linimassa.id – Makanan ringan pisang goreng banyak ditemukan di Indonesia bahkan Malaysia dan Singapura.
Makanan ini terbuat dari buah pisang yang telah di kupas kulitnya. Buah pisang dipotong-potong sesuai keinginan kemudian di lumuri bersama adonan kental terbuat dari campuran tepung, sedikit garam dan gula, selanjutnya digoreng dalam minyak panas.
Pisang goreng sering ditemukan dijual di warung tegal atau warung kopi sebagai makanan pendamping teh atau kopi. Saat ini, Pisang goreng merupakan makanan yang sangat terkenal di Indonesia. Kadang-kadang pisang goreng diberi topping seperti keju, susu kental manis, cokelat, dan lainnya.
Ada beberapa variasi pisang goreng seperti pisang molen yang bentuknya lebih kecil dibalut dengan lilitan adonan tipis kemudian digoreng dalam minyak goreng.
Ada lagi varian dari pisang goreng yang lebih bisa tahan lama, sehingga bisa dikemas dan dijadikan sebagai oleh – oleh khas, namanya sale pisang goreng, produsen makanan ini banyak ditemui di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Dessert Terenak
Pisang goreng dinobatkan sebagai makanan penutup (dessert) terenak di dunia versi Taste Atlas. Dari 50 daftar gorengan makanan penutup terbaik, pisang goreng menempati urutan pertama.
Dalam kategori ‘best deep fried dessert’, pisang goreng mendapatkan skor 4.60. Di Indonesia, pisang goreng adalah salah satu kudapan favorit masyarakat yang mudah ditemukan di berbagai tempat.
Fadly Rahman, sejarawan makanan sekaligus dosen Prodi Sejarah dan Filologi Universitas Padjajaran (Unpad) mengatakan melihat dari sejarahnya, pisang goreng merupakan makanan dari orang-orang Portugis.
“Kalau sejarahnya dari mana asal-usul pisang di goreng, itu kebiasaan bangsa Eropa khususnya Portugis yang biasa mengolah makanan dengan menggunakan terigu,” kata Fadly seperti dilansir DetikJabar.
“Kata terigu sendiri diadopsi dari kosakata Portugis, yakni trigo yang kita (Indonesia) menyebutnya terigu,” imbuhnya.
Fadly menuturkan, kebiasaan mengolah makanan dengan terigu termasuk memasak pisang goreng adalah kebiasaan bangsa Portugis dan biasanya dilakukan untuk sarapan.
Menurutnya, pada abad 16, kedatangan orang-orang Portugis ke Indonesia juga membawa kebiasaan makan mereka. Hingga kemudian, pisang goreng dikenalkan kepada warga pribumi kala itu.
“Pada abad ke-16 saat mereka datang ke Indonesia kebiasaan makan mereka itu juga turut dibawa ke Indonesia dan juga Melayu, Selat Malaka, mereka memperkenalkan makanan pisang goreng,” ungkapnya.
Karena itulah, tidak heran jika pisang goreng menjadi makanan yang saat ini banyak ditemukan di Indonesia, termasuk negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Pada zaman kolonial Belanda, warga pribumi seringkali menyuguhkan pisang goreng. Orang-orang Belanda menurut juga menyukai kuliner tersebut.
“Karena selalu hadir sebagai penutup dan sudah terjadi sejak zaman kolonial Belanda juga suka dengan pisang goreng. Kebiasaan ini diadopsi orang Belanda dari orang pribumi, Jawa, ningrat yang biasa menjamu dan menyuguhkan dessert pisang goreng itu,” jelas Fadly.
“Kalau sekarang banyak orang suka ya artinya bertahan memang. Jenis pisang tertentu memang kalau digoreng jadi lebih enak ya, seperti pisang raja, pisang nangka kalau dimakan langsung tidak enak, tapi kalau digoreng jadi enak,” lanjutnya. (Hilal)