linimassa.id – Sandal jepit yang kita pakai sehari-hari, ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Ini terbukti dengan penemuan gambar sandal di lukisan dinding Mesir kuno dari 4.000 SM.
Sepasang sandal yang ditemukan di Eropa itu terbuat dari daun papirus dan diperkirakan berumur sekitar 1.500 tahun. Versi awal sandal jepit ini dibuat dari berbagai macam bahan.
Sandal Mesir kuno terbuat dari papirus dan daun palem. Orang Maasai di Afrika memakai sandal dari kulit mentah. Di India, sandal terbuat dari kayu. Di Cina dan Jepang, jerami padi digunakan untuk membuat sandal jepit.
Daun tanaman sisal digunakan untuk membuat jepit sandal di Amerika Selatan, sedangkan penduduk asli Meksiko menggunakan tanaman yucca.
Kata sandal sendiri konon berasal dari bahasa Yunani yakni ‘sandalion’. Sementara dalam bahasa Indonesia, sandal berasal dari bahasa Belanda yakni ‘sandaal’. Tak cuma di Indonesia, hampir semua negara juga mengenal sandal.
Alas kaki ini mungkin sudah dikenal manusia sejak zaman Mesir Kuno. Pada zaman kuno, orang India, Assyria, Romawi, Yunani, dan Jepang juga mengenakan sandal.
Sandal ini di Amerika Serikat disebut flip-flops, thongs, atau beach sandal. Seusai Perang Dunia II, prajurit Amerika Serikat pulang ke negaranya dengan membawa oleh-oleh sandal dari Jepang. Semasa perang, prajurit Jepang juga membuat sandal dari ban bekas.
Viral
Sebagai salah satu sandang yang kerap dipakai masyarakat Indonesia, beberapa waktu lalu, sandal jepit menjadi pembicaraan hampir di setiap kalangan. Ini karena Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Firman Santyabudi menyebut, memakai sandal jepit saat mengendarai motor bisa menimbulkan bahaya.
Meski begitu, bukan berarti sandal jepit dilarang. Jika pun ditemukan pengendara yang mengenakan sandal jepit, maka ia hanya akan diberikan imbauan atau edukasi.
Pada 2014 lalu, bahkan sandal jepit bahkan sempat viral saat anggota termuda boyband asal Korea Selatan EXO, Oh Sehun, kedapatan menggunakan sandal jepit buatan Indonesia di bandara setelah menggelar konser di Tanah Air.
Sejarah
Sandal merupakan penutup kaki yang paling sederhana, bahannya bermacam-macam. Melansir Love to Know, sandal telah dibuat dari berbagai bahan mulai dari kayu, kulit, tekstil, jerami, logam, dan bahkan batu. Sandal juga telah digunakan di berbagai masyarakat di hampir setiap budaya di dunia.
Saat ini banyak sandal jepit yang terbuat dari karet sehingga lebih nyaman digunakan.
Sandal juga menjadi alas kaki tertua dan paling umum ditemukan di seluruh dunia. Contoh arkeologi ditemukan dari budaya Anasazi di Barat Daya Amerika, berasal dari 8.000 tahun yang lalu. Sandal anyaman ini memberikan sol pelindung yang fleksibel dan menggunakan tali berbentuk V yang sederhana.
Sandal paling sering ditemukan di antara orang-orang dengan iklim panas. Di iklim yang panas dan kering, orang memang jarang menggunakan sepatu atau boot tertutup yang lebih cocok digunakan di iklim yang lebih dingin dan lebih basah.
Sandal jepit atau sandal jepang adalah sandal berwarna-warni dari karet atau karet sintetis. Tali sandal berbentuk huruf “v” menghubungkan bagian depan dan bagian belakang sandal. Bagian bawah sandal umumnya rata (tidak memiliki hak), sedangkan bagian atas sandal tidak memiliki penutup.
Sandal jepit dipakai dengan meletakkan poros bagian depan tali sandal di antara ibu jari dan telunjuk kaki, sehingga tidak terlepas sewaktu dipakai berjalan. Selain dipakai di dalam ruang atau kamar mandi, sandal jepit digunakan di luar rumah pada kesempatan tidak resmi, dan kegiatan rekreasi seperti di pantai atau kolam renang.
Havaianas adalah merek sandal jepit eksklusif dari Brasil. Perusahaan ini memulainya pada tahun 1962 dengan memproduksi sandal mirip zōri, namun dibuat dari karet. (Hilal)