SERANG, LINIMASSA.ID – Peringatan dini gelombang tinggi di pesisir Banten dikeluarkan oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG untuk beberapa hari ke depan.
BMKG mengimbau kepada para nelayan di wilayah Provinsi Banten untuk waspada, bahkan menghentikan sementara aktivitas melaut demi keselamatan diri.
Gelombang tinggi di pesisir Banten diprediksi setinggi empat hingga enam meter, hal ini akan sangat berbahaya bagi para nelayan atau masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir pantai.
Melalui siaran pers yang resmi dikeluarkan BMKG, menyebutkan kondisi ini dipicu oleh perubahan pola pergerakan angin di wilayah Indonesia dari bagian utara.
Angin bagian utara yang bergerak menuju wilayah Tenggara hingga barat daya membuat gelombang tinggi di pesisir Banten, dengan kecepatan angin berkisar 6 – 30 knot.
Kondisi berbeda dengan yang terjadi pada umumnya, di mana pergerakan angin tenggara hingga selatan hanya berkisar 4 – 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia Barat Lampung hingga Samudra Hindia Selatan Banten dan Laut Arafuru.
Gelombang Tinggi di Pesisir Banten
Kondisi Gelombang Tinggi di Pesisir Banten tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 4.0 – 6.0 meter di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur.
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” tulis rilis BMKG, Selasa 5 Agustus 2025.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal pesiar.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkasnya.