linimassa.id – Polisi berhasil menangkap seorang penyelundup berusia 70 tahun berinisial HM, yang terlibat dalam pengiriman dua kapal pengungsi Rohingya ke Aceh.
HM diduga memfasilitasi keberangkatan 341 pengungsi, yang terdampar pada 14-15 November 2023. Biaya perjalanan mencapai Rp7 juta untuk anak-anak dan Rp14 juta untuk dewasa.
Kapolres Pidie, AKBP Iman Asfali, mengungkapkan bahwa agen penyelundupan, termasuk HM, dapat menghasilkan dana sebesar Rp3,3 miliar dari kejahatan tersebut.
“Apabila ditotalkan agen mendapatkan hasil kejahatan tersebut, jika dihitung kurs Indonesia sebesar Rp3,3 miliar,” ujar Kapolres Pidie AKBP Iman Asfali dalam keterangannya, Rabu (06/12/2023).
Biaya tinggi ini mencakup pembayaran dari setiap penumpang kapal yang berusaha mencari perlindungan di Aceh.
Polisi terus menyelidiki keterlibatan pihak lain dalam jaringan penyelundupan ini. Mereka juga memburu terduga pelaku lainnya, termasuk nakhoda dan agen penyelundupan pengungsi Rohingya, untuk membawa mereka ke pertanggungjawaban hukum.
Penolakan kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh semakin meningkat karena kurangnya tempat penampungan dan perilaku yang dianggap meresahkan oleh sebagian warga Aceh.
Pendaratan lebih dari 1.000 pengungsi di Aceh memunculkan permasalahan sosial dan kemanusiaan yang memerlukan penanganan serius.
UNHCR mendesak negara-negara di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia, untuk membantu mencari dan menyelamatkan ratusan pengungsi Rohingya yang nyawanya terancam. Laporan kapal-kapal pengungsi yang terombang-ambing menjadi fokus perhatian internasional.
Polisi dan lembaga kemanusiaan di Aceh bekerja sama untuk menangani krisis pengungsi ini dengan penegakan hukum terhadap pelaku penyelundupan dan memastikan keamanan serta kebutuhan dasar bagi pengungsi Rohingya yang telah tiba di wilayah tersebut. (AR)