linimassa.id – Manusia saat ini tidak lepas dari penyedap rasa berupa MSG alias vetsin. Meski pemakaian MSG dalam makanan tergolong aman, tak sedikit juga yang beralih menggunakan penyedap alami demi menjaga kesehatan.
Monosodium glutamat (MSG) merupakan senyawa yang bisa memberikan rasa umami (gurih) pada makanan. Karena MSG berasal dari asam amino glutamat yang diubah menjadi garam natrium, MSG sebenarnya masih tergolong penyedap rasa alami.
Konsumsi MSG dalam jumlah yang wajar juga tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, jika tidak ingin menggunakan MSG, Anda dapat menggantinya dengan bahan-bahan alternatif sebagai berikut.
Bawang Putih
Bawang putih memberikan rasa gurih dan aroma khas yang menggugah selera. Baik dalam bentuk segar maupun bubuk, penyedap alami ini akan membuat nasi goreng, sup, hingga sayur bening yang Anda buat menjadi lebih lezat.
Selain itu, bawang putih juga bermanfaat bagi pengidap hipertensi. Menurut sebuah studi dalam Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences, efek suplemen bawang putih dalam menurunkan tekanan darah bahkan tidak kalah dari obat hipertensi.
Kayu Manis
Kayu manis memberikan rasa khas yang cocok untuk hidangan manis maupun gurih. Kita bisa menggunakan penyedap alami ini untuk membuat kari, semur, kue lapis legit, hingga hidangan penutup seperti keik dan cinnamon roll.
Meski merupakan pemberi rasa manis, kayu manis justru bermanfaat untuk mengontrol gula darah.
Kayu manis mampu memperlambat pemecahan karbohidrat dan membantu insulin dalam menstabilkan gula darah.
Rosemary
Rosemary adalah tanaman rempah yang berasal dari daratan Mediterania. Rempah ini memberikan rasa khas yang kuat dan menyegarkan sehingga cocok digunakan dalam masakan yang dipanggang, contohnya steik.
Selain lezat, penyedap rasa alami ini juga mengandung antioksidan dan zat antiradang yang membantu melancarkan aliran darah. Rosemary mungkin bisa bermanfaat bagi orang-orang yang pernah mengalami stroke.
Kunyit
Kunyit dapat memberikan warna kuning alami pada makanan. Meski rasa kunyit murni cenderung pahit, menambahkan kunyit ke dalam masakan yang Anda buat justru akan memperkuat cita rasanya. Kunyit sama seperti rosemary yang kaya akan zat antioksidan dan antiradang.
Menurut beberapa laporan studi, sifat antiradang ini berpotensi menyehatkan jantung, mencegah penyakit Alzheimer, dan bahkan mengurangi gejala radang sendi.
Garam dan Gula
Garam dan gula merupakan penyedap alami yang tidak kalah dari MSG. Gula berfungsi untuk menyeimbangkan rasa asin dan asam dalam masakan, sedangkan garam yang memperkuat cita rasanya.
Meski keduanya merupakan bahan alami, pastikan Anda menggunakan gula dan garam dalam jumlah yang wajar.
Konsumsi gula dan garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya.
Garam Laut
Berbeda dengan garam meja yang diperoleh dari tanah, garam laut (sea salt) dibuat melalui proses penguapan air laut.
Garam ini cocok menjadi pengganti MSG karena dapat memperkuat cita rasa masakan tanpa menjadikannya terlalu asin.
Kandungan klorida dalam garam laut juga bermanfaat bagi pencernaan, terutama untuk produksi asam lambung. Ditambah lagi, natrium klorida dalam garam ini ikut membantu penyerapan dan pengiriman zat gizi dari makanan.
Tomat
Penyedap alami yang satu ini memiliki kombinasi rasa manis dan asam yang membuat masakan menjadi lebih segar.
Tomat juga sangat serbaguna. Kita dapat mencampurkan tomat segar ke dalam sayur bening atau mengolahnya dulu menjadi pasta tomat.
Dengan mengonsumsi tomat, juga bisa mendapat asupan zat bermanfaat, seperti antioksidan likopen, vitamin C, kalium, folat, dan vitamin K. Inilah yang membuat tomat punya banyak manfaat bagi kesehatan.
Jamur
Dengan teknik memasak yang tepat, dapat menyulap jamur menjadi penyedap rasa alami.
Salah satu caranya dengan memanggang jamur untuk menghasilkan rasa gurih yang mirip mentega dan rasa manis seperti karamel.
Jamur juga kaya akan serat, protein, antioksidan, selenium, dan vitamin B kompleks. Berkat kandungan ini, jamur dapat memberikan energi bagi tubuh, memperkuat sistem imun, dan membantu menjaga berat badan.
Konsentrat Protein Susu
Konsentrat protein susu merupakan produk olahan susu yang kandungan proteinnya telah diperkaya. Produk ini mengandung 42–85% protein dengan kadar laktosa yang lebih rendah dari susu pada umumnya.
Untuk membuat konsentrat protein susu, produsen akan menguapkan susu skim dan mengeringkannya. Proses ini menghilangkan kandungan laktosa dan mineral sehingga menyisakan bubuk susu tinggi protein.
Jahe
Sebagai bahan yang serbaguna, jahe bisa ditambahkan ke dalam tumis sayuran, dressing salad, bumbu marinasi, hingga roti. Sejumlah penelitian juga menemukan manfaat jahe bagi kesehatan, khususnya sistem pencernaan.
Jahe bekerja dengan membantu fungsi enzim pencernaan, mengurangi produksi gas, dan melancarkan gerak makanan dalam usus.
Jintan
Jintan memberikan rasa manis, pahit, serta pedas sehingga cocok untuk olahan seperti opor, rawon, tongseng, dan rendang.
Tidak hanya itu, jintan juga berfungsi memberikan aroma harum yang khas pada berbagai masakan kaya rempah.
Dari sisi kesehatan, jintan juga berpotensi untuk mengendalikan gula darah, melawan infeksi, dan mengatasi diare. Bahkan, studi terhadap hewan turut menunjukkan manfaat jintan dalam melawan kanker.
Efek Positif dan Negatif
Selama ini, MSG atau lebih populer dengan sebutan micin, kerap berkaitan dengan hal yang negatif. Banyak orang yang menghindari penyedap makanan ini karena berbagai informasi buruk terkait dampaknya bagi kesehatan.
Padahal, mengonsumsi makanan yang mengandung MSG tidak selamanya negatif. Ada efek positifnya. Untuk itu, yuk, cari tahu seperti apa efek positif dan negatifnya!
Laman Halodoc menulis, MSG atau monosodium glutamat, adalah bahan tambahan makanan yang bermanfaat untuk meningkatkan rasa makanan. MSG adalah garam natrium dari asam glutamat, yaitu salah satu asam amino non-esensial dan terkandung secara alami dalam makanan.
Monosodium glutamat memiliki rasa umami yang kuat, yang mengacu pada rasa yang kaya dan gurih. Asam glutamat ini telah banyak orang gunakan secara luas dalam industri makanan sebagai bahan tambahan, untuk meningkatkan rasa dan memberikan rasa gurih pada makanan.
Dalam aspek diet dan nutrisi, MSG umumnya digunakan sebagai bahan makanan olahan, seperti kaldu, saus, keripik, camilan, makanan beku, dan makanan cepat saji. MSG juga dapat terkandung dalam berbagai bumbu dan produk makanan kemasan.
Sebagai salah satu senyawa yang kerap menjadi bahan makanan, berikut adalah fungsi atau beberapa efek positif konsumsi MSG:
MSG dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan rasa makanan berkat sifat umaminya yang terdapat dalam MSG. Adapun, sifat umami ini merangsang produksi saliva, membuat mulut menjadi lebih berair.
Selain itu, sensasi rasa umami dari MSG juga meningkatkan sensasi rasa dalam makanan. Dengan demikian, makanan yang kamu nikmati akan menjadi lebih lezat.
Salah satu manfaat MSG lainnya adalah sumber energi. Sebab, usus dapat menguraikan MSG menjadi sumber energi. Baik melalui perubahan menjadi asam amino lainnya atau yang tubuh gunakan dalam pembentukan senyawa bioaktif. Karena itu, setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, seseorang mungkin merasa lebih berenergi.
MSG dapat menjadi penambah rasa yang kuat di berbagai makanan. Tidak hanya membuat makanan lebih menggugah selera, tetapi juga membantu seseorang merasa lebih kenyang.
Untuk efek negative antara lain mengganggu metabolisme. Selain itu dampak buruk bagi otak. Glutamat adalah salah satu kandungan yang berperan penting pada fungsi otak. Gunanya untuk neurotransmitter, zat kimia yang dapat merangsang sel saraf untuk mengirimkan sinyal. Pada MSG, kadar glutamat yang terkandung terlalu banyak.
Hal ini malah berisiko memicu terjadinya toksisitas atau keracunan pada otak.Terlebih lagi jika konsumsi MSG berlebihan dan berkepanjangan. Sebab, kondisi ini dapat menyebabkan kematian sel.
Jika mengonsumsi MSG juga dapat menyebabkan hipersensitivitas pada beberapa orang. Ada beberapa gejala saat mengalami masalah ini, seperti sakit kepala, berkeringat banyak, wajah terasa seperti tertekan, mengalami mati rasa, kesemutan, hingga terbakar di wajah, leher, dan area lainnya, mengalami sakit dada, dan merasa mual. (Hilal)