linimassa.id – Sejumlah sekolah di Korea Selatan harus ditutup karena kekurangan siswa akibat dampak penyusutan populasi di negara tersebut. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Incheon, kota pesisir dengan banyak pulau di sisi barat Korea Selatan.
Menurut laporan dari Korean Times, penurunan populasi siswa di Incheon memaksa beberapa sekolah di pulau tersebut ditutup, diperkecil, atau bahkan dibiarkan kosong.
Hal ini terjadi di tengah rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan.
“Kantor Pendidikan Kota Metropolitan Incheon melaporkan bahwa lima sekolah di pulau tersebut telah ditutup secara permanen sejak akhir tahun 2018,” tulis laporan tersebut.
Sekolah-sekolah lain juga diprediksi akan mengalami nasib serupa dalam beberapa tahun mendatang karena jumlah murid yang terus menurun.
Masalah ini dirasakan paling parah oleh penduduk pulau-pulau terpencil, ketika generasi muda pindah ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan gaya hidup yang lebih nyaman.
Setelah SD Seodo dan SMP Seodo di Pulau Boreum ditutup pada tahun 2018, SD Nanjeong di Pulau Gyodong pun menyusul pada tahun berikutnya.
Pada bulan Maret 2023, SD Gyodong di pulau yang sama serta SD Yongyu di Pulau Muui juga ditutup.
Dua sekolah dasar lainnya di Pulau Socheong dan Pulau Seungbong gagal merekrut siswa baru sejak tahun 2019.
Jika ditutup, hanya akan tersisa lima sekolah di pulau tersebut yang berada di bawah pengawasan Kantor Pendidikan Incheon.
“Karena sekolah-sekolah tersebut juga kehabisan siswa ketika mereka lulus atau pindah, hanya masalah waktu sebelum mereka tidak memiliki siswa sama sekali,” demikian laporan Korean Times.
Penduduk pulau khawatir penutupan sekolah akan mendorong lebih banyak generasi muda untuk meninggalkan pulau. Namun, belum ada solusi realistis yang dapat membalikkan tren ini. (AR)