Linimassa.id – Sejak lama masyarakat Suku Baduy di Banten memiliki leuit. Ini merupakan tempat menyimpan hasil panen Suku Baduy yang berbentuk rumah panggung berukuran kecil, berdinding anyaman bambu, dan beratap daun rumbia.
Bentuk leuit Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar relatif sama. Leuit Suku Baduy Dalam dikenal dengan leuit lenggang dan Suku Baduy Luar dikenal sebagai leuit gugudangan.
Laman Kompas.id menyebut, leuit mempunyai beragam ukuran, tergantung dari panen padi pemiliknya. Umumnya berukuran tinggi sekitar 3,5 meter, panjang 4 meter, dan lebar 2,5 meter dengan pintu terletak di bagian atas menyerupai jendela (Sinaga, 2024).
Kapasitas leuit dapat menyimpan panen padi huma mencapai 1.000 ikat atau berkisar 2,5-3 ton (Sinaga, 2024).
Leuit dirancang khusus untuk menyimpan padi huma, dan bangunannya dapat bertahan hingga 50-100 tahun (Ningrum, 2023).
Padi huma ditanam di ladang tadah hujan tanpa pupuk kimia dan dipanen setelah 6 bulan.
Padi yang disimpan dalam leuit berperan sebagai persediaan makanan dan tidak boleh dijual.
Beras dari padi leuit biasanya digunakan pada saat hajatan dan acara adat serta digunakan pada saat tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga Baduy menjual hasil panen palawija, buah-buahan, dan gula aren.
Leuit diletakkan di luar batas kampung untuk menghindari jika terjadi bencana kebakaran. Selain itu, leuit mencerminkan kehidupan seorang kepala keluarga yang telah mapan membangun rumah tangga.
Semakin banyak leuit, artinya semakin makmur pemiliknya. Leuit tidak hanya sekedar menyimpan hasil panen dan lambang kemakmuran Suku Baduy, melainkan juga menjadi simbol ketahanan pangan Suku Baduy (Sinaga, 2024).
Eksistensi leuit yang terus terjaga melalui peran dan fungsinya sebagai ‘rumah padi’ menunjukkan kekokohan dan keberlanjutan adat istiadat Suku Baduy hingga saat ini.
Masyarakat Suku Baduy dapat menjadi contoh dalam manajemen persediaan makanan untuk kelangsungan hidup. Metode yang telah terbukti berhasil selama puluhan tahun ini sederhana namun efektif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan sepanjang masa. (Hilal)