SERANG, LINIMASSA.ID – Angkat isu sosial tentang kerusakan lingkungan, Unit Kegiatan c (UKM) Teater Kafe Ide Untirta atau Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berhasil menampilkan drama dengan judul Di Ujung Ranting, pada Sabtu, 21 Desember 2024, di Auditorium Rumah Dunia, Sumurpecung, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Pertunjukan tersebut merupakan kegiatan dalam menyambut anggota baru UKM Teater Kafe Ide Untirta.
Sebanyak 20 anggota baru UKM Teater Kafe Ide Untirta membawakan cerita yang menggambarkan perjuangan dalam mempertahankan harmoni antara manusia dan alam.
Kisah yang diangkat Teater Kafe Ide Untirta ini menjadi refleksi tragis atas kehancuran lingkungan dan budaya akibat ambisi manusia.
Menceritakan kisah tragis masyarakat asli Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban keserakahan manusia.
Orang kota yang menjadi tokoh antagonis berusaha merebut wilayah masyarakat asli NTT untuk memperkaya dirinya. Bahkan, masyarakat asli NTT mendapatkan ancaman hingga pembunuhan.
Penulis naskah Teater Kafe Ide Untirta Di Ujung Ranting, Cindy Oktaviani membeberkan alasan pengangkatan cerita Di Ujung Ranting. Ia mengaku, cerita yang ditulisnya merupakan kisah nyata yang dikemas sedemikian rupa.
“Teater yang dipentaskan mengandung unsur alam yang dirusak sebagaimana yang tertera pada kisah nyatanya. Penduduk yang terlantar tersebut hanya bisa pasrah dan hidup tanpa tempat tinggal yang layak. Tidur beratapkan pohon yang semakin lama semakin menipis populasi,” jelasnya.
Suasana yang gelap dan lampu sorot yang memperlihatkan para pemeran, membuat pertunjukan Di Ujung Ranting semakin memukau para penonton.
Namun, dibalik suksesnya pertunjukan, saat latihan selama dua bulan para pemeran mengaku sempat mengalami kesulitan dalam mendalami peran. Selain itu, karena mengangkat kehidupan masyarakat NTT, para pemeran juga mengalami kesulitan dalam menggunakan dialek daerah NTT.
Selain menampilkan kemampuan anggota UKM Teater Kafe Ide di bidang seni peran kepada penonton, drama Di Ujung Ranting juga memiliki pesan yang mendalam. Dimana, kita tidak boleh mengambil wilayah yang telah dijaga dengan baik oleh masyarakat asli yang membuat tempat tinggal mereka hilang.
Pementasan Teater Kafe Ide Untirta
Pementasan teater tersebut berhasil memukau lebih dari 100 penonton. Pimpinan Proposal Resital UKM Teater Kafe Ide Untirta, Dwi Nur Hidayah Tika berharap, melalui pertunjukan Di Ujung Ranting penonton semakin memiliki kepedulian terhadap isu yang terjadi.
“Diharapkan semakin aware terhadap isu isu yang terjadi di indonesia. Terutama mengenai perebutan lahan dan tanah adat,” katanya.
Untuk diketahui, Resital UKM Kafe Ide Untirta merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya untuk menyambut anggota baru. Setiap tahunnya, drama yang dipertunjukkan memiliki cerita yang berbeda-beda dengan tema yang diangkat yaitu seputar isu lingkungan, sosiall, dan ekonomi yang terjadi di Indonesia pada masa lalu maupun masa kini.
Dengan menampilkan sebuah pertunjukkan, selain mengangkat isu yang terjadi, UKM Kafe Ide Untirta juga mengenalkan budaya seni teater melalui pertunjukannya.
Selain pertunjukan teater, dalam acara tersebut juga menggandeng stand up comedy lokal untuk memeriahkan acara.