linimassa.id – Ini dia satu lagi ilmuwan muslim yang tak kalah berpengaruh, Umar Khayyam. Kelahiran 18 Mei 1048 ini merupakan astronom, polimatik, matematikawan, filsuf, dan sastrawan asala Persia.
Lahir di Naisabur, di timur laut Persia, ia hidup sezaman dengan pemerintahan Seljuk sekitar masa Perang Salib Pertama.
Sebagai matematikawan, dia paling terkenal karena karyanya pada klasifikasi dan solusi persamaan kubik. Ia memberikan solusi geometris dengan perpotongan kerucut. Ia juga berkontribusi pada pemahaman aksioma paralel.
Ia juga dikenal sebagai penulis risalah dalam bahasa Arab tentang mekanika, geografi, musik, dan fisika. Karena keluasan, kedalaman ilmu, dan kontribusinya, digelari sebagai matematikawan, astronom, dan penyair utama dari tradisi keilmuan Islam.
Bahkan ia dijuluki Tent Maker (pembuat tenda) oleh ilmuwan semasanya. Ia adalah orang yang optimistis. Bukan pesimis. Baginya, keindahan, kebenaran hidup, dan kemakmuran memiliki daya tarik khusus. Ia berperasaan halus. Pemaaf atas segala kesalahan. Simpatinya benar-benar dari lubuk hati yang mendalam.
Astronom
Sebagai astronom, ia merancang kalender Jalali, kalender matahari dengan siklus interkalasi 33 tahun yang sangat tepat yang memberikan dasar untuk kalender Persia yang masih digunakan setelah hampir satu milenium.
Pada 1073, Malik-Syah, penguasa Isfahan, mengundang Khayyam untuk membangun dan bekerja pada sebuah observatorium, bersama-sama dengan sejumlah ilmuwan terkemuka lainnya.
Akhirnya, ia dengan sangat akurat (mengoreksi hingga enam digit di belakang koma) mengukur lamanya satu tahun sebagai 365,24219858156 hari.
Ia terkenal di Persia dan dunia Islam karena observasi astronominya. Ia pernah membuat sebuah peta bintang (yang kini lenyap) di angkasa.
Sastra
Ada tradisi mengaitkan puisi dengan ‘Umar Khayyam, ditulis dalam bentuk sajak empat baris (rubāʿiyāt).
Puisi ini dikenal luas di dunia pembaca bahasa Inggris dalam terjemahan oleh Edward FitzGerald (Rubaiyat Omar Khayyam, 1859), yang menikmati kesuksesan besar dalam Orientalisme fin de siècle.
Di dunia berbahasa Inggris, ia paling dikenal karena Rubaiyat ‘Umar Khayyam dalam terjemahan bahasa Inggris oleh Edward Fitzgerald (1809-1883).
‘Umar Khayyam memang terkenal bukan hanya keberhasilan ilmiahnya, tetapi karena karya-karya sastranya. Ia diyakini telah menulis sekitar seribu puisi 400 baris.
Orang lain juga telah menerbitkan terjemahan-terjemahan sebagian dari rubáiyátnya (rubáiyát berarti “kuatrain”), tetapi terjemahan Fitzgeraldlah yang paling terkenal. Ada banyak pula terjemahan karya ini dalam bahasa-bahasa lain.
Sulit menentukan jumlah puisi dan sajak yang ditulis Umar Khayyam. Jumlah Quatrain atau Ruba’iyatnya lebih dari 1.200. Banyak yang mengaku sebagai pencipta komposisi ini, tetapi tidak seorang pun yakin siapa sebenarnya yang menulisnya. Namun, semua meyakini yang menulis Ruba’iyat adalah Umar Khayyam.
Tidak diragukan lagi, Umar Khayyam adalah penyair mistis, penulis monoteistik, dan penyair yang rasional dan argumentatif.
Umar Khayyam menulis sebuah antologi puisi dalam bahasa Persia. Karya ini diterjemahkan ke beberapa bahasa.
Salah satu hasil terjemahan yang populer yaitu dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam lima edisi pada 1859, 1868, 1872, 1879, dan 1889. Karya ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Jerman, dan Prancis. Beberapa orang menyebut Umar Khayyam adalah William Shakespeare dari Timur.
Filsuf
Filsafat ‘Umar Khayyam agak berbeda dengan dogma-dogma umum Islam. Tidak jelas apakah ia percaya akan kehadiran Allah atau tidak, namun ia menolak pemahaman bahwa setiap kejadian dan fenomena adalah akibat dari campur tangan ilahi.
Ia pun tidak percaya akan Hari Kiamat atau ganjaran serta hukuman setelah kematian. Sebaliknya, ia mendukung pandangan bahwa hukum-hukum alam menjelaskan semua fenomena dari kehidupan yang teramati.
Para pejabat keagamaan berulang kali meminta dia menjelaskan pandangan-pandangannya yang berbeda tentang Islam. Khayyām akhirnya naik haji ke Mekkah untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang muslim.
Eksakta
Umar Khayyam sangat berjasa dalam perkembangan ilmu matematika, terutama Aljabar. Ia menghasilkan karya Aljabr (Algebra), yang kemudian diedit dan diterjemahkan dalam bahasa Prancis.
Ia adalah orang pertama yang mengklasifikasikan persamaan tingkat satu (persamaan linier) dan memikirkan pemecahan masalah persamaan pangkat tiga secara ilmiah.
Ia juga mengenalkan sebuah persamaan parsial untuk ilmu aljabar dan geometri. Ia membuktikan suatu masalah geometri tertentu dapat diselesaikan dengan sejumlah fungsi aljabar.
Pada abad XVX dan XVII, persamaan semacam ini justru banyak digunakan oleh para ahli matematika Eropa. Umar Khayyam mendahului para ahli matematika Barat.
Umar Khayyam juga mencetuskan Jawami Al-Hisab yang memuat referensi paling awal tentang segitiga pascal dan menguji balik postulat V yang menyangkut teori garis sejajar. Sebuah geometri Euclides yang sangat mendasar.
Pada 15 Maret 1079 M, Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi (1072-1092) memberlakukan kalender yang telah diperbaiki Umar Khayyam. Ia menggunakan hasil penelitiannya dalam bidang matematika dan astronomi. Penelitian ini menghasilkan penghitungan kalender Muslim menjadi lebih relevan. Selain itu, ia juga terkenal karena menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran.
Warisan
Umar Khayyam wafat pada 4 Desember 1131 M dan dimakamkan di Nishapur. Ia banyak meninggalkan karya ilmiah yang sangat berharga, terutama matematika, astronomi, dan syair.
Karya-karyanya banyak diterjemahkan di Asia dan Eropa. Kisah hidupnya telah difilmkan dengan judul Omar Khayyam (1957), digambarkan juga dalam film The Kepper: The Legend of Omar Khayyam.
Ditokohkan dalam novel Samarcande oleh Amin Maalouf. Dan tak hanya itu, namanya juga diabadikan dalam pemberian nama pada sebuah kawah bulan yaitu kawah bulan Omar Khayyam (1970) dan nama untuk Asteroid 2095 Omar Khayyam (1980). (Hilal)