linimassa.id – Tahu topi fedora? Topi ikonik satu ini termasuk banyak penggunanya loh. Di Italia, topi ini identik dengan usaha Giuseppe Borsalino.
Topi fedora adalah salah satu jenis topi paling ikonik di dunia mode dan film. Topi ini dikenal karena bentuknya yang khas dan dapat memberikan kesan elegan dan misterius pada penampilan seseorang.
Ternyata, topi fedora diperkenalkan pada abad ke-18. Ramai orang lelaki yang memakai topi saat berpergian di Amerika Syarikat.
Para selebritis dunia yang identik memakai topi ini adalah Michael Jackson, Frank Sinatra, Britney Spears, Indiana Jones, Bruno Mars, Johnny Depp, Justin Timberlake, dan banyak lagi.
Asal Mula
Topi fedora pertama kali diperkenalkan pada 1882 oleh Victorien Sardou, seorang penulis drama Prancis. Topi ini awalnya dirancang untuk karakter perempuan dalam drama yang diberi judul “Fedora”. Namun, topi ini kemudian menjadi populer di kalangan pria pada tahun 1920-an dan 1930-an.
Topi fedora mulai populer pada akhir abad ke-19, saat mode wanita berubah dari topi besar di era Victoria. Topi fedora dibuat sebagai opsi yang lebih praktis dibanding banyak topi pada saat itu. Pinggirannya lebih pendek, memberikan perlindungan dari matahari dan hujan.
Nama “fedora” diambil dari karakter dalam drama “Fedora” karya Victorien Sardou, seorang pembuat topi Prancis. Drama itu sukses pada tahun 1882, membuat topi fedora jadi tren di Prancis dan Eropa. Di Amerika, topi ini populer pada era Larangan (1920-1930-an), dipakai oleh gangster, bintang film, dan musisi jazz.
Topi fedora awalnya dibuat dari bulu angsa atau kelinci dan memiliki bentuk yang sama dengan topi homburg, yaitu dengan tepi melengkung dan corong yang dalam. Namun, topi fedora memiliki kerucut yang lebih runcing dan lebih sering dilengkapi dengan pita yang ditempatkan di sekitar bagian dalam.
Topi fedora menjadi sangat populer di kalangan pria pada tahun 1930-an dan 1940-an, terutama setelah topi ini sering dipakai di film-film Hollywood.
Salah satu contoh film yang menampilkan topi fedora adalah film “Casablanca” yang dirilis pada tahun 1942. Topi fedora dipakai oleh karakter utama, Rick Blaine (diperankan oleh Humphrey Bogart), dan memberikan kesan misterius pada penampilannya.
Topi fedora juga sering dipakai oleh karakter detektif atau penyelidik dalam film noir, seperti karakter Sam Spade dalam film “The Maltese Falcon” yang dirilis pada tahun 1941.
Seiring berjalannya waktu, fedora berevolusi menjadi gaya yang berbeda, dengan ciri-ciri seperti pinggiran yang lebih pendek atau mahkota yang lebih terstruktur. Sekarang, kamus Merriam-Webster mendefinisikan kata fedora sebagai “topi rendah yang lembut dengan bagian mahkota berkerut memanjang”.
Belakangan ini, fedora kembali populer berkat fashion vintage dan gaya klasik Hollywood. Topi ini tetap favorit sebagai aksesori gaya untuk pria dan wanita.
Mode
Topi bukan sekadar aksesori, tetapi juga menjadi ekspresi individualitas. Beberapa orang memilih topi sebagai bentuk perlindungan dari cuaca ekstrem, sementara sebagian yang lain menganggapnya sebagai pernyataan gaya yang mendefinisikan kepribadian mereka.
Dalam dinamika mode global, topi telah menjadi simbol inklusi dan keberagaman. Ini memungkinkan orang untuk merayakan identitas mereka dengan lebih banyak cara. Dengan berbagai bentuk, warna, dan gaya, topi tidak hanya menjadi pelengkap fashion, tetapi juga sarana untuk merayakan keragaman budaya dan kepribadian di tengah dunia yang terus berkembang.
Topi fedora juga menjadi sangat populer di dunia mode. Topi ini awalnya menjadi bagian dari pakaian formal pria, tetapi kemudian berkembang menjadi pakaian kasual dan bahkan street style.
Topi fedora dapat memberikan sentuhan klasik pada penampilan seseorang, tetapi juga dapat membuat penampilan menjadi lebih modern.
Topi fedora juga sering dipakai oleh musisi jazz dan blues pada tahun 1930-an dan 1940-an, seperti Louis Armstrong dan Duke Ellington. Topi fedora kemudian menjadi simbol dari budaya jazz dan blues.
Topi fedora adalah topi pria yang memiliki bentuk khas dengan mahkota tinggi, datar di bagian atas, dan tepi lebar yang melengkung ke bawah. Topi ini biasanya terbuat dari bulu atau wol, meskipun ada juga versi yang dibuat dari bahan lain seperti kain atau kulit.
Topi fedora sering kali dikaitkan dengan gaya retro dan klasik, dan sering dikenakan oleh pria sebagai aksesori mode. Meski awalnya hanya dikenakan oleh kaum pria kelas menengah dan atas, seiring berjalannya waktu topi fedora semakin dikenal luas dan menjadi salah satu ikon mode.
Ciri
Beberapa ciri mencolok yang membedakan topi fedora dengan beragam jenis topi lainnya adalah:
- Bahan yang Digunakan Kain atau Kulit
Topi fedora umumnya terbuat dari kain atau kulit, menambahkan sentuhan klasik dan elegan pada desainnya. Penggunaan bahan-bahan ini memberikan topi daya tahan dan struktur yang baik. Kain yang dipilih bisa bervariasi dari wol hingga serat alami, sementara topi fedora kulit seringkali memberikan tampilan yang lebih polos dan kokoh.
Kombinasi bahan ini memberikan fleksibilitas dalam gaya, menjadikan topi fedora sesuai untuk berbagai kesempatan dan penampilan.
- Bentuknya Tegak dengan Ujung Tumpul
Topi fedora memiliki bentuk tegak dengan mahkota yang bulat dan ujung tumpul. Mahkotanya lebar, memberikan penampilan klasik dan elegan. Dasi pinggir yang kecil dan kadang-kadang pita besar di sekitar mahkota menjadi ciri khasnya. Keanggunan bentuknya membuatnya cocok untuk berbagai kesempatan dan terus menjadi pilihan populer dalam dunia mode.
- Bisa Dipakai dalam Berbagai Kesempatan
Topi fedora adalah pelengkap gaya yang bisa dikenakan kapan saja, menghadirkan kesan yang tak terbantahkan. Untuk suasana santai seperti kencan siang atau pertemuan dengan teman, fedora memberikan sentuhan kasual yang tetap elegan.
Di sisi lain, saat acara formal seperti pernikahan atau acara bisnis, topi ini menambahkan sentuhan klasik yang memikat. Tidak hanya itu, ketika berada di bawah sinar matahari terik atau hujan ringan, fedora memberikan perlindungan tanpa mengorbankan gaya. Dengan kata lain, topi fedora adalah teman setia gaya Anda, siap menemani setiap momen dalam kehidupan sehari-hari.
- Bentuk Mahkota yang Tidak Terlalu Lebar
Topi fedora dikenal dengan bentuk mahkota yang tidak terlalu lebar. Mahkotanya berbentuk bulatan dengan ukuran yang sedang, memberikan kesan klasik dan elegan. Karakteristik ini membuat topi fedora cocok sebagai aksesori gaya yang memberikan sentuhan retro dan vintage pada penampilan.
Dengan pinggiran yang lebih pendek, topi ini juga memberikan perlindungan yang baik dari sinar matahari dan hujan, menjadikannya pilihan praktis dan stylish.
- Tersedia dalam Banyak Variasi Warna
Topi fedora dikenal dengan variasi warna yang beragam, memungkinkan pemakainya menyesuaikan gaya dengan preferensi mereka. Dari nuansa netral hingga warna-warna yang mencolok, variasi warna ini memberikan sentuhan personal pada gaya klasik topi fedora. (Hilal)