linimassa.id – Paprika alias Capsicum annuum L merupakan tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae.
Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad. Dalam pengertian internasional, paprika dipakai untuk menyatakan hampir semua varietas Capsicum annuum.
Warna-warni ini, tergantung pada seberapa matangnya. Kita bisa memilih yang berwarna hijau, kuning, jingga, ungu, atau merah, yang paling matang.
Nama-nama tertentu, seperti pepperoni, diberikan untuk paprika dengan ciri penampilan, penggunaan, atau rasa yang khas.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya di Meksiko, Tanaman ini dibawa ke Eropa pada abad ke 16 oleh Christoper Columbus.
Tanaman paprika umumnya tumbuh setinggi 50 cm – 150 cm. Tanaman ini dapat cocok di berbagai iklim dan dapat tumbuh di berbagai belahan dunia. Untuk budidaya dengan hidroponik tinggi paprikabisa mencapai 3- 4m. Ditanam Didaerah pegunungan dengan suhu minstra.
Manfaat
Dilansir dari Halodoc, sayuran berwarna yang bisa dikonsumsi mentah atau matang ini secara alami mengandung rendah gula.
Makanan sehat ini mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan utama dalam sayuran ini adalah karotenoid, serta ada juga capsantin, zeaxanthin, dan lutein.
Sayuran ini juga mengandung mineral lain yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti kalsium, potasium, hingga fosfor.
Mengonsumsi makanan ini dengan tepat baik untuk menurunkan risiko berbagai penyakit kronis.
- Mengurangi Peradangan dalam Tubuh
Jenis paprika tertentu ada yang mengandung capsaicin. Kandungan capsaicin berkaitan dengan reseptor pada sel saraf untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit.
Mengonsumsi paprika mampu melindungi tubuh dari peradangan akibat penyakit radang sendi, kerusakan saraf, hingga masalah pencernaan.
- Meningkatkan Kesehatan Mata
Lutein dan zeaxanthin merupakan karotenoid yang ada di dalam paprika dengan jumlah yang tinggi. Mengonsumsi sayuran ini dalam jumlah yang cukup mampu meningkatkan kesehatan mata.
Kandungan tersebut dapat melindungi retina dari kerusakan oksidatif. Selain itu, mengonsumsi makanan kaya karotenoid juga bisa mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula.
- Kesehatan Usus
Paprika adalah sumber serat yang baik dan penting untuk kesehatan usus. Mengonsumsi makanan kaya serat seperti paprika dapat membantu memenuhi asupan serat yang direkomendasikan. Takarannya sekitar 30-35 gram perhari untuk pria, dan 25-32 gram per hari untuk wanita.
Meningkatkan asupan serat dapat melindungi sistem pencernaan dari kanker usus besar dan penyakit radang usus. Selain itu, sistem pencernaan dapat berfungsi optimal, sehingga mencegah sembelit dan meningkatkan keseimbangan bakteri usus sehat.
- Mencegah Anemia
Paprika juga kaya vitamin C. Hal ini meningkatkan penyerapan zat besi dari usus. Penyerapan zat besi dalam makanan meningkat secara signifikan ketika mengonsumsi buah atau sayuran yang kaya vitamin C.
- Mempertahankan Berat Badan Sehat
Makan lebih banyak buah dan sayuran seperti paprika dapat membantu mempertahankan berat badan sehat, atau bahkan menurunkan berat badan.
Jenis yang berwarna hijau rendah kalori, tinggi serat, dan memiliki nutrisi lain yang penting bagi tubuh untuk mempertahankan berat badan lebih optimal.
- Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik
Mengonsumsi sayuran ini juga bisa membantu meningkatkan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Peningkatan kadar HDL akan berkaitan dengan penurunan risiko gangguan jantung.
- Memiliki Sifat Antikanker
Karotenoid, karoten, lutein, dan zeaxanthin dalam sayuran ini mampu mencegah stres oksidatif yang bisa meningkatkan risiko kanker.
Dalam American Journal of Epidemiology pada tahun 2005, terdapat penelitian terhadap 2.000 wanita yang memiliki kadar beta karoten, lutein, zeaxanthin dalam darah, berpeluang 25-35 persen lebih kecil mengidap kanker payudara.
Selain itu, kandungan capsaicin dalam paprika juga bisa mencegah pertumbuhan dan perkembangan sel kanker dalam tubuh.
- Mengontrol Kadar Gula Darah
Kandungan capsaicin dalam sayuran ini membantu pengidap diabetes untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini terjadi karena capsaicin memengaruhi gen yang terlibat dalam pengendalian gula darah, dan menghambat enzim yang memecah gula dalam tubuh.
Dalam sebuah jurnal Clinical Nutrition, terdapat penelitian selama empat minggu terhadap 42 ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit kencing manis. Mereka mengonsumsi suplemen capsaicin sebesar lima miligram setiap hari.
Hasilnya, terdapat penurunan kadar gula yang cukup signifikan setelah makan daripada ibu hamil yang menerima efek plasebo.
- Menjaga Kesehatan Tulang
Karotenoid pada sayuran ini meningkatkan kesehatan tulang pada wanita pasca menopause. Sebuah penelitian yang terdapat dalam Food and Nutrition Research, melibatkan 100 wanita sehat pasca menopause yang terdapat dalam dua kelompok.
Kelompok pertama dengan ekstrak karotenoid paprika 20 miligram setiap hari selama 24 minggu. Hasilnya, kelompok dengan ekstrak karotenoid paprika memiliki kualitas tulang yang lebih baik daripada kelompok dengan plasebo.
- Menu Diet
Paprika mengandung serat tinggi dan kalori yang rendah. Dengan kata lain, cocok untuk menjadi makanan yang bisa mendukung program diet kamu menjadi lebih optimal. (Hilal)