linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Tips Anti Burnout dari Raditya Dika, Pekerjaan Jadi Kesenangan
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Tips Anti Burnout dari Raditya Dika, Pekerjaan Jadi Kesenangan
Gaya Hidup

Tips Anti Burnout dari Raditya Dika, Pekerjaan Jadi Kesenangan

Andra 23 Juni 2025
Share
waktu baca 5 menit
Burnout
Tips anti Burnout dari Raditya Dika
SHARE

LINIMASSA.ID – Burnout sering kali menghampiri mereka yang merasa pekerjaannya hanya sebatas kewajiban, bukan lagi kesenangan. Banyak orang berpikir bahwa bekerja adalah beban yang harus ditanggung untuk bertahan hidup.

Tapi bagaimana kalau justru bekerja bisa menjadi sarana untuk bersenang-senang? Inilah yang menjadi kunci dari tips anti burnout yang dibagikan Raditya Dika dalam salah satu podcast terbarunya.

Dalam obrolannya soal burnout, Radit menyampaikan satu prinsip sederhana: cari pekerjaan yang rasanya seperti bermain. “Kerja itu harus bikin senang, harus ada rasa bahagia di dalamnya,” ungkapnya.

Dengan prinsip tersebut, uang atau penghasilan justru datang sebagai ‘byproduct’ atau hasil sampingan dari aktivitas yang dilakukan dengan penuh semangat dan cinta.

Terkait burnout, bagi Radit, stand up comedy, menulis, membuat YouTube, hingga membuat buku adalah bagian dari aktivitas bermainnya. Bahkan kalau tidak dibayar pun, ia tetap akan melakukannya. Sebab, aktivitas-aktivitas itu sudah menjadi terapi, tempat belajar, dan sarana aktualisasi diri. Maka dari itu, burnout jarang menghampiri karena semua yang dilakukan berasal dari rasa suka.

Namun tentu saja, perjalanan menemukan pekerjaan yang terasa seperti bermain tidak bisa instan. Harus ada proses jatuh bangun, belajar terus-menerus, dan membangun keahlian.

Radit mencontohkan bagaimana ia belajar menulis sejak remaja, mencatat kenapa sebuah cerita lucu, dan terus mengasah kemampuan storytelling. “Untuk punya nilai, kita harus jago satu hal. Dan untuk jago, kita harus senang nguliknya,” katanya.

Menariknya lagi, Radit tidak pernah merasa puas dengan hasil karyanya. Baginya, setiap karya selalu ada cacatnya. Tapi justru dari rasa ‘belum puas’ itulah ia menemukan energi untuk terus berkarya lebih baik.

Prinsipnya sederhana: gagal lebih baik. Gagal sekarang, belajar lagi, lalu gagal lagi dengan kualitas yang lebih baik. Itulah yang membuatnya produktif hingga sekarang.

Selain soal bahagia, Radit juga menekankan pentingnya rasa bangga terhadap apa yang kita kerjakan. Bahkan hal kecil seperti mengatur pencahayaan saat syuting harus dilakukan dengan penuh kebanggaan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Kalau nggak ada rasa bangga, kerja jadi hambar,” tegasnya. Perpaduan antara rasa bahagia dan bangga inilah yang membuat hidup terasa lebih ringan, meskipun rutinitas tetap berjalan.

Merasa Burnout dalam Pekerjaan

Burnout
ilustrasi seseorang alami burnout

Banyak orang merasa burnout karena terjebak di pekerjaan yang tidak mereka cintai, atau lebih buruk lagi, tidak merasa bangga atas hasil kerjanya. Padahal, bekerja dengan rasa bangga membuat hasil sekecil apa pun terasa bermakna. Dan ketika sudah menikmati prosesnya, hasil dalam bentuk uang atau pengakuan akan mengikuti dengan sendirinya.

Radit juga menyoroti pentingnya mindset soal kegagalan. Baginya, gagal bukan akhir, tapi bahan bakar untuk membuat karya berikutnya lebih baik.

Bahkan karya-karya terkenalnya seperti Malam Minggu Miko atau buku Timun Jelita lahir dari proses panjang penuh revisi dan kritik. Setiap kritik dijadikan catatan untuk karya berikutnya.

Yang menarik, Radit mengaku tidak pernah menganggap satu pun karyanya sebagai ‘masterpiece’. Baginya, perjalanan berkarya adalah pencarian tanpa akhir. Dan mungkin itulah yang membuatnya terus bergerak, terus belajar, dan tak mudah merasa burnout.

Tips anti burnout ala Radit bukan semata soal memilih pekerjaan ideal, tapi soal membangun hubungan yang sehat dengan proses bekerja. Mulai dari rasa penasaran, menikmati proses belajar, hingga menerima kegagalan sebagai bagian dari perjalanan panjang menuju versi diri yang lebih baik.

Jadi, jika kamu sering merasa lelah atau kehilangan semangat dalam bekerja, mungkin bukan pekerjaanmu yang salah, tapi cara memaknainya. Cobalah untuk menemukan sisi menyenangkan dari pekerjaanmu, bahkan jika itu hal kecil. Lakukan dengan rasa senang, kejar keahlian dengan semangat bermain, dan anggap uang hanyalah bonus dari proses panjang itu.

Burnout bisa menyerang siapa saja. Tapi dengan mindset yang tepat bekerja dengan rasa senang dan bangga, menerima gagal sebagai bagian dari proses setidaknya hidup bisa terasa lebih ringan. Seperti kata Radit, “Kalau udah senang, uang datang sendiri.”

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Prostitusi di Tangsel
Pembongkaran Prostitusi di Tangsel Bertahap, Ini Kata DPRD
News
Prostitusi di Tangsel
Prostitusi di Tangsel, 40 Bangunan Berkedok Usaha Dibongkar
News
Unpam Law Festival
Unpam Law Festival Vol.2, Ajang Adu Gagasan Hukum Mahasiswa
Pendidikan
Saham Pemkot Tangsel di Bank BJB
LBH Ansor Temukan Kejanggalan Nilai Saham Pemkot Tangsel di Bank BJB
Pemerintahan
Baznas Kota Tangsel
3 Petinggi Baznas Kota Tangsel Plesiran ke Hong Kong, Ngapain?
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?