linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: KOHATI UIN Jakarta Refleksi Peran Perempuan dari Kartini hingga Era Modern
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Pendidikan > KOHATI UIN Jakarta Refleksi Peran Perempuan dari Kartini hingga Era Modern
Pendidikan

KOHATI UIN Jakarta Refleksi Peran Perempuan dari Kartini hingga Era Modern

LinimassaNews 30 September 2025
Share
waktu baca 4 menit
Kohati UIN Jakarta
KOHATI UIN Jakarta menggelar seminar bertajuk “Refleksi Peran Perempuan: Dari Kartini hingga Era Modern” di Kampus 1 UIN Jakarta pada Rabu, 24 September 2025.
SHARE

LINIMASSA.ID, JAKARTA- KOHATI UIN Jakarta menggelar seminar bertajuk “Refleksi Peran Perempuan: Dari Kartini hingga Era Modern” di Kampus 1 UIN Jakarta pada Rabu, 24 September 2025.

Contents
Perempuan Masih Hadapi TantanganKOHATI Didorong Ambil Peran StrategisRuang Dialog dan Harapan ke Depan

Seminar yang diikuti antusias oleh puluhan peserta itu bagian dari rangkaian Milad KOHATI yang mengangkat isu perempuan, pendidikan, dan lingkungan hidup sebagai fokus utama.

Puluhan peserta yang hadir dari kalangan mahasiswa, aktivis, dan perwakilan komisariat. Suasana seminar berlangsung hangat dengan antusiasme tinggi untuk memahami peran perempuan dari masa Kartini hingga realitas kontemporer.

Narasumber utama, Dr. Ida Rosyidah, M.A PMAK PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus PP Majlis Alimat Indonesia, menyampaikan refleksi mendalam mengenai perjalanan perempuan Indonesia dari masa perjuangan R.A. Kartini hingga tantangan di era modern.

“Perempuan jangan hanya diposisikan sebagai objek pembangunan, tapi harus menjadi subjek yang mampu mengontrol, menegosiasikan, dan memperjuangkan hak-haknya,” tegas Dr. Ida.

Perempuan Masih Hadapi Tantangan

Dalam paparannya, Dr. Ida menjelaskan bahwa meskipun keterwakilan perempuan di parlemen meningkat dari 11 persen pada masa Soekarno menjadi 21 persen saat ini, kesenjangan gender masih terasa kuat.

“Banyak perempuan di parlemen masih terjebak dalam tradisi politik maskulin sehingga keberadaan mereka belum maksimal dalam memperjuangkan kepentingan perempuan,” ujarnya.

Di sektor pendidikan, masalah putus sekolah masih lebih banyak dialami anak perempuan. Pemilihan jurusan di perguruan tinggi pun masih terikat stereotipe gender, seperti perempuan cenderung memilih keperawatan atau pendidikan, sementara bidang teknik, pertambangan, dan sains didominasi laki-laki.

Hal serupa juga terjadi di sektor ekonomi. Lebih dari 60 persen perempuan Indonesia memang bekerja, namun mayoritas di sektor informal yang rentan krisis. Kondisi ini terlihat jelas saat pandemi COVID-19 ketika banyak perempuan kehilangan sumber penghasilan.

KOhati UIN Jakarta
KOHATI UIN Jakarta menggelar seminar bertajuk “Refleksi Peran Perempuan: Dari Kartini hingga Era Modern” di Kampus 1 UIN Jakarta pada Rabu, 24 September 2025.

KOHATI Didorong Ambil Peran Strategis

Menanggapi kondisi tersebut, Dr. Ida menekankan pentingnya KOHATI mengambil peran strategis di dua bidang utama: pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan hidup.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Ia menilai pendidikan karakter krusial di tengah maraknya korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan degradasi moral di kalangan generasi muda.

“Pendidikan karakter bukan sekadar teori, tapi praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk generasi berintegritas,” jelasnya.

Selain itu, isu lingkungan juga perlu menjadi perhatian serius. Dr. Ida mencontohkan kisah perempuan di Kepulauan Seribu yang mampu mengelola sampah hingga memberi penghasilan tambahan.

“KOHATI punya peluang besar untuk mendorong gerakan peduli lingkungan. Perempuan dekat dengan alam karena perannya yang erat dengan keluarga dan komunitas,” tambahnya.

Ruang Dialog dan Harapan ke Depan

Seminar ini juga membuka ruang dialog antara mahasiswa, akademisi, dan aktivis perempuan. Banyak peserta mengapresiasi pandangan Dr. Ida yang dianggap mampu memperluas perspektif tentang peran perempuan.

Saat menutup seminar, Dr. Ida menegaskan, KOHATI bisa menjadi motor perubahan melalui pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan. “Dua hal ini kunci bagi perempuan untuk tampil sebagai agen transformasi sosial,” tegasnya.

Penulis: Ira Zahira, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Dapur MBG di Lebak
Dapur MBG di Lebak Viral, Diduga Gunakan Air Limbah untuk Cuci Wadah Ompreng
News
PGN Saka
PGN Saka Dukung Koperasi Desa Merah Putih Dorong Pemberdayaan Ekonomi Pesisir Gresik
Bisnis
Perseroda PITS
Dukung Perseroda PITS, Wali Kota Tangsel Tekankan Jaminan Pelayanan Air Bersih Masyarakat
Pemerintahan
Serial The Summer I Turned Pretty
‎Serial The Summer I Turned Pretty, Siap Dibuat Versi Film
Gaya Hidup
Buruh di Kabupaten Serang
Buruh di Kabupaten Serang Desak Penghapusan Sistem Outsourcing
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?