linimassa.id – Setelah beroperasi selama 70 tahun (1953-2023) akhirnya toko buku Gunung Agung menyatakan akan menutup semua gerainya yang disampaikan langsung dari Manajemen PT GA Tiga Belas, Minggu (21/05/2023).
Setelah berhasil bertahan selama bertahun-tahun, PT GA Tiga Belas menyatakan bahwa perusahaannya tidak bisa lagi menahan kerugian besar.
Seperti yang disampaikan oleh Manajer PT GA Tiga Belas bahwa “Pada akhir 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional perbulannya yang semakin besar”.
Kerugian semakin besar yang terjadi pada Gerai Buku Gunung Agung ini sejak Pandemi Covid-19 pada 2020. “Penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukna efisiensi dan efektivitas usaha sejak 2013.” Ujar Manajemen.
Beban operasional yang tidak seimbang dengan pencapaian penjualan, menjadi masalah yang sebenarnya sudah lama diatasi oleh Manajemen.
Gerai yang saat ini tersisa di Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi dan Jakarta juga terpaksa harus ditutup sehingga menyisakan 5 gerai yang tersebar.
Pada saat terjadi kerugian besar, diketahui bahwa Toko Buku Gunung Agung melakukan PHK sepihak terhadap 350 orang karyawannya. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Asosisasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) Mirah Sumirat.
Pihak Manajemen Gunung Agung melakukan PHK massal tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengetahui hal itu, Mirah mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi terhadap kasus tersebut.
Namun dilain sisi, Pihak Gunung Agung terpaksa melakukan hal tersebut guna mengefisiensi dan mengefektifkan usaha mereka.
Terlepas dari itu, jaringan toko buku yang satu ini diketahui sebagai salah satu perintis toko buku dan alat tulis tersukses pada masanya di Indonesia. (AR)