linimassa.id – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disebut sebagai kota primadona. Salah satunya, karena faktor warganya yang rukun meski agamnya berbeda.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan saat menghadiri kegiatan ‘Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Agama Mensyukuri Kemerdekaan RI ke 78’ yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tangsel, di Jalan Siliwangi No. 2 Pamulang, Rabu, (30/8/2023).
Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, FKUB sebagai rumah kerukunan umat beragama di Tangsel. Sehingga semua agama dapat menjalankan ibadah dengan baik. Ini indikator sesuai dengan motto, cerdas, modern dan religius.
Makna religius bukan hanya bagi umat musilm yang mayoritas, tapi juga agama lain yang dianut oleh warga. Baik dalam hal agama, maupun kegiatan lain, sosial dan sebagainya.
“Kota Tangsel menjadi kota primadona. Banyak orang ingin datang ke Tangsel, karena kerukunan umat beragama berjalan,” kata Pilar.
Pilar menyebut, kerukunan umat beragama itu terjaga berkat para ulama, ustad dan tokoh masyarakat yang mampu membimbing, sehingga umat muslim dapat memiliki toleransi kepada umat agama lain begitu besar.
Pilar menyontohkan seperti di Singapura, semua orang bisa menjalankan ibadah. Bahkan tatanan kehidupan masyarakatnya diatur sedemikian rupa. Mulai dari buang sampah dan lain sebagainya. Meski negara kecil, namun dapat dicontoh oleh negara besar.
“Merawat negara besar tidak mudah, seperti Indonesia. Untuk mewujudkan keragaman perlu dilakukan dengan hal-hal kecil. Perbedaan jangan membuat terpecah belah. Tapi dengan perbedaan menjadi kota Tangsel lebih maju. Masyarakat saling tukar pikiran dan budaya. Sehingga menjadi lebih hebat,” pesannya.
Ketua FKUB Tangsel Fachruddin Zuhri menhgatakan, ada dua kegiatan dalam satu acara, pertama HUT RI ke 78 dan HUT FKUB yang ke 14.
“Kami mengharapkan semua komponen masyarakat untuk berkontribusi agar semakin cerdas dan semakin modern dan religius sebagaimana tertuang dalam logo Tangsel,” ujarnya.
Fachruddin menyebut, indeks kerukunan umat beragama di Tangsel nilainya cukup bagus. Maka perlu di pertahankan dan ditingkatkan.
Program kedepan perlu juga membangun jaringan FKUB tingkat kecamatan. Di banyak daerah penerima Harmoni Award memiliki jaringan hingga kecamatan.
“Di Tangsel perlu juga dibangun jaringan hingga tingkat bawah. Bisa saja difasilitasi oleh pihak kecamatan,” harap ia di dampingi Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel KH Dedi Mahfudin.
Sementara itu, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangsel Chaerul Saleh menyampaikan persatuan dan kesatuan melalui silaturahmi cukup kuat sehingga bangsa lain takut.
Jika semua saling bersaudara, maka akan merasakan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan bersaudara akan saling membantu.
“Saya berharap didikan kebaikan, harus tumbuh dengan siapapun. Dalam konteks lakum dinukum waliyadin (bagimu agamamu dan bagiku agamaku). Kita akan mencontoh kepada orang tua baik ayah dan ibu. Maka jadilah orang tua yang mampu memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya,” harapnya.