linimassa.id – Saat ini kehidupan manusia di perkotaan dimudahkan dengan layanan laundry. Yuk cari tahu kegiatan yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna sama dengan “binatu” atau berhubungan dengan jasa pencucian baju ini.
Sama halnya seperti di dalam dunia perhotelan, binatu adalah salah satu bagian departemen housekeeping yang bertugas melakukan jasa pencucian baju baik untuk tamu, karyawan, hingga seluruh linen hotel.
Laundry dalam artian sebagai jasa cuci merupakan penyedia jasa yang menerima permintaan pencucian pakaian dengan fasilitas lengkap mulai dari penyediaan mesin cuci hingga proses perapian berbagai jenis pakaian.
Ternyata jasa binatu sudah ada sejak lama. Pertama muncul pada zaman Romawi kuno, laundry dahulu disebut dengan istilah Fullones.
Berbeda dengan proses laundry modern, di masa itu mereka harus menaruh baju kotor ke dalam tong kemudian menginjaknya dengan kaki untuk selanjutnya dijemur.
Secara belum ada sabun, jadi mereka hanya menggunakan aliran air sungai untuk membersihkan cucian.
Inilah alasan laundry saat itu adalah pekerjaan pria karena tugasnya yang cukup berat.
Seiring berjalannya waktu, pada abad ke 18 proses pencucian pakaian sudah semakin berkembang. Hal ini karena sudah adanya penemuan sabun yang terbuat dari lemak hewan.
Bagi para penyedia jasa binatu, tahapan yang mereka lakukan biasanya dimulai dari pengambilan atau penerimaan cucian kotor dari konsumen.
Selanjutnya, tahap marking yakni pemberian identitas barang cucian supaya tidak tertukar. Setelah menyematkan tanda tersebut ke setiap potong pakaian, kemudian dilakukan recheck apakah semua pakaian telah sesuai dengan laundry list.
Pada tahap billing, prosedur yang akan dilakukan adalah menuliskan biaya pencucian yang disesuaikan dengan jumlah item.
Pada tahap sorting, baju-baju kotor akan disortir berdasarkan jenis, tingkat kekotoran, warna, dan waktu pengerjaannya.
Kemudian masuk tahap washing. Pada tahapan ini, baju akan dicuci sesuai dengan standard yang ditetapkan sebelum dikirim ke bagian pengeringan atau drying.
Nah, di tahap drying, setelah dicuci baju akan disortir ulang dan dikeringkan dengan teknik yang dibutuhkan.
Setelah kering, tahapan selanjutnya adalah pressing. Kemudian masuk pada tahap folding, inspection, dan packaging. Di tahapan ini, barang cucian akan dilipat sesuai dengan nomor kamar dan pengepakan dilakukan dengan cara yang telah ditetapkan pula.
Setelah pengepakan selesai, selanjutnya siap diambil konsumen.
Jenis Laundry
Jasa laundry yang tersedia saat ini meliputi:
- Laundry Kiloan
Merupakan penyedia jasa binatu yang menerima permintaan cuci pakaian dengan hitungan per kilo. Laundry mampu menjalankan proses cuci dengan jumlah pakaian yang banyak dalam sekali proses. Masyarakat perkotaan secara umum mengenal jenis laundry ini karena menawarkan solusi instan dengan harga terjangkau.
Keunggulan dari laundry kiloan adalah seseorang dikenakan biaya yang lebih murah karena semua pakaian disatukan lalu ditimbang kilo. Kelemahannya, seluruh pakaian dicampur tanpa memilah atau perlakuan khusus.
- Laundry Self-Service
Ini merupakan jasa binatu dimana pemilik usaha hanya menyediakan fasilitas cuci yang terdiri dari tempat dan mesin. Termasuk air, deterjen, setrika. Penyedia jasa tidak bertanggungjawab dalam pencucian karena hanya menyewa fasilitas yang ada. Jadi, harus melakukan pencucian sendiri.
Keunggulan laundry self-service adalah dapat menangani pakaian secara mandiri termasuk pakaian yang butuh penangan yang khusus. Kelemahannya, jenis ini tidak cocok digunakan oleh yang sibuk dan tidak sempat menangani cucian sendiri.
- Laundry on Demand
Jenis ini merupakan jasa binatu yang menyediakan layanan praktis dimana konsumen melakukan pemesanan melalui aplikasi. Sebenarnya, laundry on demand tidak jauh berbeda dengan laundry kiloan. Hanya saja, pelanggan tidak perlu datang ke tempat laundry mengantar pakaian kotor.
Kelebihan dari laundry on demand dilihat dari sisi praktisnya yang mana konsumen hanya perlu menggunakan aplikasi agar staf datang mengambil pakaian kotor. Usai pakaian bersih, staf laundry akan mengantar ke tempat konsumen. Kelemahannya, sistem ini umumnya membebankan biaya antar-jemput kepada konsumen sehingga harga kiloan lebih mahal dari laundry kiloan.
Dry Cleaning
Istilah dry cleaning yang sudah cukup lama muncul dalam industri laundry akhirnya dilihat sebagai cara yang berbeda dari binatu itu sendiri.
Hal ini pula membuat keduanya disebut dengan cara berbeda. Laundry kemudian hanya mengacu pada proses pencucian pakaian menggunakan air dan larutan deterjen sementara dry cleaning sebaliknya merupakan proses cuci pakaian tanpa melibatkan air.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, jika merujuk pada proses, maka binatu adalah proses mencuci pakaian menggunakan mesin atau manual menggunakan beberapa tahapan.
Dalam proses laundry, air merupakan aspek terpenting sebab entitas ini menjadi alat untuk mencuci dan membilas pakaian. Laundry juga disebut sebagai laundry basah karena menggunakan mesin washing biasa.
Jika laundry adalah proses mencuci berbasis air sehingga disebut ‘cuci basah’ maka dry cleaning menggunakan bubuk solvent dan beberapa bubuk kimia yang berfungsi mengangkat kotoran dari atas pakaian. Dry cleaning disebut sebagai ‘cuci kering’.
Perbedaannya dapat dilihat sejak proses awal penanganan pakaian kotor hingga hasil akhir ketika pakaian siap dikirim ke konsumen.
Laundry biasa menggunakan deterjen sebagai bahan kimia pembersih pakaian yang berfungsi mengangkat noda, kotoran dan debu. Dry cleaning menggunakan bubuk kimia tanpa air. Perchloroethylene (Perc) adalah bahan paling populer yang digunakan.
Alternatifnya berupa hidrokarbon yang tidak se-agresif dibandingkan Perc sehingga waktu siklusnya mungkin jauh lebih lama. Selain itu, cairan silikon dan larutan alkohol yang dimodifikasi dapat menjadi pengganti yang cukup baik dalam sistem dry cleaning.
Dalam hal proses, pada laundry yakni garmen atau pakaian dibersihkan menggunakan air, deterjen, dan bahan pembersih lainnya.
Saat pakaian dikirim ke jasa laundry, mereka menjalani proses yakni penanganan awaljika ada noda yang memerlukan perawatan khusus, noda tersebut ditangani terlebih dahulu sebelum ditempatkan di mesin cuci.
Saat penyortiran, pakaian dikelompokkan berdasarkan warna dan jenis kain untuk menghindari pelunturan warna yang bisa merusak pakaian.
Saat pencucian, pakaian ditempatkan di mesin cuci dengan jumlah deterjen dalam takaran ideal kemudian dicelupkan ke dalam air.
Sedangkan saat pengeringan selama proses pencucian tradisional, air akan dikeluarkan melalui pemintalan. Dan saat finishing, fase ini melibatkan pengepresan atau penyetrikaan pakaian sebelum dikemas.
Sementara pada dry cleaning, memiliki tahapan pemrosesan inspeksi yakni setiap potong pakaian ditandai dengan nama pemilik dan kondisinya pada saat penyerahan. Termasuk kancing yang hilang, jahitan yang terlepas, noda, jenis kain, dan masalah penting lainnya.
Kemudian penangan noda, langkah memeriksa noda sebelum memulai prosedur pembersihan menggunakan penghilang noda yang sesuai untuk berbagai jenis noda.
Lalu pembersihan: pakaian dimasukkan ke dalam mesin pembersih kering khusus dan dibersihkan dengan pelarut tanpa air sebelum diaduk perlahan.
Bahan kimia akan dengan aman menghilangkan kotoran dari pakaian. Pelarut cair dikeringkan, disaring, dan didaur ulang, dan pakaian dicuci dengan pelarut baru untuk menghilangkan kotoran yang tertinggal.
Pengecekan ulang pada noda membandel pun tidak seperti pembersihan cucian, langkah ini jarang diperlukan karena pembersihan kering secara efektif menghilangkan semua jenis noda.
Namun, tidak ada jaminan bahwa itu akan bebas noda, jadi kain akan dibersihkan dengan uap, air, atau vakum untuk menghilangkan sisa kotoran dan lemak dari pakaian.
Lalu saat finishing, karena lipatan jarang terjadi pada dry cleaning, penyelesaian mungkin tidak memerlukan penyetrikaan tetapi memerlukan pengepresan, tergantung pada jenis pakaian.
Dibandingkan dengan laundry, dry cleaning dianggap sebagai metode yang lebih efektif untuk membersihkan kain. Namun biaya dry cleaning biasanya agak lebih besar daripada biaya di jasa laundry.
Hal yang perlu diketahui, mencuci menggunakan mesin laundry berbasis air dapat membuat bahan pakaian menyusut. Penyusutan sebagian besar terjadi sebagai akibat dari tindakan mekanis yang kuat setelah dicuci dengan air dan kemudian dikeringkan untuk jangka waktu yang lama. Sifat mesin cuci saat ini juga dapat menyebabkan penyusutan dan mempengaruhi masa pakai pakaian.
Selain menyusut, ada kemungkinan besar perubahan tekstur dan warna pakaian. Pembersihan kering lebih disukai, terutama untuk bahan sutra dan wol dan pakaian panjang lainnya, termasuk tirai.
Sedangkan pada dry cleaning membuat pakaian terasa lebih segar daripada laundry biasa. Selain itu, hasil akhir dari sistem dry cleaning menghasilkan pakaian dalam kondisi kering 100% sebab dalam proses tersebut tidak melibatkan air sama sekali. (Hilal)