linimassa.id – Sebanyak 53 narapidana (napi) berhasil kabur dari Lapas Kelas II B Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya. Kejadian tersebut terjadi pada Minggu sekitar pukul 10.00 WIT, diawali dengan bunyi petasan saat ibadah selesai.
Kalapas Kelas II B Sorong, Manuel Yenusi, menjelaskan bahwa bunyi petasan dibunyikan saat ibadah selesai bersamaan dengan keluarnya majelis dan pendeta. Petugas langsung mengecek sumber suara petasan, namun para napi secara tiba-tiba menyerobot petugas yang sedang berjaga di pintu utama.
“Karena penjagaan cuma delapan petugas, sehingga mereka serobot dan mereka keluar,” ucap Yenusi.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Happy Perdana Yudianto, menginformasikan bahwa polisi yang turun langsung melakukan pengejaran terhadap para napi yang kabur. Hingga saat ini, sudah enam napi yang berhasil ditangkap, namun masih ada 47 napi yang terus diburu.
“Ada 53 tahanan Lapas melarikan diri, enam sudah ditangkap dan masih 47 kita lakukan pengejaran,” kata Kombes Happy Perdana Yudianto.
Kapolresta belum dapat memastikan apakah insiden ini terencana atau spontan. Pihak kepolisian masih dalam proses pendalaman untuk mengetahui apakah kaburnya para napi ini telah direncanakan sebelumnya. Hingga kini, fokus utama kepolisian adalah melakukan penangkapan terhadap para napi yang masih kabur.
“Apakah direncanakan atau spontanitas masih kita lakukan pendalaman, kita masih mendata tahanan yang kabur dan melaksanakan upaya penangkapan kembali,” ungkap Kombes Happy Perdana Yudianto.
Kejadian ini menjadi sorotan dan menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan di Lapas Kelas II B Sorong. Pihak berwenang berupaya untuk mengatasi situasi ini dengan cepat dan menyelidiki penyebab serta kronologi kejadian lebih lanjut. (AR)