linimassa.id – Jauh sebelum internet, gadget, dan kuota merajalela dan manusia keranjingan berinteraksi di dunia maya, diary sangat popular di hampir semua kalangan,
Diary alias buku harian berasal dari bahasa Latin yaitu diarium (diaria) yang akar katanya diumus, artinya masukan sehari-hari (memasukkan atau menulis setiap hari) tentang sesuatu yang terjadi atau peristiwa dalam sehari yaitu 24 jam.
Yang dimaksud peristiwa di sini bersifat sangat pribadi. Dalam bahasa Perancis Kuno, diary disebut sebagai jour yang kemudian menjadi journal atau jurnal yang mempunya arti sama dengan diarium.
Dalam perkembangannya, istilah jurnal dipergunakan sebagai sebutan media cetak berkala dan juga dalam bidang keuangan disebut pembukuan (akuntansi).
Di Jepang, diary disebut pillowbook (catatan yang ditaruh di bawah bantal) dan di Eropa dikenal dengan sebutan page of a day (lembaran sebuah hari).
Di Indonesia, diary disebut sebagai catatan harian, yaitu dipergunakan untuk mencatat kejadian yang dialami sehari-hari.
Penulisan buku harian memiliki tujuan agar sang penulis dapat mengingat pengalamannya yang pernah dialami, baik itu pengalaman yang menyenangkan, pengalaman yang menyedihkan, ataupun pengalaman yang aneh.
Manfaat
Manfaat dari diary cukup banyak. Antara lain mengurangi stress, mengontrol emosi, melatih disiplin diri, meningkatkan kesehatan fisik, memecahkan masalah dan merapihkan pikiran, meningkatkan kualitas hidup, menyembuhkan luka hati dan meningkatkan perasaan positif terhadap diri sendiri, dan membuat hidup lebih produktif.
Laman Linkedin menyebut, diary adalah catatan harian yang bersifat sangat-sangat pribadi. Ia umumnya berisi ungkapan spontan, apa adanya, as it is.
Sering kali merupakan patahan-patahan paragraf, bahkan kalimat. Bisa juga umpatan. Kadang-kadang rintihan.
Ada kalimat yang selesai. Ada juga yang tidak. Banyak hal tabu. Bisa berupa kode tertentu. Juga yang lucu-lucu. Ia membuka hal-hal yang sifatnya sangat terdalam dari perasaan penulisnya. Tetapi juga menceritakan kejadian yang mungkin tidak akan diceritakan di muka umum.
Ada yang mengatakan sifat dari tulisan diary sangat ‘writer centered.’ Sangat berfokus pada diri si penulis.
Diary adalah sebuah dunia si penulisnya. Dunia yang sangat pribadi, dimana dia adalah raja-nya atau jagoannya, tetapi tidak jarang juga sebagai pecundangnya. Tak mengherankan bila diary sifatnya sangat rahasia.
Ada yang sampai menggemboknya. Tetapi walaupun tidak digembok, adalah etika yang harus dijunjung tinggi untuk tidak membaca sebuah diary bila tidak diizinkan oleh yang empunya.
Menulis diary adalah kegiatan yang positif. Ia bahkan dipandang sebagai sebuah terapi. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah mengekspresikan dirinya dan pikiran-pikirannya. Siapa pun dia. Setiap orang membutuhkan ventilasi untuk mengeluarkan apa yang ada di benaknya.
Ketika zaman lebih modern, orang memilih membuat pengakuan dengan berbicara kepada psikiater. Lalu Mark Zuckerberg memberi kita fasilitas yang bernama Facebook, tempat kita lebih mudah lagi mengekspresikan diri. Dan ini secara perlahan menggantikan posisi diary.
Lebih dari itu, diary merupakan tambang bagi para penulis untuk menghasilkan karya-karya yang lebih bernilai di kemudian hari.
Menurut Google, salah satu catatan harian yang paling terkenal yang ditulis dalam Bahasa Inggris adalah kepunyaan Samuel Pepys.
Buku harian politisi Inggris di masa kekuasaan Raja Charles II ini berisi banyak gagasan-gagasan penulisnya. Tetapi juga hal-hal yang bersifat rahasia, termasuk menjuluki sang Raja dengan sebutan tak senonoh.
Beberapa bagian catatan hariannya ditulis dengan kode tertentu agar tidak semua orang dapat memahaminya.
Opsi
Laman Kumparan menuliskan, salah satu opsi yang bisa dilakukan ketika ingin meluapkan rasa sedih, senang atau yang lainnya akan tetapi tidak ada orang yang bisa diajak curhat adalah dengan menulis diary.
Dengan menuliskan semua yang dirasakan tentunya akan mengurangi beban meski tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah.
Dikutip dari buku Menulis Diary Membangkitkan Rasa Percaya Diri karya Miss Sassy Girl, (2003) dijelaskan bahwa tulisan diary adalah tulisan yang sifatnya sangat pribadi yang berisi mengenai peristiwa yang dialami oleh si penulis.
Melalui buku ini penulis dapat mengungkapkan pengalaman, pikiran dan perasaan yang mereka alami menggunakan bahasa mereka sendiri. Karena sifatnya adalah tempat curhat maka dalam buku diary tidak harus menggunakan bahasa yang baku.
Ciri-cirinya adalah bersifat pribadi, rahasia dan tertutup. Artinya orang lain tidak boleh membaca atau melihat-lihat buku harian seseorang. (Hilal)