linimassa.id – Benda penyimpan uang satu ini hampir dimiliki semua orang. Sejak kapan dompet hadir ke dunia?
Yang kita kenal selama ini, dompet adalah kotak atau kantong datar yang dapat digunakan untuk membawa barang-barang pribadi kecil seperti mata uang, kartu kredit, dan dokumen identifikasi (SIM, kartu identitas, kartu klub, dll.).
Dompet juga terkadang digunakan untuk menyimpan foto, kartu transit, kartu nama dan kertas lain atau kartu laminasi. Dompet umumnya terbuat dari kulit atau kain, dan biasanya memiliki ukuran yang pas dengan saku serta dapat dilipat.
Dompet juga dirancang dengan desain tertentu seperti dengan menambahkan klip uang; dompet khusus koin; pengikat rantai, tali pengikat, atau kendali; serta ritsleting.
Ada juga dompet khusus yang dirancang untuk menyimpan paspor, kartu identitas yang dapat dikenakan, dan buku cek.
Beberapa jenis dompet juga bisa dikenakan di pergelangan tangan atau sepatu. Selain fungsi praktisnya, dompet dapat digunakan sebagai aksesori fesyen, serta untuk menunjukkan gaya, kekayaan, atau status pemiliknya.
Aksesori
Sebagai salah satu aksesori yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa lepas tanpa barang fashion yang satu ini.
Sejarah dompet sebenarnya sudah ada sejak zaman kuno, dan telah mengalami banyak perubahan dan evolusi hingga seperti yang kita kenal sekarang ini.
Dompet pertama kali ditemukan pada zaman kuno oleh bangsa Yunani dan Romawi. Dompet pertama ini terbuat dari kulit binatang dan digunakan untuk menyimpan koin, uang kertas, dan barang-barang berharga lainnya.
Saat itu, dompet juga digunakan sebagai status sosial. Semakin mahal dan mewah dompet yang digunakan, semakin tinggi pula status sosial pemiliknya.
Pada abad ke-14, dompet menjadi lebih dikenal di seluruh Eropa. Pada masa itu, dompet biasanya terbuat dari kain dan dijahit tangan. Namun, pada akhir abad ke-18, produsen dompet di Inggris mulai menggunakan kulit untuk membuat dompet yang lebih kokoh dan tahan lama.
Selama abad ke-19, dompet mulai menjadi lebih populer di kalangan wanita. Wanita mulai menggunakan dompet untuk menyimpan alat makeup, kacamata, dan barang-barang kecil lainnya.
Pada masa ini, dompet menjadi lebih bervariasi, terdapat banyak jenis, ukuran dan bahan yang digunakan.
Pada abad ke-20, dompet menjadi lebih populer di kalangan pria. Pria mulai menggunakan dompet sebagai aksesori untuk menyimpan uang dan barang-barang kecil lainnya. Pada masa ini, dompet pria terdiri dari dua jenis utama, yaitu dompet panjang dan dompet pendek (wallet).
Modis
Selama tahun 1950-an, dompet wanita menjadi lebih modis. Desainer mulai menambahkan elemen dekoratif ke dompet, seperti bordir, manik-manik, dan aksen lainnya.
Dompet pria juga mulai berevolusi dengan tambahan fitur seperti kartu kredit dan slot untuk kartu identitas.
Di era modern, dompet menjadi semakin bervariasi dan inovatif. Ada dompet yang terbuat dari kulit asli, kain, plastik, dan bahan-bahan lainnya. Ada juga dompet dengan desain yang unik dan canggih, seperti dompet dengan sistem anti-pencurian dan dompet dengan charger nirkabel untuk ponsel.
Sejarah dompet menunjukkan bagaimana aksesori sederhana ini telah mengalami perubahan dan evolusi selama berabad-abad. Dari dompet pertama yang terbuat dari kulit binatang hingga desain modern dengan fitur-fitur canggih, dompet tetap menjadi aksesori yang penting bagi banyak orang.
Tidak hanya untuk menyimpan uang dan barang-barang berharga, tetapi juga untuk mengekspresikan gaya dan status sosial.
Kertas
Zaman dulu, alat tukar uang berbetuk koin. Namun, karena uang yang berbetuk koin kurang efektif, maka bentuk uang pun berubah menjadi uang kertas.
Untuk mengakomodasi keberadaan uang kertas, maka diciptakan dompet yang panjangnya memiliki ukuran sama dengan panjang uang kertas. Terciptanya dompet dapat mencegah bentuk uang ketas menjadi lusuh dan dekil karena sering dilipat dan dimasukan langsung ke kantong celana.
Dengan adanya dompet, tidak perlu repot melipat atau memasukan uang kertas secara langsung ke kantong, masukan saja ke dompet, bentuk dan kualitas uang pun akan tetap bagus dan terjaga.
Dompet pun memiliki fungsi menyimpan uang sehingga lebih aman dan tidak tercecer di kantong celana atau baju.
Menurut Encyclopedia Britannica, istilah dompet berasal dari istilah fiscus. Istilah tersebut dipakai oleh bangsa Romawi. Fiscus berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan uang kaisar. Pada saat itu, uang dikumpulkan di dalam keranjang. Uang yang terkumpul di fiscus itu berasal dari upeti yang diberikan wilayah kekuasaan Romawi kepada kaisar Romawi. Jadi, konon dari sana lah sejarah dan asal muasal dompet tercipta.
Lain halnya jika si pria memakai dompet berbahan dasar katun atau selain kulit, itu menunjukkan bahwa si pria menyykukai gaya kasual. Sementara itu, model dompet wanita lebih beragam karena selera wanita lebih beragam dibandingkan pria sehingga dompet dapat mengakomodasi selera wanita.
Pria
Para pria menyimpat dompet biasanya di kantong belakang celana. Namun kebiasaan ini sebaiknya dihentikan karena dapat mempengaruhi saraf-saraf yang ada di tubuh, khususnya sistem saraf tulang belakang.
Para ahli kesehatan mengatakan, para pria yang duduk dengan dompet berada di kantong belakang celana memiliki risiko merusak sistem saraf kunci atau sistem saraf tukang belakang. Kondisi ini sudah umum terdengar di masyarakat sehingga gangguan saraf yang disebabkan penyimpanan dompet di saku belakang celana disebut penyakit wallet-neuropathy atau hip-pocket syndrome.
Jadi, para pria yang selalu menyimpan dompet di kantong belakang celananya termasuk golongan yang paling berisiko tinggi terkena hip-pocket syndrome atau wallet-neuropathy.
Para ahli fisioterapi mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pria yang menderita dan mengeluhkan sakit punggung bagian bawah. Keluhan ini diperkirakan karena pengaruh menyimpan dompet di kantong belakang celana.
Ya, menyimpan dompet di saku belakang celana menjadi penyebab utama gangguan ini. Jadi, menyimpan dompet di saku belakang celana dapat menekan saraf di belakang tubuh. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, seiring waktu dapat menyebabkan rasa linu pada daerah panggul.
Dompet yang berada di kantong belakang celana akan menekan saraf-saraf di tubuh pada saat posisi duduk. Kondisi ini pun dapat menyebabkan rasa sakit atau mati rasa pada daerah pergelangan kaki, kaki bagian bawah, dan dapat menimbulkan rasa sakit saat duduk, berjalan, atau berbaring.
Jika seseorang menyimpan dompet di kantong belakang celana, akan mengakibatkan efek ketidakseimbangan yang melibatkan tulang, otot, dan melibatkan sistem saraf.
Kelainan ini akan membuat seseorang duduk dengan posisi yang miring. Seseorang dengan penyakit ini pun akan mencoba untuk tetap seimbang dengan menjaga keseimbangan yang berpusat pada daerah panggul. Penyakit yang disebabkan oleh dompet yang disimpan di saku belakang celana mengakibatkan posisi tulang belakang menjadi tidak sejajar. (Hilal)