linimassa.id – Mimpi buruk bukanlah hal menyenangkakan. Membuat tidak nyaman dan menakutkan saat tertidur. Kondisi ini dapat dialami oleh semua kelompok usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Penyebab mimpi buruk sebenarnya tidak jelas, tetapi ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko. Termasuk kebiasaan dan gaya hidup kurang sehat, hingga kondisi medis tertentu.
Tidur terbagi dalam dua fase, yaitu fase non-REM (non-rapid eye movement) dan fase REM (rapid eye movement). Siklus tidur diawali dengan fase non-REM dan diikuti dengan fase REM, yang masing-masing fase berlangsung selama 90–100 menit.
Mimpi buruk biasanya terjadi di fase REM, yaitu antara tengah malam sampai menjelang pagi hari.
Mimpi buruk, atau disebut juga sebagai nightmares atau parasomnia, merupakan kondisi yang umum dialami oleh hampir semua orang. Akan tetapi, pada beberapa kasus, mimpi buruk dapat menimbulkan gangguan, terutama apabila terlalu sering terjadi atau sampai menyebabkan gangguan tidur dan stres.
Mimpi buruk yang umum dikenali masyarakat adalah “nightmare”. Ini adalah keadaan yang menimbulkan perasaan tidak nyaman pada saat seseorang terbangun dari tidurnya.
Seseorang yang mengalami kondisi ini mungkin melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal menakutkan dan mengerikan pada saat terlelap sehingga tidurnya menjadi tidak tenang.
Bentuk lain yang dapat dialami adalah “night terror”. Ini adalah sensasi atau perasaan ketakutan dan tidak nyaman yang dapat membangunkan seseorang secara tiba-tiba dari tidurnya. Berbeda dengan “nightmare”, pada “night terror”, orang yang mengalaminya, tidak dapat mengingat mimpinya.
Bentuk ketiga adalah “sleep paralysis”. Ini adalah keadaan saat seseorang merasakan tubuhnya tidak dapat bergerak pada saat tidur dan dapat disertai dengan perasaan sesak napas. Sleep paralysis sering dikenal sebagai fenomena ketindihan.
Penyebab Mimpi Buruk
Penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti. Namun, ada kemungkinan bahwa hal ini terjadi karena faktor genetik, psikologis, kelainan fisik, gangguan dalam proses tumbuh kembang, dan gangguan pada sistem saraf pusat.
Meski penyebab belum bisa dipastikan, ada beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya hal ini, yaitu:
- Trauma
Peristiwa traumatis yang dialami, seperti perundungan, dan pelecehan fisik atau seksual, dapat menyebabkan gangguan bernama post-traumatic stress disorder. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk.
- Stres dan Cemas
Stres dan kecemasan bisa jadi penyebab seseorang mengalami kondisi ini. Misalnya karena pekerjaan atau kegiatan di sekolah, kesedihan yang mendalam, atau takut ditinggal oleh seseorang.
- Efek Samping Obat
Mengonsumsi obat-obatan tertentu bisa menyebabkan efek samping berupa mimpi yang tidak menyenangkan dan gangguan tidur. Misalnya obat yang memengaruhi neutransmiter di otak, seperti antidepresan.
- Gangguan Tidur
Sleep apnea adalah salah satu masalah tidur yang paling umum menyebabkan mimpi buruk. Selain itu, gangguan tidur lainnya yang bisa jadi penyebab adalah narkolepsi, insomnia, dan sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome).
- Masalah Kesehatan
Penyakit atau masalah kesehatan lain juga dapat menyebabkan kondisi ini. Seperti demam, penyakit jantung, dan berbagai masalah kesehatan mental.
- Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur
Kebiasaan ngemil, membaca buku, atau menonton film horor sebelum tidur dapat menyebabkan mimpi yang tidak menyenangkan. Jadi, sebaiknya hentikan kebiasaan ini jika memilikinya.
- Alkohol dan NAPZA
Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang (NAPZA) bisa berdampak buruk. Termasuk menyebabkan masalah tidur, seperti mimpi buruk.
Faktor Risiko Mimpi Buruk
Beberapa faktor yang bisa jadi penyebab atau meningkatkan risikonya. Ini termasuk trauma psikis, riwayat kegagalan, keadaan depresi, cemas, dan orang yang terlalu lelah bekerja.
Kondisi ini sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak usia 3–6 tahun. Karena di usia ini, imajinasi anak sedang sangat aktif. Selain itu, kondisi ini juga lebih sering terjadi pada orang dengan keluarga yang juga sering mengalaminya.
Penanganan Mimpi Buruk
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi penyebab mimpi buruk. Jika penyebabnya adalah kondisi medis tertentu, perlu diatasi terlebih dahulu.
Jika mimpi buruk terjadi karena masalah pada mental, bisa melakukan meditasi, relaksasi, dan mengurangi beban pikiran. Sebagian besar kasus mimpi buruk tidak perlu penanganan dan cukup mengubah pola pikir saja ke arah yang lebih positif. (Hilal)