TANGSEL, LINIMASSA – Tahun baru ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berkomitmen mengurangi angka pengangguran. Lalu berapa angka pengangguran di Tangsel 2025 terbaru?
Diketahui, Angka pengangguran di Tangsel 2025 terbaru kini mencapai 5,09 persen. Jumlah itu membuat Kota Tangsel dengan angka pengangguran paling rendah di Banten.
Dari data Badan Pusat Statistik tercatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Tangsel pada 2024 mengalami penurunan. Sebelumnya angka pengangguran di Tangsel capai 5,81 persen kini turun menjadi 5,09 persen.
Penurunan angka pengangguran di Tangsel ini terjadi sejak 2021, meski dalam kondisi pandemi Covid-19 angka pengangguran justru menurun dari 8,6 persen menjadi 6,59 persen.
Penurunan signifikan itu, menunjukkan tren pemulihan ekonomu Tangsel yang positif di tengah tantangan global dan survive dari pandemi Covid-19.
Penurunan angka pengangguran ini menjadi salah satu indikator penting dalam upaya pemerintah kota meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Angka Pengangguran di Tangsel 2025 Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Penurunan angka pengangguran tidak merata di semua jenjang pendidikan. Angka pengangguran lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih menjadi perhatian utama.
– Lulusan SMA Umum: TPT sebesar 6,87 persen
– Lulusan SMK: TPT sebesar 6,5 persen
– Lulusan Diploma: TPT sebesar 1,61 persen
– Lulusan Universitas: TPT sebesar 4,82 persen
TPT yang tinggi pada lulusan SMA dan SMK bisa disebabkan oleh keterbatasan keahlian sehingga sulit bersaing dengan lulusan diploma dan universitas dalam mendapatkan pekerjaan yang layak.
Selain itu, mereka juga harus berkompetisi dengan tenaga kerja berpendidikan rendah yang cenderung menerima pekerjaan dengan upah lebih rendah.
Sebaliknya, pengangguran pada penduduk berpendidikan SMP ke bawah tergolong rendah, hanya 2,03 persen. Hal ini disebabkan oleh kesediaan mereka bekerja di sektor apa pun, termasuk pekerjaan dengan tingkat upah rendah.
Pengangguran di Tangsel Didominasi Perempuan
Menurut data, pengangguran perempuan di Tangsel lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Pada tahun 2024, TPT laki-laki tercatat sebesar 4,76 persen, sementara TPT perempuan mencapai 5,70 persen.
Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan gender dalam dunia kerja, meskipun kondisi ekonomi Tangsel mulai membaik, memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan.