linimassa.id – Keberadaan warna memiliki peranan mempertegas dan memperkuat tujuan desain maupun seni, karena itu lah warna disebut sebagai elemen penting. Contohnya saat membuat desain brosur, poster, kartu undangan dan sebagainya.
Menurut pakar, Prawira mendefinisikan warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual yang lain.
Dengan adanya beragam warna, suatu karya pun jadi memiliki sebuah arti atau makna. Pemilihan warna sangat penting. Salah pilih warna bisa jadi mengubah makna pada suatu karya.
Asal tahu, warna memiliki kelompok. Terdapat istilah kelompok atau pemberian nama pada warna. Yakni:
Warna Dingin atau Sejuk
Semua warna yang mengandung biru dan hijau termasuk ke dalam kelompok warna dingin atau sejuk. Kita bisa ambil contoh biru yang sering disimbolkan dengan laut, air, langit sedangkan untuk hijau sering disimbolkan dengan daun, yang kedua warna tersebut memberi kesan kesejukan dan ketenangan.
Warna Netral
Warna yang termasuk ke dalam kelompok ini ada putih, abu-abu dan hitam. Ketiga warna tersebut jika ditambah dengan suatu warna lain, maka akan menghasilkan warna lebih beragam atau berbeda. Misalnya jika menambahkan warna putih dengan warna merah, maka hasilnya menjadi merah muda atau pink. Sedangkan jika menambahkan warna hitam dengan warna merah, maka hasilnya menjadi merah tua atau gelap.
Warna Hangat atau Panas
Warna yang termasuk ke dalam kelompok ini ada merah, kuning dan orange. Setiap warna yang memberi kesan panas, keberanian dan menghangatkan akan masuk ke dalam kelompok warna ini. Misalnya seperti warna merah dan kuning, warna merah yang disimbolkan dengan api yang memberi kesan berani, menantang dan panas. Sedangkan warna kuning yang disimbolkan dengan matahari yang memberi kesan menghangatkan, dan panas.
Pengelompokan warna ini didasarkan dengan adanya teori lingkaran warna milik Prang yang dinamakan Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada tahun 1876.
Elemen Penting
Bicara soal desain dan seni, warna ini termasuk ke dalam elemen penting loh. Berdasarkan teori warna Munsell. Menurutnya, warna merupakan elemen penting dari segala aspek kehidupan manusia.
Hal tersebut dapat dilihat dari semua benda yang dipakai oleh manusia, semua peralatan pakaian, bahkan alam disekeliling kita berwarna. Warna memiliki peranan untuk mempertegas dan memperkuat tujuan desain maupun seni, karena itulah warna disebut sebagai elemen penting.
Warna sering disebut sebagai bagian krusial dari sebuah karya desain grafis. Pasalnya, warna bisa mempengaruhi persepsi orang saat melihatnya.
Saat seorang desainer grafis membuat logo dan memilih warna dengan asal-asalan, bisa saja logo tersebut tidak akan menarik audiens.
Bahkan, pesan dari brand atau perusahaan juga tidak dapat disampaikan dengan tepat saat salah memilih warna pada logo.
Seperti yang dijelaskan oleh UX Planet, dalam sebuah desain maka warna memiliki fungsi utama yaitu sebagai penarik perhatian audiens.
Itu disebabkan warna merupakan aspek yang paling mudah diingat oleh audiens ketika mereka melihat suatu hal baru.
Pewarnaan dalam sebuah desain juga dapat memudahkan suatu brand untuk melakukan branding sehingga bisa dikenal lebih luas.
Tanpa mampu memilih warna yang tepat, pasti akan kesulitan untuk menarik audiens apalagi menyampaikan nilai dari brand tersebut.
Dalam proses pemilihan warna yang tepat untuk desain, ada banyak hal yang perlu dipikirkan. Tidak hanya dari sisi aesthetic, tapi juga melihat dari sisi lain seperti gender hingga budaya.
Platt College menyebut, seorang desainer grafis yang andal harus mengantisipasi perbedaan budaya dalam memilih suatu warna untuk desainnya. Hal itu disebabkan suatu warna bisa memiliki arti yang berbeda bagi suatu penduduk di tempat tertentu.
Misalnya, warna putih di Amerika Serikat yang melambangkan kesucian. Namun, di Jepang, Tiongkok, atau Korea warna putih menandakan kedukaan. Intinya, sebelum memilih warna untuk membuat desain pastikan melakukan riset terlebih dahulu agar penyampaian pesan dari karya yang dibuat bisa mengena pada audiens.
Dalam proses pemilihan warna untuk desain ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Menentukan Persona dari Brand
Sebelum memilih warna untuk desain, baik itu logo atau desain lainnya, coba kamu kenali lebih dalam mengenai brand tersebut.
Cari tahu target audiens dari brand tersebut apakah pria, wanita, atau semua gender. Kemudian, brand tersebut termasuk mewah atau terjangkau. Lalu, kenali juga apakah brand tersebut untuk orang dewasa, remaja, anak-anak atau semua umur.
Jika sangat paham mengenai brand tersebut, tentunya sudah ada gambaran persona dari brand itu. Jadi, pemilihan warna untuk desain logo pun akan lebih mudah ditentukan.
- Ketahui Tren
Tren desain tiap tahunnya bisa berbeda. Itulah alasan saat pembuatan desain logo atau jenis desain lainnya sebaiknya selalu cari tahu apa yang sedang tren saat itu.
Dalam pemilihan warna, bisa mencari tahu mengenai warna pantone di tahun tersebut. Jadi, logo brand akan terlihat up to date karena menggunakan warna yang sedang tren.
Namun, pertimbangkan pula apakah warna pantone tersebut memang cocok dengan persona brand. Jika, tidak cocok sebaiknya jangan memaksa untuk menggunakan warna tersebut.
- Cari Tahu Warna yang Tepat dalam Industri
Industri juga sangat mempengaruhi pemilihan warna untuk desain. Misalnya, memiliki brand makanan tentu harus mengetahui warna yang biasanya digunakan dalam industri tersebut. 99designs menjelaskan biasanya suatu industri akan condong pada warna tertentu.
Contohnya, industri teknologi kebanyakan brand-nya menggunakan warna biru. Kemudian, untuk industri makanan biasanya lebih cenderung menggunakan warna merah.
Jika ingin aman, bisa mencoba menggunakan warna yang sering digunakan oleh industri tersebut. Namun, bukan berarti kamu harus menggunakan pakem di atas ya. Tentu saja kamu boleh berkreasi sebaik mungkin dalam memilih warna asalkan sesuai dengan nilai brand.
- Pahami Pengaruh Warna pada Sisi Emosional Manusia
Setiap warna dapat memberikan pengaruh emosional yang berbeda. Berikut ini contohnya:
Biru, memberikan pengaruh seperti kepercayaan, keamanan, dan relaksasi pada audiens. Selain itu, warna biru juga dikaitkan dengan perasaan bahagia serta keramahan. Itulah mengapa cukup banyak brand yang menggunakan warna biru sabagai warna pada logonya agar bisa membuat audiens menaruh kepercayaan pada mereka.
Hitam, sangat sering dipilih untuk sebuah logo dari brand. Hal itu disebabkan warna hitam melambangkan kekuatan dan formalitas. Jika ingin menonjolkan nilai brand yang kuat dan kokoh, maka bisa memilih warna hitam.
Merah, salah satu warna yang paling sering digunakan dalam logo suatu brand. Dalam industri makanan atau retail memang warna yang satu ini sangat sering dipakai. Ini disebabkan warna merah memiliki kesan yang mencolok sehingga bisa menarik perhatian audiens dengan mudah. Warna ini juga dapat memberi kesan seperti kepercayaan diri, berani, serta memiliki gairah yang besar.
Hijau, dapat memberikan efek yang menenangkan. Hijau mencerminkan lingkungan alami dengan banyak pohon dan tanaman. Penggunaan warna hijau biasanya digunakan oleh brand yang menjual makanan dan minuman organik. Hijau juga dapat memberikan kesan harmonis, perkembangan, kesuburan, dan masih banyak lainnya.
Kuning, dalam sebuah desain yang mencerminkan keceriaan biasanya lebih cenderung menggunakan warna kuning. Memang warna kuning bisa memberikan pengaruh yang positif pada audiens seperti kehangatan, kebahagiaan, serta harapan.
Mulai saat ini, saat membuat sebuah desain jangan pernah lagi menyepelekan proses pemilihan warna, ya. (Hilal)