linimassa.id – Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warganya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menyelesaikan pembangunan Blok I lanjutan RSUD Kota Bogor, yang akan difungsikan sebagai poliklinik, serta Blok IV lanjutan yang akan menjadi laboratorium. Resmi diresmikan pada Kamis (28/12/2023), pembangunan ini merupakan langkah nyata dalam mengoptimalkan infrastruktur layanan kesehatan di kota tersebut.
Peresmian tersebut juga diramaikan dengan penyerahan tiga ventilator jantung dari Yayasan BUMN. Ketua Yayasan BUMN, Harjawan Balaningrath, menyerahkan secara simbolis kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya, yang selanjutnya diserahkan kepada Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, turut hadir dalam acara peresmian dan meluncurkan program Jantung Sumber Kehidupan (Jasuke), Cath Lab (kateterisasi jantung), dan TB MDR (multidrug-resistant tuberculosis). Program ini menjadi langkah strategis dalam memperluas cakupan pelayanan dan meningkatkan kualitas penanganan kesehatan masyarakat.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan tiga pesan kunci. Pertama, lebih baik mencegah daripada mengobati. Kedua, lebih baik menyelesaikan urusan di puskesmas daripada rumah sakit. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan puskesmas untuk pelayanan kesehatan yang lebih terjangkau dan efisien.
Menkes menjelaskan bahwa dua penyakit penyebab kematian tertinggi di masyarakat adalah stroke dan penyakit jantung. Oleh karena itu, ia mendorong puskesmas di Kota Bogor untuk secara rutin mengukur gula darah, lemak darah, dan tekanan darah sebagai langkah preventif. Menkes juga merinci bahwa penanganan awal terhadap serangan jantung dapat dilakukan di puskesmas, sementara untuk stroke, penanganan lebih lanjut memerlukan CT scan di rumah sakit.
Dalam rencananya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memasang alat Mechanical Thrombectomy dan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di 514 RSUD kabupaten kota mulai Juli 2024 hingga dua tahun ke depan. Ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyediakan penanganan jantung dan stroke yang lebih merata di tingkat kabupaten dan kota.
Melalui langkah-langkah ini, Pemkot Bogor dan Kemenkes berharap dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya. (AR)