linimassa.id – Intip ketan mungkin terdengar biasa saja bagi sebagian orang, namun kuliner tradisional ini menjadi primadona di Jawa Tengah, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan.
Contents
linimassa.id – Intip ketan mungkin terdengar biasa saja bagi sebagian orang, namun kuliner tradisional ini menjadi primadona di Jawa Tengah, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan.
Masyarakat harus menunggu gelaran tradisi Dandangan di Menara Kudus untuk menikmati intip ketan ini. Stand penjual intip ketan menjadi salah satu tujuan utama di antara seribuan stand bazar lainnya.
Salah satu penjual intip ketan, Layli, buka selama rangkaian tradisi Dandangan di sekitar Menara Kudus, mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.
Di bawah tenda sederhana, Layli menggunakan peralatan tradisional untuk membuat intip ketan. Beras ketan yang dimasak dicampur dengan parutan kelapa dan dipanaskan di atas cobek tanah dengan tungku api.
Setelah matang, intip ketan akan memiliki warna coklat pada permukaan dan hitam pada bagian dasar, menyerupai kerak nasi yang gosong. Kemudian, intip ketan disajikan dan dibungkus dengan daun pisang.
Intip ketan memiliki kisah tersendiri dengan Sunan Kudus. Menurut cerita, Sunan Kudus suka menikmati intip ketan dengan kopi.
Karena hubungannya dengan Sunan Kudus, intip ketan menjadi makanan khas yang muncul hanya saat jelang Ramadan.
Pelanggan seperti Ali datang ke Dandangan, salah satunya untuk mencari intip ketan. Baginya, rasanya enak dan gurih, sehingga membuatnya kembali lagi untuk menikmati kuliner khas ini.
Dengan keunikan ceritanya dan rasanya yang lezat, intip ketan menjadi salah satu makanan yang dinantikan menjelang Ramadan.
Meskipun hanya tersedia sekali dalam setahun, keberadaannya memberi warna tersendiri pada tradisi menyambut bulan suci bagi masyarakat Jawa Tengah. (AR)
Login ke akunmu