linimassa.id – Puasa Ayamul Bidh, puasa pada hari ke-13, ke-14, dan ke-15 setiap bulan dalam penanggalan Hijriah, merupakan praktik keagamaan yang dianjurkan dalam Islam. Puasa ini memiliki makna dan keutamaan tersendiri bagi umat Muslim.
Keutamaan Puasa Ayamul Bidh
Puasa Ayamul Bidh mengandung keberkahan dan keutamaan, sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Nabi bersabda, “Tidaklah berpuasa seorang hamba di suatu bulan kecuali dihari 13, 14, dan 15.” Puasa pada hari-hari ini dianggap membawa keberkahan dan keampunan.
Mendekatkan Diri kepada Allah
Bukan hanya menjadi puasa sunnah yang mendatangkan pahala, puasa ayyamul bidh memiliki keutamaan tersendiri. Dirangkum dari buku ‘Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW’ karya Muhammad Ridho al-Thurisinai, disebutkan bahwa di antara puasa sunnah yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW adalah puasa sunnah ayyamul bidh.
Praktik puasa Ayamul Bidh tidak hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan kepatuhan kepada Allah. Hal ini menjadi peluang bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui amalan-amalan yang dianjurkan.
Memperkuat Kedisiplinan Rohani
Puasa Ayamul Bidh juga memiliki dampak positif terhadap disiplin rohani. Dengan melibatkan diri dalam puasa ini setiap bulan, umat Muslim diingatkan untuk menjaga ketaqwaan dan meningkatkan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam meresapi makna puasa Ayamul Bidh, tokoh agama dan ulama, Ustadz Abdul Rahman, menyampaikan, “Puasa Ayamul Bidh adalah kesempatan istimewa untuk mendapatkan pahala dan keberkahan. Selain mendekatkan diri kepada Allah, puasa ini juga mengajarkan kedisiplinan dan kesabaran dalam beribadah.”
Umat Muslim diimbau untuk memanfaatkan kesempatan berpuasa pada Ayamul Bidh sebagai momen untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah. Puasa ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi sebagai bentuk pengabdian dan kesungguhan dalam menjalankan ajaran agama Islam.