linimassa.id – Belum lama ini beredar di media sosial yakni Twitter atau X video nelayan memunguti ubur-ubur putih yang tengah berenang di perairan. Banyak netizen terheran-heran, memangnya ubur-ubur bisa dimakan? Gak bahaya tah?
Sebelumnya, viral seorang pria memakan ubur-ubur hidup. Pada akhirnya terlihat menahan sakit.
Dikutip dari detikFood, ubur-ubur merupakan binatang laut yang termasuk hewan dari kelas Schypozoa. Binatang laut ini 98% tubuhnya terbuat dari air, sehingga ubur-ubur bisa hidup selama berabad-abad dan selamat dari kepunahan.
Tubuh bagian atas ubur-ubur yang memiliki rupa seperti lonceng, terbuat dari dua lapisan sel tipis dengan bahan berair. Walau tampak tak berbahaya, ubur-ubur ini dibekali sel penyengat atau nematosit yang mengandung racun.
Sensasi dari sengatan ini bisa membuat kulit terasa seperti terbakar hingga menimbulkan rasa sakit yang cukup parah. Tak heran, ubur-ubur selalu dijauhi orang-orang ketika sedang berenang di lautan.
Nah, sang pria tersebut memutuskan memakan ubur-ubur yang masih hidup dengan tangan kosong. Dia penasaran dengan rasa daging ubur-ubur mentah.
Lewat video itu, terlihat pria tersebut memegang ubur-ubur dalam ukuran besar. Ia lalu menggigit bagian luar ubur-ubur, tapi tak lama ia langsung melemparkan ubur-ubur itu ke lautan lagi.
Meski tidak dijelaskan alasannya mengapa dia berhenti menyantap ubur-ubur itu. Wajahnya tampak menahan sakit. Video pria makan ubur-ubur ini langsung ditonton lebih dari 2,4 juta kali.
Aman Dimakan
Ubur-ubur adalah hewan laut yang tidak memiliki bertulang belakang yang berbentuk seperti lonceng dengan tentakel panjang. Ubur-ubur termasuk hewan yang dapat ditemukan di lautan di seluruh dunia.
Umumnya, ubur-ubur berukuran besar dan berwarna-warni serta memiliki sengat beracun. Sengatan ini digunakan sebagai cara bertahan hidup dari predator atau memburu mangsa.
Beberapa jenis ubur-ubur memang berbahaya dan tak boleh dikonsumsi manusia. Tapi ada juga jenis ubur-ubur yang aman dimakan, seperti ubur-ubur Rhopilema esculentum yang banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Makan ubur-ubur juga diyakini dapat memberikan manfaat kesehatan.
Di kawasan Asia Tenggara, makan ubur-ubur jenis Rhopilema esculentum sudah menjadi hal yang biasa karena diyakini memberikan manfaat untuk kesehatan.
Sebagian masyarakat mengonsumsi ubur-ubur dalam bentuk yang sudah dikeringkan. Ada pula yang makan ubur-ubur setelah diasinkan maupun dimasak dalam kondisi segar.
Umumnya jumlah kalori pada ubur-ubur cukup rendah. Namun ubur-ubur tetap mengandung sumber gizi penting untuk tubuh seperti protein, kalsium, antioksidan, hingga kolin.
Manfaat
Kandungan ubur-ubur didominasi oleh air dan protein, tapi hewan laut ini rendah lemak dan kolesterol. Karena alasan tersebut, ubur-ubur dianggap sebagai sumber makanan bernutrisi.
Salah satu manfaat saat makan ubur-ubur berasal dari kandungan kolagen yang cukup tinggi. Kolagen adalah jenis protein yang berperan penting dalam struktur jaringan, termasuk kulit dan tulang.
Mengonsumsi kolagen yang cukup dapat memperbaiki elastisitas kulit dan mencegah gejala nyeri sendi.
Hasil penelitian pada hewan pengerat menunjukkan kandungan kolagen pada ubur-ubur juga dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Namun penelitian tersebut memerlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya pada tubuh manusia.
National Center for Biotechnology Information menyebutkan setengah dari kandungan lemak pada ubur-ubur berasal dari asam lemak tak jenuh ganda (PUFA).
Lemak tak jenuh ini adalah omega-3 dan omega-6 yang sangat berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Asupan ini juga penting bagi Anda yang harus menghindari konsumsi lemak jenuh.
Kandungan kolin dan selenium pada ubur-ubur juga dapat membantu proses metabolisme lebih lancar. Kolin berperan penting dalam proses mencerna makanan dan minuman.
Sementara itu, selenium adalah mineral penting dalam proses metabolisme yang dicerna di bagian bawah usus menjadi selenoprotein.
Kekurangan selenium dapat menyebabkan tubuh mudah lelah dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Kandungan polifenol yang didapatkan saat makan ubur-ubur juga baik untuk mengurangi timbulnya sel kanker. Khasiat tersebut berasal dari sifat antioksidan (menangkal radikal bebas) pada polifenol.
Polifenol bekerja dengan cara menekan pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.
Selain bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit akut dan kronis, makan ubur-ubur bisa membantu menurunkan berat badan.
Pasalnya, ubur-ubur memiliki total kalori yang rendah, tapi tetap kaya akan zat gizi penting seperti protein, lemak tak jenuh, kalsium, dan vitamin. (Hilal)