linimassa.id – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkap bahwa pemuda merupakan kelompok yang paling banyak memanfaatkan financial technologi (fintech) lending platform atau pinjaman online.
Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, mengungkapkan hasil survei yang menunjukkan bahwa pemuda usia 20-34 tahun mendominasi sebagai peminjam pada platform pinjaman tunai.
“Dari survei dan riset kami bahwa peminjam paling banyak adalah usia dari 20 tahun sampai 34 tahun, itu (jumlahnya) hampir 80 persen di platform pinjaman tunai,” ujar Entjik S. Djafar pada jumpa pers di Jakarta, Kamis (21/03/2024).
Faktor Gaji Rendah
Entjik S. Djafar menyoroti bahwa gaji rendah menjadi salah satu faktor utama mengapa pemuda banyak memanfaatkan layanan pinjaman online.
Dengan pengalaman kerja yang masih terbilang baru, gaji pemuda sering kali habis hanya dalam beberapa minggu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini menjadi fenomena umum, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain seperti Singapura dan China.
Pembayaran Lancar
Namun, meskipun mengandalkan pinjaman, pemuda ternyata masih mampu membayar kewajiban mereka dengan lancar.
Direktur Komunikasi Korporat AFPI, Andrisyah Tauladan, menjelaskan bahwa pemuda memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman mereka, dengan tingkat pembayaran yang tergolong baik dan lancar.
Hanya sekitar kurang dari tiga persen dari total peminjam yang mengalami gagal bayar.
Menurut Andrisyah, jumlah pinjaman rata-rata bagi pemuda di platform pinjaman teknologi keuangan bervariasi tergantung pada penghasilan individu.
Kisarannya berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp10 juta, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing.
Entjik S. Djafar menambahkan bahwa pinjaman online telah menjadi salah satu alternatif bagi pemuda untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.
Meskipun demikian, ia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijaksana dan tidak berlebihan dalam mengambil pinjaman.
Dengan demikian, pemuda dapat memanfaatkan layanan fintech secara positif dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan mereka. (AR)