linimassa.id – Jogging alias lari laun menjadi olahraga populer di kalangan masyarakat Indonesia. Bukan hanya di kota besar namun sampai pelosok, setiap Minggu banyak yang melakukan aktivitas ini di alun-alun atau di jalanan.
Ini adalah suatu bentuk berlari dengan kecepatan lambat atau santai. Lari laun bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dengan lebih sedikit tekanan pada tubuh atau mempertahankan kecepatan yang tetap untuk jangka waktu yang lebih lama.
Lari laun lebih lambat daripada berlari, tetapi lebih cepat daripada berjalan. Ini adalah suatu bentuk latihan ketahanan aerobik yang dilakukan dalam jarak jauh.
Asal Mula
Jogging berasal dari kata jog, bahasa Inggris pada pertengahan abad ke-16. Etimologi kata tersebut tidak diketahui, tetapi kata tersebut mungkin berkaitan dengan shog atau merupakan reka cipta baru.
Pada tahun 1593, William Shakespeare menulis dalam Taming of the Shrew (Penjinakan Celurut), You may be jogging whiles your boots are green (kau mungkin pergi saat sepatu botmu masih hijau). Pada saat itu, kata tersebut bermakna leave (pergi, berangkat, atau meninggalkan).
Istilah jog sering digunakan dalam kesusastraan Inggris dan Amerika Utara untuk menggambarkan gerakan cepat yang singkat, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Istilah tersebut juga digunakan untuk menggambarkan guncangan atau getaran yang cepat dan keras.[butuh rujukan] Richard Jefferies, ahli alamiah Inggris, menulis tentang joggers (pelari laun) dan menggambarkannya sebagai orang yang bergerak cepat yang menepis orang lain ketika lewat.
Penggunaan ini menjadi umum di seluruh Imperium Britania dan dalam novel My Run Home (Lari Pulangku), yang ditulis oleh pengarang Australia, Rolf Boldrewood, pada tahun 1884, Your bedroom curtains were still drawn as I passed on my morning jog. (Tirai kamar tidurku masih tertutup sewaktu aku berlari cepat pagi).
Di Amerika Serikat, lari laun disebut roadwork (lari di jalan) ketika olahragawan seperti petinju biasanya berlatih lari beberapa mil setiap hari sebagai bagian dari pembiasaan mereka.[butuh rujukan] Selama 1960-an atau 1970-an, kata roadwork (lari di jalan) di Selandia Baru sebagian besar digantikan dengan kata jogging (lari laun), diperkenalkan oleh pelatih Arthur Lydiard, yang dianggap memopulerkan kata jogging.
Gagasan lari laun sebagai kegiatan terencana telah diangkat dalam artikel laman olahraga dalam The New Zealand Herald pada Februari 1962, yang menceritakan sekelompok mantan olahragawan dan penggemar kebugaran yang akan bertemu seminggu sekali untuk berlari demi “kebugaran dan pergaulan”.
Oleh karena mereka akan berlari laun, surat kabar tersebut telah menyarankan agar klub itu dapat disebut Auckland Joggers’ Club (Klub Pelari Laun Auckland)—yang dianggap sebagai penggunaan pertama kata benda jogger (pelari laun).
Pelatih atletik Universitas Oregon, Bill Bowerman, setelah berlari laun dengan Lydiard di Selandia Baru pada tahun 1962, memulai klub pelari laun di Eugene pada awal tahun 1963. Dia menerbitkan buku “Jogging” (Lari Laun) pada tahun 1966, yang memopulerkan lari laun di Amerika Serikat.
Bermanfaat
Jogging adalah aktivitas lari santai yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh jika rutin dijalani. Meski terlihat sederhana, olahraga ini perlu dilakukan dengan benar untuk mengurangi risiko cedera. Oleh karena itu, pahami dulu persiapan dan teknik lari laun yang benar sebelum melakukannya.
Ini merupakan salah satu cara yang baik untuk membentuk massa otot, membakar kalori, mengurangi jaringan lemak tubuh, dan menjaga kesehatan jantung. Olahraga ini bahkan disebut lebih efektif membakar lemak perut dibanding angkat beban.
Berikut beberapa manfaat jogging:
- Mengurangi kolesterol serta menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap stabil.
- Mencegah diabetes, stroke, dan penyakit jantung.
- Memperbaiki suasana hati, meredakan stres, dan mengurangi risiko depresi.
- Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
- Mengecilkan paha dan betis.
- Membuat tidur lebih nyenyak.
Pemanasan
Supaya dapat memperoleh manfaat jogging secara maksimal dan menurunkan risiko cedera, ikutilah pedoman olahraga lari dan jogging berikut ini:
– Lakukan Pemanasan Sebelum Jogging
Pemanasan sebelum jogging sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko cedera, keseleo, dan kram otot. Sebelum melakukan jogging, coba lakukan pemanasan selama 5-10 menit. Beberapa contoh pemanasan sebelum lari laun yang bisa dilakukan adalah:
Berdiri dengan satu kaki, sambil mengayunkan kaki yang satunya ke depan dan ke belakang selama beberapa menit, lalu ganti dengan kaki yang lain. Setelah itu, gerakkan kaki memutar, sebagai peregangan untuk pergelangan kaki.
Berjalan santai, lalu setiap 10 langkah, lompat di tempat dari kaki ke kaki hingga lutut setinggi pinggang. Lakukan lompatan ini selama 5-10 detik, kemudian lanjutkan berjalan santai kembali. Ulangi gerakan ini hingga 4 kali.
Berjalan dengan mengangkat lutut hingga setinggi pinggang. Lakukan hingga 10 kali pada masing-masing tungkai.
- Teknik Jogging
Jika pemula, disarankan untuk melakukan jogging dengan cara mengombinasikan berlari dan berjalan. Metode ini bertujuan agar tubuh dapat menyesuaikan diri, tidak cepat kehabisan energi, dan mencegah cedera otot dan sendi.
Awali dengan berjalan kaki selama beberapa menit, kemudian mulailah berlari santai dengan jarak dan durasi yang pendek. Misalnya, rasio durasi yang digunakan adalah 1:7, yaitu 1 menit berlari dan 7 menit berjalan kaki.
- Postur Tubuh
Condongkan tubuh sedikit ke depan dengan tangan mengepal. Posisi kepala harus selalu tegak saat berlari, tidak menunduk atau mendongak.
Selamalari laun, gunakan teknik pernapasan dengan cara menarik napas melalui hidung dan mulut, kemudian hembuskan melalui mulut. Hal ini berguna untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh saat jogging dan mengurangi risiko terjadinya kram pada otot perut.
– Pendinginan
Seperti halnya pemanasan, gerakan pendinginan juga perlu dilakukan setelah lari laun. Caranya adalah dengan berjalan santai selama 5-10 menit, lalu lakukan peregangan pada beberapa bagian tubuh, seperti kaki, tangan, dan leher.
Setelah pendinginan, tubuh Anda akan merasa lebih nyaman, detak jantung dan pernapasan Anda juga akan kembali normal. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang saat jogging, minumlah air putih secukupnya setelah melakukan pendinginan.
– Frekuensi
Jogging tidak harus dilakukan setiap hari. Penting juga untuk mengistirahatkan tubuh di sela jadwal jogging. Frekuensi jogging yang disarankan adalah 2-3 kali per minggu dengan total durasi jogging kurang lebih 1-2,5 jam per minggunya.
Manfaat jogging dapat Anda peroleh asalkan jogging dilakukan secara rutin. Akan lebih baik lagi bila jogging dipadukan dengan olahraga lain, seperti berenang, bersepeda, yoga, pilates, atau angkat beban. Anda juga bisa melakukan lari fartlek sebagai salah satu alternatif jogging.
Jika dilakukan dengan baik dan benar, jogging berisiko kecil untuk menyebabkan cedera. Meski demikian, pada awal-awal jogging, mungkin akan merasakan nyeri otot pada paha, betis, dan punggung.
Hal ini juga bisa rasakan saat mulai jogging kembali setelah sekian lama tidak melakukannya.
Nyeri ini akan mereda dan hilang setelah tubuh Anda mulai terbiasa melakukan jogging. Jika nyeri tersebut tidak kunjung reda selama berhari-hari atau justru bertambah parah, sebaiknya periksakan ke dokter. (Hilal)