linimassa.id – Pada 2021 lalu, kretek abal-abal sangat populer. Masih dilakukan hingga kini, apakah ini berbahaya?
Beberapa tahun lalu, video yang memperlihatkan proses terapi chiropractic belakangan populer di YouTube dan digandrungi jutaan penonton.
Warganet Indonesia menjuluki praktik terapi ini dengan istilah “kretek abal-abal”, merujuk pada suara yang dihasilkan saat terapis melakukan terapi pada pasien.
Salah satu kanal YouTube yang populer karena mengunggah video “kretek abal-abal” adalah channel Beemz Aryo milik presenter Bima Aryo yang saat ini memiliki 1,12 juta subscriber.
Dalam beberapa video yang ia unggah, Bima memperlihatkan kemampuannya melakukan “kretek abal-abal” ke sejumlah artis, seperti Verrel Bramasta, Nikita Mirzani, Ayu Ting Ting, hingga Atta Halilintar.
Dalam YouTube-nya, Bima Aryo memberi klarifikasi, ini adalah ‘kretek abal-abal’ buka chiropractic itu lebih ke istilah kedokteran, artinya metode untuk memanipulasi tulang. Itu lebih digunakan di kedokteran.
Ini juga pernah tren di TikTok, yakni mengeretek badan dengan teknik alakadarnya. Karena tidak dilakukan bersama terapis profesional, maka disebut ‘kretek abal-abal’.
Apa Itu?
Istilah “kretek abal-abal” dalam dunia kedokteran dikenal sebagai chiropractic, yakni manipulasi terhadap tulang belakang dengan cara terapi manual.
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi di RSUD Sidoarjo Larona Hydravianto mengatakan, pengobatan yang berkaitan dengan keluhan dan penyakit pada sistem muskuloskeletal (penyakit tulang, sendi, dan otot) memang sedang marak.
“Khususnya problem tulang belakang (spine) yang dilakukan oleh chiropractor,” kata Larona, saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Larona, chiropractor biasanya melakukan pengobatan pada keluhan-keluhan tersebut dengan melakukan manipulasi terhadap tulang belakang menggunakan cara terapi manual.
“Namun yang perlu diketahui adalah bahwa chiropractor ini biasanya tidak mendapatkan pelatihan/training yang memadai di bidang kedokteran, sehingga efektivitas pengobatan yang dilakukannya pun juga dipertanyakan,” katanya lagi.
Tidak Efektif
Banyak studi klinis yang sudah dilakukan untuk menilai efektivitas terapi chiropractic terhadap keluhan-keluhan terkait tulang, sendi, dan otot.
Terapi chiropractic juga mengundang kekhawatiran, terutama dari segi faktor keamanan manipulasi tulang belakang yang dilakukan.
Ditemukan banyak kejadian efek samping yang tidak diinginkan dari manipulasi tulang belakang ini. Mulai dari efek ringan, sedang sampai fatal.
Tidak ada bukti kuat yang mengatakan bahwa terapi chiropractic efektif untuk mengatasi atau mengobati keluhan-keluhan pada sistem muskoskeletal.
Profesor bidang ortopedi dan traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Achmad Fauzi Kamal mengatakan, chiropractic di negara-negara Barat dikenal sebagai complimentary treatment atau pelengkap pengobatan.
Itu merupakan pengobatan alternatif (tradisional), untuk membantu mengurangi keluhan otot dan sendi dengan manipulasi tulang belakang.
Asal Mula
Dari penelusuran sejumlah sumber, sejarah chiropractic sendiri diklaim berasal dari Amerika Serikat. Kata chiropractic berasal dari bahasa Yunani. Chiro memiliki arti tangan dan practic yang berarti praktek.
Chiropractic pertama kali dipraktikkan oleh Daniel David (DD) Palmer di Davenport, Iowa pda tahun 1895. Pasien pertamanya adalah Harvey Lillard, seorang petugas kebersihan yang mengalami gangguan pendengaran, setengah tuli.
Setelah menjalani beberapa kali terapi, pendengaran Harvey berangsur membaik. DD Palmer kemudian membuka sekolah chiropractic dua tahun kemudian. Sang anak, Barlett Joshua Palmer, membantu pengembangan ilmu ini pada awal abad ke-20.
Chiropractic saat ini memiliki dua aliran utama. Pertama disebut dengan ‘aliran murni’. Aliran ini meyakini koreksi tulang belakang, dan menganggap subluksasi sebagai penyebab utama untuk semua penyakit.
Pakar tulang dari dari Klinik Orthopaedi & Traumatologi, dr Ghuna Arioharjo, SpOT(K), mengingatkan untuk hati-hati. Sesekali dilakukan dengan porsi sewajarnya masih aman dilakukan, tetapi kalau ekstrem tidak boleh sembarangan. (Hilal)