linimassa.id – Beberapa hewan di muka bumi, memiliki kemampuan adaptasi tingkah laku dengan lingkungannya untuk melindungi diri dan berburu mangsa.
Salah satunya adalah mimikri. Mimikri adalah kemampuan hewan untuk memakai bagian tubuhnya atau warna kulitnya agar dapat menyerupai sesuatu, bisa saja hewan lainnya, benda, perilaku atau bahkan suara.
Mimikri tidak berarti hewan mengubah tubuhnya tetapi hanya menyesuaikan tubuhnya sesuai lingkungan atau hewan lain.
Umumnya hewan-hewan yang memiliki kemampuan ini memilih tempat tinggal yang sesuai dengan bentuk atau warna tubuhnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk berburu atau berlindung.
Mimikri dan Kamuflase
Hewan yang melindungi dirinya dengan mimikri adalah cara yang efektif. Mereka akan mengubah perilakunya atau diam di depan latar belakang lingkungannya untuk membuat mereka menjadi samar.
Selain mimikri, ada juga pertahanan hewan dalam melawan pemangsa yakni kamuflase. Arti kamuflase adalah suatu tanda atau warna yang membantu hewan bersembunyi pada lingkungannya dari pemangsa.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kamuflase atau pewarnaan tersamar (cryptic coloration), juga kerap dikatakan sebagai pertahanan pasif yang membuat hewan mangsa sulit ditemukan. Hal ini terjadi karena warna latar belakangnya yang hampir sama.
Meskipun berbeda, mimikri dan kamuflase memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk mengelabui predator terhadap keberadaan suatu organisme dengan lingkungannya.
Dengan berkamuflase, hewan akan memiliki kesamaan dengan latar belakang tempat ia berada. Penampakan makhluk hidup ini seperti, seakan memberitahu predatornya untuk menjauh, sehingga hewan tersebut dapat menjalani hidupnya dengan perlindungan tambahan.
Bunglon dan Kumbang
Bunglon adalah hewan yang memiliki kemampuan mimikri. Bunglon mengelabui musuhnya dengan mengubah warna kulitnya.
Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecoklatan).
Kumbang kura-kura emas warnanya dapat berubah mengikuti musim atau saat mereka merasa gelisah karena suatu ancaman. Katak pohon pasifik Katak pohon pasifik adalah hewan yang habitatnya tersebar di wilayah pantai bagian Barat Amerika.
Hewan ini memiliki kemampuan mimikri. Perubahan warnanya pun bisa beragam tergantung tempat, suhu, hingga musim di habitatnya.
Kemampuan mimikrinya dapat digunakan untuk mencari makan dan melindungi diri dari predator.
Gurita Penyamar dan Sotong
Banyak tekstur dan berbagai benda yang dapat ditiru oleh gurita ini seperti bebatuan, pasir laut, kerang, ikan pipih, dll. Kemampuan mimikrinya selain untuk memudahkan dalam memangsa seperti hewan kecil, berguna untuk menghindari bahaya predator lain.
Beberapa jenis sotong memiliki kemampuan mimikri yaitu mengubah warna pada kulitnya saat dikejar pemangsa. Sotong akan mengubah warnanya sesuai dengan lingkungan sekitarnya, sehingga menjadikannya sulit ditangkap.
Serangga
Belalang daun merupakan serangga kecil yang tubuhnya mirip seperti sehelai daun berwarna hijau. Hewan ini menggunakan kemampuan mimikrinya agar terlihat seperti daun hijau di batang pohon.
Belalang daun menggunakan kemampuan mimikri mereka untuk dua hal utama, yaitu berburu serangga yang menjadi mangsanya juga untuk menghindari hewan predator.
Ngengat kepala maut memiliki corak tubuh yang mirip dengan lebah, tetapi ini bukanlah cara mereka melakukan mimikri.
Hewan ini mampu mengeluarkan aroma yang mirip dengan aroma lebah madu. Aroma inilah yang memungkinkan ngengat ini masuk ke sarang lebah dan memakan madu tanpa dibunuh atau diserang oleh lebah di sana. Banyak juga yang berpendapat jika hewan ini mengeluarkan suara mirip suara ratu lebah, sehingga mendapat perlindungan ekstra. (Hilal)