linimassa.id – Kalau Googling tentang hari-hari penting di Februari, akan muncul 28 Februari sebagai Hari Gizi Nasional. Namu nada juga yang menuliskan, kalau Hari Gizi Nasional yakni pada 26 Januari. Mana yang benar?
Laman Detik menyebut, Peringatan Hari Gizi Nasional sebenarnya diperingati pada tanggal 25 Januari dan 28 Februari. Kedua tanggal tersebut sama-sama diperingati sebagai Hari Gizi Nasional di Indonesia.
Meski demikian, peringatan Hari Gizi Nasional yang diakui secara resmi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia adalah Hari Gizi Nasional pada tanggal 25 Januari. Hari Gizi Nasional tanggal 25 Januari ini disebut juga dengan Hari Gizi dan Makanan Nasional.
Hal tersebut sebagaimana diketahui dalam agenda kegiatan Kementerian Kesehatan RI di bulan Januari yang dilansir situs resminya menetapkan tanggal 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional. Peringatan Hari Gizi Nasional 25 Januari merupakan agenda resmi tahunan Kementerian Kesehatan RI.
Sementara Hari Gizi Nasional pada tanggal 28 Februari biasa disebut dengan Hari Gizi Nasional Indonesia, meski secara resmi tidak ada agenda dalam kalender Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, peringatan Hari Gizi Nasional juga biasa diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan berbagai kegiatan yang digelar sepanjang bulan Januari hingga Februari tiap tahunnya.
Asal Mula
Latar belakang tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional atau Hari Gizi dan Makanan Nasional adalah bermula sejak berdirinya Sekolah Djuru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada tanggal 25 Januari 1951.
Melansir situs resmi Kemenkes RI, pada tahun 1950, Menteri Kesehatan Indonesia dr. J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo, yang kini kita kenal sebagai Bapak Gizi Indonesia, sebagai kepala LMR.
Saat itu, LMR lebih dikenal sebagai “Instituut Voor Volksvoeding (IVV)” yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan, sekarang dikenal sebagai Lembaga Eijkman.
Sejak bedirinya Sekolah Djuru Penerang Makanan oleh LMR tersebut dimulailah pengkaderan tenaga gizi Indonesia. Dan kemudian pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1960, disepakatilah tanggal 25 Januari sebagai peringatan Hari Gizi Nasional di Indonesia atau yang disebut juga sebgaia Hari Gizi dan Makanan Nasional. Hari Gizi dan Makanan Nasional atau Hari Gizi Nasional pertama kali diperingati oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an.
Kemudian peringatan Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an. Hingga kini peringatan Hari Gizi Nasional 25 Januari dijadikan agenda resmi Kementerian Kesehatan RI.
Momentum
Peringatan Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari menjadi momentum penting dalam peningkatan kepedulian dari berbagai pihak dalam rangka membangun gizi menuju bangsa yang sehat dan berprestasi melalui pemenuhan gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan, sehingga mampu mendorong pencapaian RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) di bidang kesehatan.
Hari Gizi Nasional ini punya tujuan yang dapat memberikan edukasi pada setiap masyarakat tentang pentingnya gizi.
Pada hasil penelitian tahun 2018, menunjukkan bahwa sekitar 30,8 persen balita mengalami kekurangan gizi. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan mereka atau dikenal stunting.
Karena hal ini inilah yang menjadikan tanggal 28 Februari sebagai Hari Gizi Nasional Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada pentingnya mengonsumsi makanan bergizi.
Hal ini juga menjadi upaya agar anak Indonesia terhindar dari stunting yang bisa menghambat pertumbuhan.
Maka, jadilah setiap tanggal 28 Februari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional Indonesia.
Itulah sejarah Hari Gizi Nasional dan Hari Gizi Nasional Indonesia yang diperingati setiap 28 Februari. (Hilal)