hal yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan kegiatan ini adalah memastikan alat keamanan dalam kondisi yang baik, termasuk memeriksa kondisi parasut. Untuk memastikan keamanannya secara optimal, biasanya para atlet akan menyiapkan dua parasut dalam setiap kegiatan.
- Fokus dan Konsentrasi
Olahraga ini termasuk kegiatan yang menegangkan dan sangat menguji adrenalin. Para atlet yang akan melakukan kegiatan ini harus memenuhi kebutuhan tidur, sebelum melakukan terjun payung untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Fokus dan konsentrasi sangat penting dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Selain olahraga, salah satunya terjun payung, ada beberapa hal lain yang bisa untuk meningkatkan konsentrasi.
- Sehat
Para atlet juga wajib memastikan kesehatannya dalam keadaan baik dan paripurna. Hindari makan terlalu kenyang dan jangan juga membiarkan perut kosong. Orang yang tidak makan atau minum sebelum melompat biasanya akan mengalami pusing.
Hindari juga alkohol selama 24 jam sebelum lompat. Sebab, alkohol tidak akan menenangkan saraf, malahan dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala.
- Pakaian
Bisa memilih pakaian sporty yang pas dengan tubuh. Sebab, pakaian yang longgar akan melambai-lambai dan mengganggu proses terjun payung atau bahkan mungkin koyak karena kecepatan angin. Sama halnya dengan pakaian, sebaiknya memakai sepatu tertutup.
- Posisi Tubuh
Untuk olahraga rekreasi, akan terjun berdua dengan seorang instruktur. Nah, oleh instruktur inilah yang akan memberikan instruksi kapan harus melompat dan mendarat.
Instruktur terjun payung akan membantu mempertahankan posisi selama berada di atas dan ketika hendak mendarat. Ketika terjun, instruktur akan menginstruksikan supaya tubuh berada pada posisi horizontal untuk mempertahankan kecepatan saat turun.
Saat tiba waktunya untuk mendarat, harus bisa mengangkat dan menahan kaki agar instruktur bisa mendarat di tanah terlebih dahulu. Mengangkat kaki juga membantu menghindari cedera.
- Lumrah
Bahkan atlet sekelas dan sekalibur terjun payung profesional sekalipun masih akan mengalami grogi, alih-alih pemula. Jadi, grogi, jantung berdebar, gugup, adalah sesuatu yang lumrah. Ingat, kamu harus tetap bereaksi tenang dan mengatur napas.
Saat terjun, tarik napas dalam-dalam beberapa kali lewat hidung dan keluarkan dari mulut. Setelah detak jantung mulai stabil, nikmati pengalaman ini dengan seluruh panca indra supaya lebih rileks dan memorable. (Hilal)