linimassa.id – Bus menjadi salah satu moda transportasi yang banyak digunakan masyarakat saat ini. Ini adalah kendaraan darat yang dirancang untuk mengangkut banyak penumpang.
Bus atau bis dapat digunakan untuk perkotaan terjadwal, perjalanan jauh terjadwal, sekolah, sewa, atau pariwisata; bus promosi dapat digunakan untuk kampanye politik dan yang lainnya dioperasikan secara pribadi untuk berbagai tujuan, termasuk kendaraan wisata grup musik rock dan pop.
Bis yang ditarik kuda digunakan dari tahun 1820-an, diikuti oleh bus uap pada tahun 1830-an, dan bus listrik pertama pada tahun 1882.
Bis motor bakar pembakaran dalam pertama, atau bus motor, digunakan pada tahun 1895. Baru-baru ini, dikembangkan bus listrik hibrida, bus sel bahan bakar, dan bus listrik, serta yang didukung oleh gas alam terkompresi atau biodiesel. Pada 2010-an, pembuatan bus semakin mengglobal, dengan desain yang sama muncul di seluruh dunia.
Layanan bis antarkota reguler dengan bus bertenaga uap dipelopori di Inggris pada tahun 1830-an oleh Walter Hancock dan oleh rekan Sir Goldsworthy Gurney, antara lain, menjalankan layanan yang dapat diandalkan atas kondisi jalan yang terlalu berbahaya untuk transportasi kuda.
Sementara bis troli pertama di dunia, Berlin 1882. Pengembangan bus sejalan dengan penemuan bus troli, biasanya dialirkan melewati tiang troli oleh kabel listrk aliran atas. Siemens bersaudara, Wilhelm di Inggris dan Ernst Werner di Jerman, berkolaborasi dalam pengembangan konsep bus troli.
Pada 1662 menjadi awal mula cikal bakal bis. Blaise Pascal, seorang filsuf, ilmuwan matematika, dan fisika yang pertama kali melahirkan bus pada tahun 1662 di Prancis.
Di penghujung masa hidupnya itu, Blaise Pascal berhasil menyelesaikan bus pertama di dunia sekaligus jalur bus pertama Carrosses à cinq sols sebagai jalur transportasi umum. Bus ciptaan Pascal ini berbentuk gerbong berkapasitas 8 orang yang ditarik oleh 4 kuda, 1 supir, dan 1 pelayan (dalam istilah saat ini adalah kernet). Gerbong yang ditarik kuda ini memiliki waktu, rute, dan harga yang tetap. Bahkan tanpa penumpang pun, jika memang sudah waktunya berangkat maka akan tetap berangkat. Persis seperti sistem transportasi umum terjadwal saat ini.
Namun, seperti halnya karya-karya awal yang memprakarsai teknologi masa depan, karyanya ini tidak bertahan lama karena memang tidak sesuai dengan pasarnya. Bagaimana tidak, bis ini hanya dikhususkan untuk para bangsawan dan orang terhormat. Sedangkan kalangan bangsawan selalu berharap adanya pembaruan yang ternyata tidak terakomodasi.
Pada akhirnya, bis dan jalurnya hanya berjalan sekitar 15 tahun. Tahun 1677 adalah terakhir kali transportasi ini beroperasi.
Abad 20
Karl Benz, pendiri Mercedes Benz merancang bis bermotor pertama pada tahun 1895. Bis pertama tersebut jauh berbeda dengan bis modern, kenyamanan penumpang belum menjadi fokus utama. Renovasi besar-besaran pada sistem transit dipicu oleh kekurangan setelah Perang Dunia II, seperti biaya tinggi pembangunan rel baru dan kebutuhan akan jenis kendaraan yang lebih fleksibel mengakibatkan banyak jalur trem diubah menjadi jalur bis bermotor. Dari sinilah era dominasi bis modern dimulai.
Pada 1951, Mercedes Benz merancang model bis dengan kombinasi mesin di bagian belakang dan bodi yang luas. Seiring waktu, beberapa jenis bis khusus terbentuk, seperti bis transportasi kota, pinggiran kota, antarkota, dan sekolah. Jenis-jenis bis ini menggunakan konstruksi yang berbeda untuk menyesuaikan dengan tujuan khusus juga.
Meskipun mobil pribadi juga populer pada masa ini, biaya bahan bakar yang melambung tinggi pada tahun 1990-an dan 2000-an awal menjadikan penggunaan transportasi umum, terutama bis semakin tinggi.
Selain itu, di kota-kota besar, mobil pribadi menjadi pilihan yang kurang cocok, seperti kurangnya tempat parkir dan kemacetan lalu lintas. Akhirnya, transportasi umum seperti bis menjadi pilihan terbaik untuk berpindah tempat dengan jarak yang jauh.
Pada tahun-tahun 2000-an awal inilah semakin banyak jenis-jenis bis muncul. Jenis-jenis bis seperti bus non High Decker, bis HD, SHD, bahkan sampai bis Double Decker atau bis tingkat muncul di era ini.
Bis telah menjadi bagian penting persendian transportasi di seluruh dunia, mulai dari bis umum dalam kota, antar kota, antar provinsi, bis sekolah, bius yang dijadikan sarana antar jemput karyawan perusahaan, bis karya wisata, dan lain sebagainya.
Ukuran dan kapasitas bis di era modern juga bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Namun, yang memang digunakan sebagai transportasi umum biasanya memiliki ukuran yang besar serta kapasitas banyak. Selain itu, ukuran ban bis yang digunakan juga sudah menggunakan ukuran ban 11R22.5 yang merupakan ukuran standar terbaru untuk bus.
Abad 21 Era Bus Listrik
Semakin berkembangnya zaman, akhirnya manusia mulai berfokus untuk menjaga alam dan penghematan energi. Kendaraan listrik yang bermula dari motor dan mobil listrik, akhirnya mulai merambah dunia alat berat, seperti truk dan tidak terkecuali bis.
Sejarah bis yang berawal dari bentuk gerbong yang ditarik oleh kuda, akhirnya setelah melewati berbagai era, berada pada titik menggunakan listrik sebagai tenaga penggeraknya.
Efisiensi energi, sumber daya alam, serta usaha untuk tetap menjaga udara tetap bersih mendorong bis listrik semakin banyak dikembangkan dan digunakan di seluruh dunia. Dalam hal penggunaan bis listrik, ternyata China menjadi punggawa utama.
Hingga saat ini, negara tersebut memiliki lebih dari 421.000 bus listrik yang beredar di kota-kotanya dengan tingkat sirkulasi 9.500 bus setiap 5 minggu. Angka-angka tersebut bersifat final. Pada tahun 2018, 99% bus elektrik yang beredar di dunia berlokasi di China, sehingga mengurangi permintaan barel solar sebanyak lebih dari 270.000 barel pada akhir tahun 2019.
Banyak negara-negara maju terutama di Eropa yang telah berfokus untuk menggantikan bis konvensional dengan bus listrik sebagai transportasi umum. Hal ini tentunya didasari oleh besarnya kontribusi bis listrik dalam mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan tentunya berujung ada pengurangan emisi.
Laporan Bloomberg melaporkan bahwa pada tahun 2021, kendaraan listrik telah mengurangi konsumsi minyak sebanyak 1.5 juta barel perhari atau 3.3% dari total kebutuhan. 16% dari total pengurangan konsumsi bahan bakar minyak ada pada sektor bis. Tentunya ini menjai motivasi utama untuk semakin meningkatkan jumlah bis listrik di seluruh dunia.
Dari sini terlihat, perkembangan bis atau omnibus ini ke depannya akan berfokus pada kuantitas bis listrik disertai dengan pengembangan-pengembangan piranti bis listrik, seperti baterai, stasiun pengisian listrik, dan mungkin mekanisme penghematan energi lebih jauh lagi. (Hilal)