Linimassa.id – Hari raya nyepi menjadi salah satu hari besar yang dinanti-nantikan masyarakat hindu Bali di Indonesia. Berbeda dengan upacara lain yang begitu semarak.
Hari raya nyepi ini justru memberikan sensasi unik bagi Pulau Dewata. Bali yang biasanya meriah, pada saat perayaan nyepi Bali jadi mendadak diam dan menjadi tenang serta tak bergeming seharian penuh.
Padahal di hari-hari sebelumnya, Bali punya suasana yang jauh lebih meriah dengan beragam tradisi dan upacara adatnya.
Mulai dari tak ada warga yang beraktivitas, padamnya layanan seluler hingga satu-satunya di dunia.
Nah, ini dia sederet fakta unik tentang hari nyepi yang hanya bisa ditemukan saat perayaan ini berlangsung di Bali.
PROSESI RANGKAIAN PERAYAAN HARI RAYA NYEPI
Hari Raya Nyepi dilakukan mulai pukul 06.00 sampai 06.00 paginya. Seperti perayaan Hari Raya yang lainnya, pada Hari Raya Nyepi terdapat berbagai rangkaian upacara yang harus dilalui. Apa saja sih rangkaian upacara dalam perayaan Hari Raya Nyepi, yuk simak dibawah ini
MELASTI
Yang pertama dilakukan adalah Melasti. Upacara Melasti dilakukan dua atau tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi diadakan. Proses upacara yang satu ini dengan mengusung pralingga dan pratima Ida Bhatara serta segala perlengkapannya ke samudra ataupun mata air yang dianggap suci lainnya dengan hati yang bersih, suci, dan khidmat.
UPACARA BHUTA YADNYA
Satu hari sebelum Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Bhuta Yadnya. Tujuan dari upacara ini adalah menunjukkan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, agar tidak mengganggu para umat. Buta Kala sendiri di kalangan orang Hindu dianggap akan menimbulkan penyakit, malapetaka bahkan kematian. Saat upacara berlangsung, seluruh umat Hindu akan mengambil salah satu cara atau semacam sesajen sesuai dengan tingkatannya.
NGERUPUK/PENGERUPUKAN (PAWAI OGOH-OGOH)
Salah satu budaya ikonik yang terlihat saat Nyepi yakni Ogoh-ogoh. Meskipun sebenarnya Ogoh-ogoh tidak memiliki hubungan langsung dengan Hari Raya Nyepi. Patung yang terbuat dari bambu, kertas, dan berbagai bahan sederhana lainnya merupakan hasil kreativitas untuk menyambut Ngerupuk. Ngerupuk atau Pengerupukan biasanya memiliki beberapa ritual seperti menabur nasi tawur, menaburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda atau biasanya kentongan hingga menimbulkan suara yang gaduh. Prosesi ini bertujuan untuk mengusir Buta Kala dari rumah warga. Perwujudan Buta Kala itu lah ogoh-ogoh diciptakan.
BERLANGSUNGNYA HARI RAYA NYEPI
Hari selanjutnya tepat tanggal 1 bulan ke 10 barulah dilaksanakan Hari Raya Nyepi. Pada prinsipnya, Hari Raya Nyepi dilaksanakan untuk meredakan hawa nafsu panca indra. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kebahagiaan yang dinamis agar kualitas hidup meningkat. Nah, ketika sedang melaksanakan Hari Raya Nyepi, umat Hindu melakukan Brata (menahan hawa nafsu seperti berpuasa), Yoga (menjalani hubungan jiwa dengan paramatma/Tuhan), Tapa (latihan ketahanan menderita), dan Samadi (manunggal kepada Tuhan yang bertujuan untuk kesucian lahir batin).
NGEMBAK GENI (NGEMBAK API_
Di hari setelah Hari Raya Nyepi, umat Hindu melakukan Ngembak Geni yaitu silaturahmi atau yang biasa disebut Dharma Santi. Umat Hindu melakukan maaf-maafan antara keluarga dan tetangga dan berharap menjalani tahun baru dengan hati yang bersih dan lebih baik lagi. Inti dari Dharma Santi adalah memandang semua manusia itu sama ciptaan dari Sang Hyang Widhi Wasa.
OMED-OMEDAN
Tradisi Omed-omedan hanya bisa ditemui di daerah Sesetan, Denpasar. Tradisi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi yang belum menikah dengan usia 17-30 tahun ini cukup unik. Dimulai dari sembahyang bersama, selanjutnya pria dan wanita akan dibagi menjadi 2 kelompok yang nantinya akan tarik menarik, berpelukan, hingga bercium pipi sambil disiram air oleh masyarakat yang datang.
MEBUUG-BUUGAN
Mebuug-buugan dilakukan oleh Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Mereka akan mengotori diri dengan lumpur atau perang lumpur dengan tujuan membersihkan diri menyambut tahun baru. Selanjutnya menuju Pantai Barat untuk membersihkan lumpur yang ada.
Demikian sederet fakta unik tentang hari raya nyepi yang hanya terjadi di Bali. (AR)