linimassa.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuka lowongan pekerjaan sebagai Manajer Meme guna menghadapi kampanye Pilpres AS 2024.
Pengumuman ini diunggah di laman Daybook, platform bursa kerja untuk politik, kebijakan, nirlaba, dan pekerjaan jarak jauh.
“Kampanye Biden for President (BFP) sedang mencari Partner Manager untuk bergabung dengan tim Kemitraan Digital,” demikian bunyi pengumuman tersebut, seperti dikutip via The Hindustan Times, Senin (27/5/2024).
Menurut Washington Times, peluang kerja penuh waktu ini adalah upaya Biden (81 tahun), calon dari Partai Demokrat dan presiden tertua dalam sejarah Amerika, untuk lebih terhubung dengan generasi muda.
Pengelola meme akan mengelola aktivitas sehari-hari untuk melibatkan konten populer di internet dan halaman meme. Pelamar ideal harus antusias dalam menyampaikan konten politik kepada pemilih dan memiliki minat kuat terhadap politik.
“Kandidat terpilih akan membina dan mengelola hubungan dengan perusahaan media digital terkemuka, podcaster, dan halaman meme,” kata juru bicara kampanye Biden.
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan popularitas Biden di kalangan generasi muda AS. Jajak pendapat CNN pada April menunjukkan, pemimpin Partai Republik Donald Trump memimpin di antara pemilih muda berusia 18-34 tahun dengan selisih 11 poin.
Walaupun generasi muda cenderung mendukung Partai Demokrat, Biden kehilangan dukungan dari mereka terkait tanggapannya terhadap perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.
Penggunaan meme memiliki pengaruh besar terhadap popularitas tokoh politik. Kampanye Biden menggunakan meme ‘Dark Brandon’, yang menggambarkan versi alternatif presiden dengan mata laser, sebagai foto profil Biden.
Keputusan untuk merekrut pengelola meme juga didorong oleh undang-undang larangan TikTok yang ditandatangani oleh Biden pada April. Menurut survei Pew Research Center pada Februari, sepertiga orang dewasa di AS menggunakan TikTok, yang populer di kalangan usia 18-34 tahun.
Dengan langkah ini, tim kampanye Biden berharap dapat menjangkau dan melibatkan pemilih muda lebih efektif melalui konten yang relevan dan menarik di platform digital. (AR)