AKP Ucu Nuryandi menjelaskan bahwa pada saat kejadian, tidak ada satu pun anggota panitia yang berada di lokasi. “Untuk panitia lagi kami cari ini untuk bertanggung jawab, jadi panitia kami cari karena enggak ada di lokasi semuanya saat kejadian,” katanya, Senin (24/06/2024).
Polisi berupaya menemukan panitia penyelenggara untuk meminta pertanggungjawaban atas kerusuhan dan kerusakan yang terjadi. “Artinya pihak kepolisian mencari pihak panitia agar meminta pertanggungjawaban mereka setelah konser ini ricuh dan seluruh penonton kecewa karena sudah membeli tiket masuk,” tambahnya.
Menurut keterangan, Tangerang Lentera Festival 2024 menghadirkan musisi dari Jawa Tengah dengan penjualan tiket seharga Rp115.000.
Meski tidak mengundang bintang tamu terkenal, seperti band-band waton, konser ini dihadiri oleh ribuan penonton mulai pukul 19.00 WIB.
Namun, hingga pukul 19.30 WIB, pagelaran musik tidak dimulai, memicu kemarahan penonton yang berujung pada pelemparan ke arah panggung.
Kericuhan semakin membesar, bahkan memuncak pada pembakaran fasilitas konser.
Tindak Lanjut Polisi
Wakapolresta Padang AKBP Ruly Indra Wijayanto menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki kasus ini secara serius. “Bila mana ditemukan perbuatan-perbuatan pelanggaran atau tindakan yang berlebih oleh anggota, tentunya kita akan melakukan proses lebih lanjut di Divpropam Polri,” ungkapnya.
Kerusuhan dalam konser tersebut menimbulkan keprihatinan dan menunjukkan perlunya pengelolaan acara publik yang lebih baik untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. (AR)