SERANG, LINIMASSA.ID – Musik indie dari Serang ini hadir berawal dari obrolan santai dan sesi jamming tanpa tujuan jelas, lima pemuda asal Serang melahirkan sebuah band bernama Dopamin.
Dibentuk oleh para alumni SMA Negeri 2 Kota Serang, para penikmat musik indie harus kenalan sama band Dopamin. “Kita awalnya cuma nongkrong, terus tiba-tiba ngejam biasa gitu, enggak ada niatan ngeband serius, cuma iseng-iseng aja sih,” ungkap Ihsan, yang mengisi posisi gitar dan vokal utama.
Personel Dopamin yang hadir dengan musik indie dari Serang bergabung secara bertahap, dimulai dari Rian (bassis) yang mengajak Faris (gitaris), kemudian bergabung Ihsan, Iqbal (drummer), dan Faiqal (keyboardis dan backing vokal).
Karena memiliki hobi yang sama sebagai teman semasa SMA menjadi fondasi yang kuat bagi kekompakan band ini.
Musik indie dari Serang yang hadir dengan nama Dopamin sendiri, terinspirasi dari kejadian sederhana namun menarik. “Pas lagi ngejam di studio, biasanya kan ada papan booking band, nah di sebelahnya ada poster tentang kesehatan. Headline-nya tentang hormon dopamin, dari situlah nama Dopamin itu muncul,” jelas Faris sebagai gitaris Dopamin.
Penampilan pertama mereka terjadi di ajang Banten Creative Fest 2024, yang menandai awal langkah mereka di dunia pertunjukan. Pada saat itu belum lama mengeluarkan single perdana mereka berjudul ‘Flurry’.
Dopamin pernah tampil di berbagai event seperti D’Social, Pecah Kongsi, Blok Tengah, Kamar Dengar, Tirta Days Out, DPOC 2024, Sofund Soundtune, serta HUT PPKn FKIP 22 di Serang.
Musik Indie dari Serang

Tak hanya tampil di Banten, grup musik indie dari Serang ini juga manggung di luar kota seperti Kios Ojo Keos (Jakarta), XOZO House (BSD), Muammalah Fair (Bandung), dan CCM (Cilegon).
Meski demikian, Dopamin menghadapi tantangan tersendiri dalam menjaga konsistensi karena kini domisili para personel yang berbeda-beda, ada yang magang, kuliah dan bekerja.
“Tantangan terbesar udah pasti di jarak ya, karena kita semua ini LDR ya, Rian di Jogja, Faris di Bandung, Faiqal kadang di BSD, sisa nya gua sama Iqbal yang stay di Serang,” kata Ihsan.
“Jadi kalo misalnya ada agenda dadakan, itu pasti masih ada aja kurangnya persiapan, atau terkesan buru-buru ya karena jarak antar personil nya yang saling jauh,” lanjut Ihsan.
Dalam proses pembuatan lagu musik indie dari Serang, jarak antar personil yang cukup jauh juga menjadi tantangan. Ketika akhirnya bisa berkumpul lengkap berlima, mereka harus bekerja dua kali lebih keras.
Walau terkendala jarak, musik indie dari Serang ini terus berkarya dan tengah menyiapkan rilisan EP yang memuat lagu-lagu diantaranya Hey Mrs. Belle, Voorhen, Be Me!, dan Vertikultural.
Soal momen paling mengesankan, Ihsan menuturkan, “Yang paling berkesan itu ketika kita semua berhasil ngebuat orang-orang, baik yang kita kenal maupun enggak, bisa ngerasain kesenangan dari lagu-lagu Dopamin itu sendiri.”