linimassa.id – Nabi Khidir adalah tokoh misterius dalam Islam yang sering kali disebut dalam berbagai kisah dan legenda. Salah satu kisah yang paling terkenal tentang Nabi Khidir dalam tradisi Islam adalah pertemuannya dengan Nabi Musa (Moses), yang disebutkan dalam Al-Quran.
Kisah ini mengisahkan bagaimana Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidir dan memintanya izin untuk menemaninya dalam perjalanan. Nabi Khidir awalnya menolak, karena dia tahu bahwa perbuatan yang akan dilakukan dalam perjalanan tersebut tidak akan dimengerti oleh Nabi Musa.
Namun, Nabi Musa bersikeras, dan akhirnya Nabi Khidir setuju, dengan syarat Nabi Musa tidak akan mempertanyakan apapun yang dia lakukan selama perjalanan.
Selama perjalanan mereka, Nabi Khidir melakukan tiga tindakan misterius yang tampaknya bertentangan dengan akal sehat dan moral. Pertama, dia menenggelamkan sebuah kapal yang mereka gunakan untuk menyeberangi sungai. Kedua, dia membunuh seorang anak laki-laki yang tidak bersalah. Ketiga, dia membantu memperbaiki tembok yang hampir roboh di suatu kota, tanpa meminta imbalan.
Nabi Musa tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya tentang tindakan-tindakan aneh ini. Setiap kali dia bertanya, Nabi Khidir memberikan penjelasan yang membenarkan tindakannya, meskipun penjelasannya sering kali sulit dipahami atau terlihat bertentangan dengan moral konvensional.
Pada akhir perjalanan, Nabi Khidir menjelaskan bahwa setiap tindakan yang dia lakukan memiliki alasan ilahi yang mendalam. Kapal itu dia rusak agar tidak diambil oleh seorang raja yang akan merampasnya dari orang-orang yang jujur.
Anak laki-laki itu akan tumbuh menjadi seorang yang durhaka kepada orang tuanya, dan Allah menghendaki agar dia digantikan oleh anak yang lebih saleh. Tembok yang diperbaiki adalah milik dua anak yatim yang memiliki harta yang berharga di bawahnya, yang akan mereka temukan setelah dewasa.
Kisah ini mengajarkan pentingnya tawakal (mengandalkan diri pada Allah) dan kesetiaan kepada rencana Allah yang tidak selalu kita pahami atau bisa kita nilai dari sudut pandang manusiawi. Ini juga menekankan bahwa pemahaman kita tentang baik dan buruk mungkin terbatas, sedangkan Allah memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan akhirat.
Kisah Nabi Khidir adalah salah satu dari banyak kisah Islami yang mengandung pelajaran moral dan spiritual yang mendalam, serta menunjukkan pentingnya tawakal dan keyakinan pada Allah dalam menjalani kehidupan.