linimassa.id – Di berbagai negara yang memiliki laut, keberadaan mercusuar menjadi hal lumrah. Di Banten, mercusuar yang terkenal adalah di Cikoneng, Anyer, Kabupaten Serang, Menjulang tinggi ke angkasa, apa sebenarnya manfaat mercusuar?
Mercusuar adalah sebuah menara dengan lampu kilat berputar untuk memandu kapal dalam menentukan lokasi atau arah.
Mercusuar, menara api, menara suar, atau menara angin adalah sebuah bangunan menara dengan sumber cahaya di puncaknya untuk membantu navigasi kapal laut. Sumber cahaya yang digunakan beragam mulai dari lampu sampai lensa dan (pada zaman dahulu) api.
Berbentuk khas, menara ini biasa dijumpai di pantai atau tengah laut. Jika berada di pantai, pembangunan mercusuar sedikitnya bisa dibayangkan lantaran masih berada di daratan
Menara mercusuar merupakan bangunan yang dibuat khusus untuk memancarkan cahaya. Mercusuar pertama dibangun pada masa pemerintahan Ptolemy II Philadelphus sekitar 280-247 Sebelum Masehi (SM).
Mercusuar tersebut dijuluki dengan Pharos of Alexandria yang terletak di Alexandria, Mesir. Bahkan mercusuar Alexandria merupakan salah satu tujuh keajaiban di zaman kuno.
Uniknya bangunan mercusuar merupakan salah satu struktur tertinggi buatan manusia di bumi selama berabad-abad.
Para pelaut mengandalkan mercusuar untuk berlayar di laut.
Fungsi
Salah satu fungsi mercusuar adalah sebagai navigasi bagi para pelaut. Mercusuar ialah menara dengan cahaya terang di bagian atas. Mercusuar terletak di tempat-tempat penting namun berbahaya dalam navigasi kapal berlayar di lautan.
Dengan adanya mercusuar, kapal diuntungkan soalnya dapat menghindari jalur berbahaya seperti wilayah karang di laut.
Mercusuar juga dapat menentukan lokasi dan arah pelayaran. Sehingga kapal laut tidak karam karena terdampar atau menabrak di perairan dangkal dan tersesat karena jalur berbahaya.
Fungsi utama mercusuar adalah untuk memperingatkan kapal mengenai tempat yang berbahaya dan membantu navigasi kapal dalam menentukan lokasi dan arah.
Karena saat ini navigasi kapal laut telah berkembang pesat dengan bantuan GPS, jumlah mercusuar di dunia telah merosot menjadi kurang dari 1.500 buah. Mercusuar biasanya digunakan untuk menandai daerah-daerah berbahaya.
Tempat berbahaya di laut, seperti batu karang, ombak kuat, perairan dangkal, dan lalu lintas kapal padat yang rawan kecelakaan.
Cara Kerja
Mulanya mercusuar menggunakan batu bara dan kayu untuk api, serta menggunakan lilin dan sekam.
Seiring banyaknya mercusuar yang dibangun maka menggunakan bahan bakar minyak hewani seperti minyak paus dan minyak lemak.
Cara kerja mercusuar dengan cara memantulkan cahaya vertikal ke permukaan horizontal.
Permukaan horizontal tersebut ditempelkan pada sebuah lensa raksasa yang disebut dengan lensa Fresnel. Lensa Fresnel berfungsi memantulkan cahaya dalam bentu sinar.
Lensa tersebut akan berputar terus menerus dengan searah jarum jam. Sehingga sebarkas cahaya akan mudah terlihat walau dalam kondisi cuaca yang berkabut.
Terkenal
Salah satu mercusuar yang paling terkenal di dunia adalah Pharos di Alexandria, yang merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Mercusuar ini dibangun di pulau Pharos di Mesir Helenistik. Nama Pharos masih digunakan sebagai kata benda untuk “mercusuar” dalam beberapa bahasa, misalnya: Albania, Katalan, dan Rumania (far), Prancis (Phare), Italia, Spanyol, dan Galicia (Faro), Portugis (Farol), Denmark, Norwegia, dan Swedia (fyr), Bulgaria (фар), dan Yunani (φάρος). Istilah “pharology” (yang digunakaan dalam studi mercusuar) juga diambil dari nama pulau tersebut.
Mercusuar Iskandariyah dibangun pada 280 SM untuk melayani sebagai pengawas pelabuhan. Dengan ketinggian bervariasi yang diperkirakan antara 115 dan 135 meter (383-440 kaki) itu, mercusuar ini merupakan salah satu di antara struktur tertinggi buatan manusia di bumi selama berabad-abad, dan telah diidentifikasi sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia oleh penulis klasik.
Dua mercusuar, masing-masing disebut Pharos, dibangun di Dover segera setelah penaklukan Romawi di Inggris. Mereka berlokasi pada dua ketinggian (Ketinggian Timur dan Ketinggian Barat) dan model yang dibangun untuk invasi dibatalkan Caligula di Boulogne.
Penulis dari Cina pada masa Dinasti Tang, Jia Dan, menulis dalam bukunya (yang ditulis antara tahun 785-805) bahwa dalam rute laut yang membentuk bukan mulut di Teluk Persia, Iran abad pertengahan, telah didirikan menara-menara besar yang berfungsi sebagai mercusuar. Mengkonfirmasikan laporan dari tulisan Cina tersebut, seabad kemudian, penulis Arab al-Mas’udi dan al-Muqaddasi menulis tentang mercusuar yang sama.
Menara
Di Cina, masjid abad pertengahan di Kanton memiliki menara yang berfungsi sebagai mercusuar. Kemudian, Dinasti Song membuat menara Cina Pagoda yang dibangun di Hangzhou pada abad pertengahan, yang dikenal sebagai Pagoda Liuhe (didirikan pada 1165), juga menjabat sebagai mercusuar bagi pelaut di sepanjang Sungai Qiantang.
Selama Zaman Kegelapan, mercusuar Romawi akhirnya terbengkalai dan tidak lagi digunakan, namun beberapa di antaranya tetap fungsional, seperti “Farum Brigantium” yang sekarang dikenal sebagai Menara Hercules di A Coruña, Spanyol, dan lainnya yang masih berdiri di Laut Mediterania.
Seiring ditingkatkannya navigasi, mercusuar secara bertahap diperluas ke Barat dan Eropa Utara. Salah satu mercusuar tertua yang bekerja di Eropa adalah “Hook Lighthouse” yang terletak di Hook Head, County Wexford, Irlandia. Dibangun selama periode abad pertengahan, dalam desain melingkar kokoh.
Satu abad kemudian, pada Abad Pertengahan Akhir, sebuah menara setinggi 40 kaki dibangun oleh Edward sang Pangeran Hitam di Cordouan dekat Gironde, Prancis. Seratus tahun kemudian, tahun 1581, Henri III meminta arsitek Louis de Foix untuk melakukan survei dan perkiraan biaya perbaikan. Biaya yang tinggi menyebabkan de Foix dikontrak selama tiga tahun untuk pada akhirnya membangun yang baru.
Membangun mercusuar tersebut diperlukan dua puluh tujuh tahun lamanya dan akhirnya selesai pada tahun 1611. Cordouan yang bertingkat itu melambangkan kekuatan serta prestise maritim Prancis.
Interiornya mendapatkan kemewahan apartemen Raja, berhias pilar-pilar dan mural. Tingkat atas kemudian dibangun kembali pada tahun 1788 dan mercusuar tetap aktif sejak saat itu.
Menara ini kemudian menjadi bangunan mercusuar pertama yang menggunakan lensa Fresnel revolusioner, sekitar awal 1820. Ketika mengunjungi bangunan tersebut pada saat itu, seorang warga Inggris, Robert Stevenson, sangat terkesan dengan pekerjaan yang dilakukan dengan cahaya baru tersebut. Dia berusaha untuk memperluas penggunaan lensa tersebut di Skotlandia, terutama didorong oleh tuntutan Age of Sail, pembangunan mercusuar pun dapat dilakukan dengan lebih cepat. (Hilal)