linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Hanung Bramantyo Rilis Film Gowok Kamasutra Jawa: Angkat Tradisi Seksual Kuno
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Hanung Bramantyo Rilis Film Gowok Kamasutra Jawa: Angkat Tradisi Seksual Kuno
Gaya Hidup

Hanung Bramantyo Rilis Film Gowok Kamasutra Jawa: Angkat Tradisi Seksual Kuno

Andra 8 Mei 2025
Share
waktu baca 4 menit
Gowok Kamasutra Jawa
Poster Film Gowok Kamasutra Jawa
SHARE

LINIMASSA.ID – Sutradara kenamaan Hanung Bramantyo kembali menyapa publik dengan karya sinematik terbaru berjudul Gowok Kamasutra Jawa, yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 5 Juni 2025. Film ini telah lebih dulu menarik perhatian internasional setelah diputar dalam ajang International Film Festival Rotterdam (IFFR) awal tahun ini.

Dengan mengusung latar budaya Jawa pada era 1955–1965, Gowok Kamasutra Jawa menghadirkan kisah yang unik dan berani.

Film Gowok Kamasutra Jawa ini mengangkat praktik tradisional kuno yang dikenal sebagai gowok, yaitu sebuah pendidikan seksual bagi laki-laki sebelum menikah.

Dalam budaya Jawa masa lalu, seorang calon pengantin pria dikirim kepada seorang perempuan tua yang berperan sebagai dukun, pada masa itu seks disebut gowok, dan untuk belajar tentang cara memuaskan istri dan memahami hubungan suami-istri, berdasarkan kitab-kitab klasik seperti Centhini, Wulangreh, dan Nitimani.

Dibintangi oleh aktor ternama Reza Rahadian dan aktris kenamaan Raihaanun, film Gowok Kamasutra Jawa ini juga turut menghadirkan sejumlah nama besar lainnya seperti Devano Danendra, Alika Jantinia, Nayla Purnama, Lola Amaria, Donny Damara, Ali Fikry, Djenar Maesa Ayu, dan Slamet Rahardjo.

Deretan bintang tersebut menjadi kekuatan utama dalam menyampaikan cerita yang sarat nilai budaya, sejarah, dan konflik batin manusia. Di balik praktik budaya yang menjadi tema utama, Gowok Kamasutra Jawa menyisipkan kisah cinta yang kompleks.

Film Gowok Kamasutra Jawa ini tidak hanya berkisah tentang pendidikan jasmani, melainkan menyentuh sisi emosional melalui tokoh utama perempuan seorang gowok yang jatuh cinta pada pria yang tidak bisa ia miliki. Kisah cinta terlarang itu memperdalam konflik antara hasrat, cinta, dan kehormatan dalam tatanan budaya yang ketat.

Konflik di Film Gowok Kamasutra Jawa

Ketegangan atau konflik dalam film Gowok Kamasutra Jawa semakin meningkat ketika memasuki periode kelam sejarah Indonesia, yakni pasca-peristiwa 1965. Saat itu, praktik gowok mulai mendapat tekanan dan akhirnya dilarang karena dianggap sebagai bentuk prostitusi terselubung oleh rezim penguasa.

Larangan itu menjadi simbol dari benturan antara tradisi lokal dengan modernisasi serta moralitas yang dibentuk oleh ideologi politik masa itu.

Film Gowok Kamasutra Jawa ini diproduseri oleh Raam Punjabi dan diproduksi oleh MVP Pictures, perusahaan film yang dikenal dengan jajaran karya berkualitasnya di industri perfilman Indonesia.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Dalam proses produksinya, Hanung Bramantyo dikenal selalu memberi perhatian besar pada detail historis dan nilai-nilai budaya yang ingin diangkat. Hal ini juga tampak dalam Gowok Kamasutra Jawa, yang tidak hanya menjadi tontonan drama semata, tetapi juga sarana refleksi atas sejarah dan cara pandang masyarakat terhadap seksualitas.

Penampilan Reza Rahadian dan Raihaanun dalam film ini disebut-sebut sangat kuat dan emosional. Keduanya menampilkan performa yang matang dan mampu membangun chemistry dalam cerita yang sarat konflik batin.

Raihaanun, sebagai tokoh gowok, tampil memikat sekaligus memilukan dalam menggambarkan cinta yang terpendam, sementara Reza memainkan karakter pria Jawa dengan kompleksitas budaya dan moral yang membelenggu.

Film Gowok Kamasutra Jawa ini ditujukan untuk penonton dewasa, dengan klasifikasi usia 17+ dan 21+, mengingat tema dan adegan yang disajikan berkaitan dengan seksualitas dan nilai-nilai budaya yang sensitif. Namun, Gowok Kamasutra Jawa tidak mengeksploitasi, melainkan menghadirkan perbincangan yang mendalam soal tubuh, cinta, dan identitas budaya dalam bingkai sejarah.

Gowok Kamasutra Jawa hadir sebagai film yang berani, menggugah, sekaligus edukatif. Dengan sentuhan sinematik khas Hanung Bramantyo dan dukungan aktor-aktris papan atas, film ini menjadi salah satu karya yang layak dinantikan baik sebagai hiburan maupun sebagai cermin sejarah dan budaya yang tak banyak diketahui masyarakat luas.

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Eki Herdiana
Harta Kepala Bappelitbangda Tangsel Eki Herdiana Meroket hingga Rp5 Miliar
News
Kebaya Janggan Yogyakarta
Kebaya Janggan Yogyakarta, Si Elegan yang Menjadi Primadona
Gaya Hidup
Foto jurnalistik karya mahasiswa
138 Foto Jurnalistik Karya Mahasiswa UIN SMH Banten Dipamerkan
Pendidikan
Sekolah Gratis di Banten
Program Sekolah Gratis di Banten Dimulai Hari Ini
Pendidikan
Anime Classic Stars
Sinopsis Anime Classic Stars: Kisah Para Maestro
Gaya Hidup
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?