linimassa.id – Saat ini minuman energi sangat mudah ditemukan. Minuman energi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk menambah energi seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk.
Jika umumnya di luar negeri (Amerika Serikat), minuman energi digolongkan sebagai minuman ringan, di Indonesia, minuman energi digolongkan sebagai minuman kesehatan.
Umumnya, minuman energi dipasarkan dalam bentuk botol kecil yang siap minum, namun di Indonesia, dimotori oleh Extra Joss, dengan tujuan menekan harga jual, minuman energi yang laku dipasarkan dalam bentuk sachet yang harus dicampur dengan air, biasanya air mineral, sebelum dikonsumsi.
Saat awal peluncurannya, Extra Joss terkenal dengan frasa dalam iklannya di televisi, “Ini biangnya, buat apa botolnya!” yang sangat merekat erat dalam hati pengguna minuman energi, dan langsung mengubah peta pemasaran minuman energi di Indonesia yang saat itu didominasi merk asing, seperti Kratingdaeng, Lipovitan dan M-150. Selanjutnya beberapa merk domestik mengikuti produk sachet Extra Joss seperti Kuku Bima Ener-G, Hemaviton Jreng, dll.
Di era modern ini, tuntutan pekerjaan rasanya semakin tinggi. Modernisasi seolah memaksa kebutuhan hidup semakin kompleks setiap waktunya.
Secara normal, tenaga manusia sangat terbatas. Tak seperti robot atau mesin yang sangat tangguh untuk bekerja dari pagi-siang-malam-hingga pagi lagi, bahkan sampai malam lagi. Oleh karenanya, sangat tidak jarang orang mengkonsumsi sesuatu yang dapat memacu tenaga dan energy tubuh untuk dapat tetap beraktivitas walau sudah bekerja dalam waktu yang lama.
Tak cukup dengan gizi yang baik dengan bahan-bahan yang alami, buah misalnya, tetapi juga dengan asupan zat-zat sintetis yang efeknya dirasa lebih mampu untuk memacu energi.
Idola
Saat ini banyak minuman-minuman kemasan instan yang mampu memacu kinerja tubuh. Semakin banyak ditemukan minuman semacam ini di toko-toko maupun swalayan, dan sepertinya popularitasnya semakin tinggi.
Minuman seperti ini sepertinya sudah menjadi idola untuk dikonsumsi orang-orang yang pekerja malam atau yang harus bekerja melebihi jam kerja normalnya.
Tidak ada standar baku terkait definisi minuman berenergi, namun jenis minuman ini dipasarkan dengan kesan energetik, menambah stamina, atau menambah energi.
Dari segi substansi, minuman berenergi merujuk pada minuman non-alkohol, dengan kandungan utama seperti kafein, taurin, vitamin, terkadang disertai soda. Minuman berenergi juga dilengkapi dengan bahan lainnya yang bekerja untuk “menyegarkan†atau bersifat stimulan.
Namun jika mengkonsumsi terlalu sering atau lebih dari satu kemasan perhari, minuman ini dapat menimbulkan gangguan konsentrasi, ketidakseimbangan nutrisi, dan dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan bagi tubuh. Ironisnya, komposisi yang paling berbahaya adalah bahan “pemberi energi†dalam minuman berenergi itu sendiri, yaitu kafein dan gula.
Kafein
Beberapa minuman berenergi tidak mencantumkan kadar kafein yang dikandung dalam satu kemasannya.
Kafein adalah sumber pemberi energi utama di samping bahan stimulan lainnya yang juga terkandung di jenis minuman ini. Setelah konsumsi beberapa waktu, sebagian orang akan mengalami ketergantungan karena menerima kadar kafein yang cukup banyak dari minuman berenergi.
Batas kafein yang dapat dikonsumsi orang dewasa adalah sekitar 400mg per hari, namun tentu saja hal ini dapat lebih rendah atau lebih tinggi untuk sebagian orang.
Dalam minuman berenergi, kafein yang terkandung sekitar atau lebih dari 70mg sampai 200mg, jumlah ini dapat bertambah dari bahan lainnya yaitu guarana yang biasanya terkandung dalam minuman berenergi.
Ketergantungan kafein sehingga jika konsumsi dihentikan secara tiba-tiba dapat muncul beberapa gejala, seperti gelisah, sakit kepala, suasana hati yang buruk, cemas, serta sulit konsentrasi.
Kelebihan dosis kafein dapat memicu berbagai gejala seperti susah tidur, cemas, diare, demam, sering buang air kecil atau buang air besar, detak jantung terlalu cepat atau dada berdebar, hingga kejang.
Kadar kafein dan gula yang tinggi dapat mengganggu kinerja hormon insulin, sehingga gula darah sulit terkontrol. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.
Kafein dan gula berlebih bisa meningkatkan tekanan darah sehingga berisiko terjadinya hipertensi, penyakit jantung, dan obesitas.
Kafein memiliki efek diuretik sehingga meningkatkan produksi urine, dapat meningkatkan pembuangan garam (natrium) dalam urine. Natrium berfungsi untuk menahan cairan di dalam tubuh, sehingga tubuh tidak kekurangan cairan. Banyaknya natrium dan cairan yang terbuang setelah mengkonsumsi kafein akan menyebabkan tubuh berisiko mengalami dehidrasi.
Jika seseorang juga meminum sumber kafein lainnya seperti kopi, maka ia dapat mengalami overdosis kafein yang efeknya dapat berbahaya bagi jantung.
Gula merupakan sumber dari bahan utama energi bagi tubuh (glukosa). Biasanya minuman berenergi mengandung glukosa yang sangat tinggi melebihi kebutuhan. Konsumsi glukosa yang tinggi tanpa diimbangi dengan aktivitas akan memicu kegemukan dan peningkatan kadar glukosa darah.
Salah satu penelitian eksperimental pada tahun 2010 menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam minuman berenergi dengan jumlah yang terlalu banyak akan menghambat kinerja otak. Minuman berenergi memang terbukti meningkatkan kemampuan kognitif seseorang namun fungsinya dapat menurun jika dikonsumsi terlalu banyak.
Dalam penelitian ini, konsumsi Minuman berenergi dengan dosis 1,8ml/kg terbukti dapat membantu dalam berkonsentrasi, namun dengan dosis tiga kali lipat lebih tinggi (5,4ml/kg) akan mengurangi kemampuan konsentrasi pada individu.
Minuman berenergi juga mengandung beberapa bahan lainnya namun kandungannya terlalu sedikit untuk menimbulkan manfaat bagi tubuh. Terdapat juga bahan lainnya yang biasanya sudah terpenuhi tanpa suplemen seperti taurine dan vitamin B. Khusus vitamin B, terdapat beberapa jenis yang tidak dapat diserap dengan cara diminum sehingga langsung terbuang dapat diserap terlebih dahulu.
Gangguan
Hal yang perlu diperhatikan adalah kandungan di setiap kemasan minuman energi, terutama kafein, yang jumlahnya perlu disesuaikan dengan berat badan. Berikut dampak dari konsumsi minuman energi terlalu banyak:
- Gangguan Jantung
Hal ini mungkin dialami oleh individu yang sudah memiliki gangguan pada kesehatan jantung. Efek pada jantung disebabkan oleh konsumsi kafein berlebih yang menyebabkan aritmia, bahkan sebelum seseorang mengalami gangguan kesehatan pada jantung. Konsumsi minuman energi berlebih juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Salah satu studi oleh Steinke dan kolega menunjukkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 11% atau sekitar 10mmHg setiap mengonsumsi minuman berenergi per hari. Efeknya terhadap seseorang dengan riwayat atau risiko penyakit jantung adalah gagal jantung yang menyebabkan kematian.
- Insomnia
Minuman energi bermanfaat dalam menjaga seseorang terjaga dan tetap merasa segar. Namun, jika disalahgunakan dengan konsumsi berlebih, seseorang dapat tidak akan merasa mengantuk sama sekali. Kondisi insomnia akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan fisik dan mental terutama gangguan berkonsentrasi.
- Diabetes Mellitus
Hal ini sudah pasti disebabkan kadar glukosa yang sangat tinggi. Konsumsi yang terlalu sering maka akan menyebabkan defisiensi insulin akibat banyak gula dalam darah. Minuman energi sendiri sudah memiliki kadar gula yang tinggi, dan jika ditambah glukosa dari makanan lainnya akan menyebabkan membebani kinerja pankreas dalam menghasilkan hormon insulin.
- Ketergantungan
Kondisi ini hampir sama dengan kondisi ketergantungan kafein pada umumnya. Namun, ketergantungan pada minuman berenergi juga dapat disebabkan stimulan lainnya sehingga tubuh memerlukan minuman berenergi untuk melakukan pekerjaan berat.
Ketergantungan kafein dalam dosis tinggi juga akan sangat sulit dihilangkan, akibatnya individu yang ketergantungan mungkin akan mengkonsumsi minuman berenergi kembali bahkan dalam waktu yang lama. Jika ingin menghentikan ketergantungan dan berhenti meminum minuman energi, seseorang mungkin akan mengalami sakit kepala sebagai gejala withdrawal alias sakaw..
- Overdosis Vitamin B
Minuman berenergi mengandung berbagai vitamin B, salah satunya Niacin (vitamin B3). Vitamin B pada umumnya diperlukan dalam jumlah yang sedikit dan dapat dipenuhi tanpa minuman berenergi atau suplemen.
Namun keracunan vitamin B mungkin terjadi apabila seseorang mengkonsumsi minuman berenergi lebih dari satu kemasan perhari. Gejala yang disebabkan adalah iritasi pada kulit, rasa pusing, aritmia, muntah, dan diare. Tidak menutup kemungkinan terjadi kondisi hipervitaminosis B yang menyebabkan awal dari kerusakan saraf dan liver. (Hilal)