linimassa.id – Salmon termasuk ikan spesial. Ikan yang dikenal salem ini adalah jenis ikan dari famili Salmonidae. Ikan lain yang berada dalam satu famili dengan salmon adalah Trout. Perbedaan kedua jenis ikan tersebut antara lain salmon bermigrasi, sedangkan trout hidup menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi.
Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri.
Siklus
Salmon kembali ke perairan air tawar yang mengalir (sungai) untuk berkembang biak. Metode navigasinya mungkin dilakukan dengan indra penciuman. Setengah dari jumlah salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah berkembang biak.
Sebelum menaruh telur, salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah bertekanan rendah yang dapat mengangkat kerikil agar tersapu arus, menciptakan celah baginya untuk menaruh telur. Satu celah dapat menampung 5000 telur, menutupi area sekitar 2,8 m².
Warna telur bervariasi dari oranye hingga merah. Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati salmon betina dan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur. Salmon betina lalu menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. Salmon betina dapat melakukannya sebanyak tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis. Salmon akan mati kelelahan segera setelah bertelur.
Telur harus diletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang dingin dengan arus yang baik sebagai suplai oksigen. Kematian yang tinggi biasanya terjadi pada tahap ini, yang sebagian besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah manusia.
Salmon muda menetap di perairan air tawar tempat ia dilahirkan, selama tiga tahun sebelum bermigrasi ke laut. Pada masa tersebut, ikan ini berwarna keperakan. Diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur selamat mencapai tahap ini.
Proses
Salmon menghabiskan waktu satu hingga lima tahun sebelum mencapai usia kematangan seksual. Salmon dewasa akan kembali ke tempat kelahirannya untuk berkembang biak. Dalam proses menuju ke arah itu, beberapa jenis salmon mengembangkan taring. Warna mereka akan menjadi gelap.
Jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan; mereka dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 m dari laut menuju ke tempat mereka dilahirkan.
Selama berada di air tawar dan muara, salmon muda memakan serangga, amphipoda, dan crustacea. Ketika sudah dewasa, mereka akan memakan ikan kecil.
Populasi ikan salmon di alam terus menurun dalam dekade ini, terutama salmon Atlantik yang berkembang biak di Eropa Barat dan bagian Timur Kanada. Faktor penyebabnya antara lain:
- Parasit yang tersebar dari peternakan salmon dengan jaring terbuka.
- Penangkapan secara berlebihan.
- Proses penghangatan laut dan sungai yang dapat menghambat proses berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasite.
- Hilangnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak, degradasi arus air, dan hilangnya material untuk proses berkembang biak (misal: kerikil untuk menutupi kumpulan telur salmon).
- Pembangunan bendungan yang dapat menghalangi laju ikan salmon menuju tempat berkembang biak.
Migrasi
Ikan yang memiliki daging berwarna oranye hingga putih ini memiliki corak kulit bintik-bintik berwarna merah dan biru saat masih muda. Ketika dewasa, warna bintik-bintik tersebut berubah menjadi hitam.
Dlam hal bermigrasi, untuk dapat bermigrasi dan kembali lagi ke ekosistem air tawar, ikan salmon mengandalkan indera penciumannya sebagai navigator. Uniknya, setelah berhasil bermigrasi dan bertelur, diperkirakan hampir setengah dari jumlah salmon dewasa akan mati.
Salmon betina akan menyimpan telur telurnya di celah antara kerikil atau batuan kecil yang ada di sungai. Celah tersebut umumnya bisa menampung setidaknya 5000 telur. Telur-telur tersebut terkadang memiliki warna yang berbeda seperti merah dan oranye.
Setelah itu, ikan salmon jantan akan mendekat ke betina dan mengeluarkan spermanya untuk membuahi telur-telur tersebut. Kemudian, si betina akan menutupi telur-telur yang telah dibuahi tersebut dengan kerikil.
Setelah menetas, anakan salmon tersebut akan menetap di sungai selama kurang lebih 3 tahun. Menurut perkiraan, hanya sekitar 10% dari total telur yang dapat bertahan hidup hingga tahap ini. Pada tahap ini, salmon muda akan memakan serangga sebagai makanan utamanya. Namun, saat dewasa, ikan salmon akan memakan ikan-ikan kecil yang ada di ekosistemnya.
Ikan ini banyak ditemukan di negara-negara seperti Chili, Kanada, Rusia, Inggris, Spanyol, Kanada, dan yang lainnya. Namun sayang, ikan jenis ini tidak ditemukan di wilayah perairan Indonesia. Selain itu, untuk membudidayakannya pun juga tidak mudah. Karena itulah, harga ikan ini relatif lebih mahal dibandingkan ikan jenis lainnya.
Budidaya
Untuk menghasilkan kualitas yang tinggi dalam budidaya salmon, induk salmon dewasa betina yang dipilih mampu memproduksi sekitar 10.000 telur, yang dibuahi dan diinkubasi dalam suhu tangki yang dikendalikan dari hatchery air tawar. Setelah menetas, bayi salmon diasuh di hatchery hingga 18 bulan. Pada usia ini, salmon muda kemudian mulai smoltify – proses alami berupa perubahan fisiologis yang memungkinkan mereka hidup di air asin.
Setelah proses ini selesai, smolts atau ikan salmon berukuran sekitar kurang lebih 10 – 12 cm panjang dan berat 100g, dipindahkan dari penetasan ke pena jaring apung di laut. Selama 18 bulan berikutnya, smolts tumbuh menjadi salmon dewasa dengan berat panen sekitar 4,5 kg/ekor.
Manfaat
Salmon termasuk dalam kategori sumber makanan (lauk) yang mengandung banyak gizi. Berikut beberapa manfaat yang akan didapat dari mengkonsumsi ikan salmon.
Hingga saat ini, sudah banyak penelitian yang membahas dan membuktikan bahwa konsumsi ikan salmon dapat meningkatkan kinerja fungsi otak, melindungi kesehatan otak, dan mencegah risiko terkait penyakit yang berhubungan dengan daya memori otak.
Ternyata, ikan salmon juga mengandung vitamin B yang cukup tinggi. Kecukupan vitamin B dalam tubuh penting untuk proses pembentukan dan perbaikan DNA serta mengurangi peradangan kronis. Bahkan, vitamin ini juga diperlukan untuk menjaga fungsi sistem saraf dan otak tetap optimal.
Ternyata bukan hanya daging ikan salmon saja yang mengandung khasiat. Bahkan kepalanya pun memiliki kandungan vitamin A yang dapat memelihara kesehatan mata, memperkuat sistem imun, dan kesehatan kulit.
Bukan rahasia lagi kalau salmon memiliki kandungan protein yang tinggi. Bukan sekedar protein biasa, tapi juga lemak omega-3. Keberadaan zat yang satu ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mempercepat proses penyembuhan cedera. (Hilal)