linimassa.id – Sebagai kitab suci umat Islam, membaca Alquran tidak bisa sembarangan. Melainkan harus dengan tajwid.
Melansir pada buku yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, M.Ag. dan Sun Choirul Ummah, S.Ag., M.S.I., ilmu tajwid secara etimologis, kata tajwid berasal dari Bahasa Arab jawwada – yujawwidu – tajwid yang berarti tahsin atau memperbaiki.
Sedangkan secara terminologis, tajwid menurut ‘Athiyyah Qabil Nashar, ilmu tajwid ialah ilmu yang membahas kata-kata ayat (ayat-ayat) Alquran dari segi pemberian huruf pada haknya yang berupa sifat-sifat yang lazim yang diperlukan, seperti isti’la’ dan istifal, atau mustahaq huruf dari hukum-hukum bacaan yang muncul dari sifat-sifat tersebut, seperti hukum bacaan tafkhim, tarqiq, idgham, izhar, dan lain sebagainya.
Menurut istilah, tajwid adalah ilmu yang menjelaskan tentang hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang menjadi landasan wajib ketika membaca Al-Qur’an, sehingga sesuai dengan bacaan Rasulullah SAW. Abu Nizhan dalam bukunya yang berjudul, Buku Pintar Alquran dijelaskan tajwid biasa disebut sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengucapkan kalimat-kalimat Alquran.
Membaca Alquran dengan memperhatikan ilmu tajwid pernah disabdakan Nabi Muhammad SAW:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari no. 5027)
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Mengutip pada buku yang berjudul Metode Pengajaran Alquran dan Seni Baca Alquran dengan Ilmu Tajwid oleh Dr. Hj. Nur’aini, S.Ag., M.Ag., hukum untuk mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah atau wajib dikuasai sekelompok masyarakat agar lestari ilmunya.
Sedangkan untuk membaca Alquran yang sesuai dengan ilmu tajwid hukumnya adalah wajib ‘ain atau kewajiban bagi tiap-tiap orang yang membaca Alquran dengan bertajwid.
Ini seperti dalam firman Allah SWT :
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا
Artinya: “Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Alquran itu dengan tartil.” (QS. Al-Muzammil: 4)
Keutamaan
Tujuan dari mempelajari ilmu tajwid seperti dilansir Detik Hikmah ialah agar mampu untuk membaca ayat-ayat Alquran dengan baik (fasih) sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Selain itu, dengan mempelajari ilmu tajwid juga dapat memelihara lisan dari kesalahan-kesalahan Ketika membaca Al-Quran. Hal tersebut dijelaskan dalam buku yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, M.Ag. dan Sun Choirul Ummah, S.Ag., M.S.I.
Ilmu ini memiliki tujuan untuk menjaga kemurnian Alquran, terutama dalam pembacaannya. Sebab dengan mengetahui dan memahami ilmu tajwid, maka pembaca Alquran menyadari terjadinya perubahan dan kesalahan dalam pengucapan huruf arab yang mencakup tiga hal penting, yaitu:
- Tempat keluarnya huruf (makhraj).
- Jenis dan sifat tiap-tiap huruf.
- Hukum-hukum yang timbul dalam susunan kalimat Alquran.
Macam-Macam Tajwid
Hukum Nun Mati dan Tanwin
Tajwid adalah cara membaca Alquran dengan benar, dan salah satu hal yang perlu kamu perhatikan yaitu hukum nun mati dan tanwin. Macam nun sukun dan tanwin adalah hukum bacaan nun mati bertemu dengan salah satu huruf yang sudah dibagi dalam beberapa kategori. Hukum nun sukun dan tanwin ada lima macam yaitu, izar halqi, idgham bighunnah, idghom bilaguhunnah, iqlab, dan ikfa haqiqi.
- Izar halqi
Izhar halqi adalah hukum bacaan apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar halqi. Izhar secara bahasa artinya jelas dan halqi sendiri berarti tenggorokan. Adapun huruf-huruf yang dimaksud yaitu Alif atau Hamzah, Kha’,’Ain, Ha’, Ghain, Ha’. Cara membaca nun sukun ketika bertemu huruf tersebut adalah terang, jelas dan pendek, bunyi suaranya tetap jelas, tidak samar, dan tidak mendengung.
- Iqlab
Iqlab adalah suatu hukum bacaan Alquran yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf saja yaitu huruf Ba’. Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim.
- Ikhfa Haqiqi
Ikhfa berarti menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf ikhfa yaitu Ta’, Tha’, Jim, Dal, Dzal, Zay, Sin, Syin, Sod, Dhod, Fa’, Qof, Kaf. Jika bertemu dengan huruf-huruf tersebut maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samar atau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham.
- Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah adalah hukum bacaan yang melebur dan disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya dan lafal dari idgham bighunnah tersebut haruslah mendengung jika bertemu empat huruf yaitu Nun, Mim, Wau, Ya’.
- Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah artinya melebur tanpa dengung atau maksudnya memasukkan huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara yang mendengung. Hukum bacaan tersebut berlaku jika nun atau tanwin bertemu huruf Lam dan Ra’. Meskipun demikian hukum ini tidak berlaku apabila nun mati atau tanwin serta huruf tersebut tidak ada dalam satu kata. (Hilal)