PANDEGLANG, LNIMASSA.ID – Reaktivasi jalur kereta api Rankasbitung-Labuan minta dipercepat. Hal itu diungkapkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang.
DPRD Pandeglang mendorong percepatan pelaksanaan reaktivasi jalur rel kereta api Rangkasbitung-Labuan di tahun 2025.
Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang Tb Agus Khotibul Umam mengatakan, reaktivasi jalur rel kereta api Rangkasbitung-Labuan akan mendorong percepatan laju perekonomian di Kabupaten Pandeglang.
Menurutnya, pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian akan mereaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan.
“Kami tentu sangat mendukung dan mendorong percepatan pelaksanaan reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan. Karena memang wacana reaktivasi KA (Kereta Api) ini sudah muncul dari semenjak tahun 2017 lalu dan di tahun 2025 ini baru akan mulai direalisasikan,” katanya, Jumat, 10 Januari 2025.
Ketua Dewan menjelaskan, berdasarkan informasi diterima olehnya, mulai pelaksanaan reaktivasi itu di tahun 2025. Sedangkan mulai operasional sampai ke Labuan itu di tahun 2027.
“Mudah-mudahan dan kita berharap tahun 2027 beres reaktivasi kereta api sampai ke Labuan. Menjadikan transportasi lebih mudah dan lebih murah,” katanya.
Dampak Reaktivasi Jalur Kereta Api
Ketua Dewan menerangkan, mungkin dalam pelaksanaan ada yang diuntungkan dan dirugikan. Dengan adanya proyek tersebut ada permukiman atau tempat usaha warga yang tergusur.
“Tapi secara pribadi kalau itu bisa berjalan lancar, pembangunan kereta sampai ke Labuan itu luar biasa. Dapat mendorong perekonomian, kemudian pariwisata di Kabupaten Pandeglang menuju arah lebih baik,” katanya.
Kepala Bidang Angkutan Umum dan Terminal Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang Edi Mulyadi mengatakan, informasi terakhir itu Dirjen Perkeretaapian menyatakan kalau anggaran biaya untuk reaktivasi sudah disiapkan.
“Jadi mulai pelaksanaan itu di tahun 2025. Dimulai dari Rangkasbitung sampai Stasiun Pandeglang, tepatnya Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang,” katanya.
Jadi, tahap pertama itu sampai Stasiun Pandeglang. Selanjutnya dari Stasiun Pandeglang sampai ke Stasiun Labuan.
“Yang jelas informasi kita terima akan dimulai tahun 2025. Kapan waktunya kita masih menunggu kabar dari Dirjen Perkeretaapian,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kabupaten Pandeglang Sutoto mengatakan, Bappeda dan Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang telah menyosialisasikan tentang rencana reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan kepada masyarakat.
“Reaktivasi jalur kereta api ini direncanakan mulai dilaksanakan pengerjaannya di tahun 2025. Serta sudah melakukan penataan di sepanjang jalur relnya (Rangkasbitung-Labuan),” katanya.
Kemudian, Sutoto menjelaskan, sudah melakukan pendataan dan pengukuran bidang lahan aset PT KAI yang ditempati oleh masyarakat.
“Serta sudah disiapkan juga anggaran kerohiman atau dana santunannya. Karena memang tahun 2025 itu pelaksanaan reaktivasi jalur relnya dan tahun 2026 sudah ada gerbong keretanya dan dioperasionalkan di 2026,” katanya.
Sutoto mengungkapkan, untuk kepastian anggaran reaktivasi jalur kereta api ini, ia menghubungi secara langsung kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian melalui sambungan telepon selularnya. Hal itu dilakukan sebelum acara sosialisasi dimulai.
“Jadi saya hubungi Dirjen Perkeretaapian untuk kepastian anggarannya. Yang pertama itu anggaran kerohiman kepada masyarakat terkena dampak,” katanya.
Kemudian yang kedua, Ia juga menanyakan ketersediaan anggaran untuk rehabilitasinya.
“Dan jawaban dari Pak Dirjen Perkeretaapian Alhamdulillah sudah ada di Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2025,” katanya.
Sutoto menerangkan, dengan masuknya anggaran dalam DIPA 2025, ini tentunya sangat disambut baik.
“Insyaallah ada kepastian, selambat-lambatnya pertengahan tahun 2025 sudah mulai direhabilitasi yang tahap pertama jalur kereta api Stasiun Rangkasbitung sampai Stasiun Pandeglang yaitu di Kelurahan Kadomas,” katanya.