linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Kimci, Asinan Korea yang Hits Banget
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Kimci, Asinan Korea yang Hits Banget
Gaya Hidup

Kimci, Asinan Korea yang Hits Banget

Hilal Ahmad 17 Oktober 2023
Share
waktu baca 9 menit
Kimci, asinan hits dari Korea.
Kimci, asinan hits dari Korea.
SHARE

linimassa.id – Seiring semakin digemarinya drama dan musik Korea, makanan Korea pun ikut digilai masyarakat Indonesia. Saat ini banyak makanan Korea yang dikenal orang-orang Indonesia. Selah satunya kimci.

Contents
Kimci Zaman KunoBahanSehatKimjangTradisi

Kimci atau kimchi adalah makanan tradisional Korea berupa asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.

Sayuran yang paling umum dibuat kimci adalah sawi putih dan lobak. Di zaman dulu, kimci diucapkan sebagai chim-chae (Hangul: 침채; Hanja: 沈菜) yang berarti “sayuran yang direndam.”

Di Korea, kimci selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah satu jenis banchan yang paling umum. Kimci juga digunakan sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimci (kimchi jjigae), nasi goreng kimci (kimchi bokkeumbap), dan berbagai masakan lain.

 

Kimci Zaman Kuno

Literatur tertua yang memuat tentang kimci adalah buku puisi Tiongkok berjudul Sikyeong (hangul: 시경 hanja: 詩經). Pada waktu itu, kimci disebut “Ji” sebelum nantinya dikenal sebagai “chimchae”.

Asinan berwarna hijau merupakan bentuk awal kimci sewaktu cabai belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam, dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16.

Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India pada tahun 1498. Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik.

Pada 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada 1549.

Filipina mendapat giliran mengenal cabai pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabai ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tetapi tidak menggunakan cabai.

Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimci, sedangkan cabai sebagai bahan kimci mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut perkiraan 200 tahun kemudian).

Sebelum abad ke-19, kimci hanya dibuat dari sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea sampai abad ke-19.

 

Bahan

Kimchi dibuat dari beraneka ragam bahan sesuai dengan jenis kimchi dan selera orang yang membuatnya. Kimchi yang paling dikenal di luar Korea adalah baechu kimci yang dibuat dari sawi putih (배추, baechu) dan lobak (무, mu) dicampur bawang putih (마늘, maneul), cabai merah (빨간고추, ppalgangochu), daun bawang (파, pa), cumi-cumi (오징어 ojingeo), tiram (굴, gul) atau makanan laut lain, jahe (생강, saenggang), garam (소금, sogeum), dan gula (설탕, seoltang).

Museum Kimci Pulmuone yang ada di Seoul mencatat 187 jenis kimci, mulai dari kimci zaman dulu hingga kimci zaman sekarang. Variasi kimci yang mudah dikenali, misalnya: ggakdugi (깍두기) dengan bahan utama lobak dipotong berbentuk kubus, kimci ketimun yang disebut oisobaegi (오이소박이), dan kkaennip (깻잎) berupa susunan daun perilla yang direndam dengan kecap asin, cabai merah, bawang putih, dan daun bawang.

Bakteri laktobasilus yang berperan dalam proses fermentasi kimci menghasilkan asam laktat dengan kadar yang lebih tinggi daripada yogurt.

 

Sehat

Kimci dibuat dari berbagai jenis sayuran sehingga mengandung kadar serat makanan yang tinggi, namun rendah kalori. Sebagian besar kimci dibuat dari sayuran seperti bawang bombay, bawang putih, dan cabai yang baik untuk kesehatan.

Kimci kaya dengan vitamin A, thiamine (B1), riboflavin (B2), kalsium, zat besi,[6][7] dan bakteri asam laktat yang baik untuk pencernaan. Pada tahun 2000, strain bakteri asam laktat (strain MT-1077T) penghasil bakteriosin yang diisolasi dari kimci diberi nama Lactobacillus kimchi.

Kimci disebut sebagai salah satu dari lima “makanan tersehat di dunia” menurut majalah Health Magazine.

Kimci kaya vitamin, membantu pencernaan, dan kemungkinan dapat mencegah kanker. Sayuran yang sudah lama diketahui baik untuk kesehatan, apalagi ditambah kultur bakteri hidup pada kimci yang lebih banyak dari yogurt. Pemakaian cabai merah dalam jumlah banyak pada kimci juga sering disebut-sebut baik untuk kesehatan.

 

Kimjang

Kimjang (hangul: 김장) adalah tradisi orang Korea membuat kimchi, ggakdugi, dan dongchimi dalam jumlah besar pada hari-hari musim dingin. Tradisi ini dilakukan pada hari cerah ketika angin dingin bertiup (awal November hingga pertengahan Desember).

Setelah hari kimjang ditentukan oleh anggota keluarga, kerabat, dan tetangga, mereka berkumpul di satu tempat untuk beramai-ramai membuat kimchi. Satu keluarga yang terdiri dari empat orang biasanya memerlukan sawi berukuran besar antara 40-50 buah.

Setelah dicuci, ditaburi garam, dan direndam di dalam air pada hari sebelumnya, lembar demi lembar daun sawi diolesi dengan bumbu kimci hingga merata oleh para wanita dalam keluarga. Kimjang juga merupakan kesempatan untuk meneruskan resep keluarga, dari nenek ke ibu, dari ibu ke anak perempuan, dan dari mertua ke menantu.

Kimchi yang dibuat diperkirakan cukup untuk dimakan hingga musim semi tahun berikutnya (sekitar Mei-April). Tradisi ini tidak hanya berarti menyiapkan makanan untuk musim dingin, melainkan juga ucapan bersyukur orang Korea telah melewatkan satu tahun dengan selamat, dan awal memulai kehidupan pada tahun yang baru.

 

Tradisi

Di Korea dikenal lemari es khusus untuk kimchi. Sebagian besar orang Korea membuat kimci dalam jumlah banyak sewaktu panen sawi putih di musim dingin sehingga perlu lemari es khusus untuk menyimpan persediaan kimchi selama setahun.

Orang Korea sering mengucapkan “kimchi” sewaktu berfoto agar terlihat sedang tersenyum sebagai pengganti kata “cheese” yang sering diucapkan penutur bahasa Inggris.

Kimchi adalah fermentasi sayuran khas Korea yang sudah ada sejak sekitar 4.000 tahun lalu. Ciri khas kimchi adalah warnanya yang merah karena penggunaan bubuk cabai. Sampai sekarang, kimchi menjadi sajian yang wajib ada di meja makan orang Korea. Rasanya kalau tidak ada kimchi, makan jadi kurang lengkap.

Diet Journal of Ethnic Foods Volume 2, Issue 3, September 2015 dengan judul “Discussion on the origin of kimchi, representative of Korean unique fermented vegetables” karya Dai-Ja Jang, Kyung Rhan Chung, Hye Jeong Yang, Kang-sung Kim, dan Dae Young Kwon menjelaskan sejarah kimchi.

Awal mula kimchi Konon, kimchi sudah ada sejak zaman Three Kingdoms of Korea. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kimchi ditemukan sekitar 4.000 tahun lalu menurut Sigyeong, linguistik Korea. Sementara itu menurut Samkuksaki atau catatan sejarah Tiga Kerajaan, cabai merah yang digunakan untuk membuat kimchi dibudi dayakan pada zaman Tiga Kerajaan.

Kala itu, orang Korea makan kimchi dengan cara dirobek-robek lebih kurang sama dengan sekarang.

Berdasarkan buku Sakajip by Seo yang ditulis pada akhir abad ke-15, menuliskan bahwa orang Korea punya kebiasaan menyimpan kimchi di dalam kendi.

Orang Korea zaman dulu membuat kimchi menggunakan sawi putih (napa cabbage), bubuk cabai dan atau pasta cabai, dan garam. Kemudian menyimpan kimchi dalam kendi untuk mengawetkannya selama musim dingin.

Kendi kimchi ini terbuat dari gerabah. Sementara itu, kimchi musim semi hanya bertahan 5-10 hari dan kimchi musim panas 3-7 hari, orang Korea dulu menghabiskan banyak waktu untuk membuat kimchi.

Mereka biasanya menggantung kimchi di dalam sumur agar tetap sejuk. Tujuannya membuat masa simpan kimchi lebih panjang selama musim panas.

Berganti musim, berbeda pula cara orang Korea menyimpan kimchi. Pada musim dingin, mereka menyimpan kendi kimchi di dalam tanah. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

TPA Jatiwaringin
DLHK Kab. Tangerang: Pengolahan Sampah di TPA Jatiwaringin Akan Diperbaiki
Pemerintahan
Musik indie dari Serang
Musik Indie dari Serang, Band Dopamin Beri Warna Baru
Gaya Hidup
Demo ojol di Serang
5 Tuntutan Demo Ojol di Serang, Andra Janji Bakal Penuhi
News
Beli bakso pakai QRIS
Beli Bakso Pakai QRIS, Emang Bisa?
News
Calo tenaga kerja
3 Calo Tenaga Kerja Ditangkap Polres Serang
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?