Linimassa.id – Saat mengisi bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), ada tanda larangan menggunakan handphone (HP) atau ponsel. Benarkah dapat memicu kebakaran?
Ternyata alasan utama mengapa disarankan untuk tidak menggunakan HP di SPBU adalah adanya potensi gangguan keamanan dan keselamatan.
Meskipun risikonya sangat rendah, ada beberapa pertimbangan yang wajib untuk kita pahami.
Laman detikJateng menyebut, penggunaan ponsel dapat menjadi gangguan dan mengalihkan perhatian dari proses pengisian bahan bakar.
Seperti saat mengemudi, mengalihkan perhatian saat mengisi bahan bakar dapat meningkatkan risiko kesalahan atau kecelakaan.
Meskipun tidak ada laporan yang meyakinkan tentang HP yang menyebabkan ledakan di SPBU, ada kekhawatiran teoritis bahwa ponsel memiliki energi yang cukup untuk menciptakan percikan listrik.
Percikan yang terjadi di dekat bahan bakar yang mudah terbakar, seperti bensin, berpotensi menyebabkan kebakaran atau ledakan. Namun, percobaan untuk membuktikan teori ini tidak pernah berhasil.
Penggunaan ponsel atau perangkat elektronik lainnya saat pembayaran di SPBU dapat meningkatkan risiko terjadinya listrik statis.
Ini bisa terjadi ketika seseorang keluar dari kendaraan, kemudian kembali untuk menyentuh nozzle pengisian. Aktivitas tersebut bisa menyebabkan percikan listrik statis dan potensialnya menyebabkan kebakaran.
Namun dalam penelitian lain dijelaskan bahwa listrik statis yang terjadi sebenarnya tidak dipengaruhi langsung oleh penggunaan ponsel. Listrik statis umumnya terjadi ketika seseorang keluar dari mobil dan terjadi gesekan dengan kursi sehingga listrik statis terakumulasi di tubuh.
Muatan listrik yang terkumpul tersebut dapat menyebabkan terjadinya percikan. Jika bersentuhan dengan bahan bakar, bisa menyebabkan ledakan atau kebakaran.
Apakah Larangan Main HP di SPBU Masih Relevan Saat Ini?
Meskipun teknologi pembayaran nontunai semakin umum digunakan di SPBU, larangan penggunaan ponsel masih relevan karena faktor keselamatan.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko percikan listrik dari ponsel sangat rendah, pemerintah dan pihak-pihak terkait masih menekankan pentingnya mematuhi pedoman keselamatan yang ditetapkan.
Hal ini mencakup meninggalkan ponsel di dalam kendaraan selama pengisian bahan bakar, sejalan dengan upaya untuk mencegah potensi gangguan atau bahaya yang mungkin terjadi.
Dengan demikian, meskipun pembayaran dengan HP sudah lebih umum, penting untuk tetap mematuhi pedoman keselamatan yang berlaku demi keamanan bersama di SPBU. (Hilal)