LINIMASSA.ID – Mengenal sosok Prof. Dr. KH Muhammad Ishom, S.Ag., M.A., melalui profil lengkap yang baru-baru ini dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten.
Pengukuhan ini menandai puncak dari perjalanan panjangnya dalam dunia akademik dan dedikasinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan serta kontribusinya dalam masyarakat.
Latar Belakang Pendidikan dan Akademik Prof. Dr. KH Muhammad Ishom
Prof. Dr. KH Muhammad Ishom lahir di Demak pada 23 Juni 1976, Prof. Ishom memulai pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Assirojiyah Demak pada tahun 1988.
Ia melanjutkan studi di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Futuhiyyah I Mranggen dan Madrasah Aliyah (MA) Futuhiyyah I Mranggen, keduanya di Demak.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia melanjutkan studi ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 1999, di Fakultas Syariah dengan konsentrasi Peradilan Agama.
Pendidikan magister ditempuhnya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2001, dengan fokus pada Islamic Studies dan Fiqh Siyasah. Ia kemudian melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 2012, di Fakultas Hukum Islam.
Karier Akademik dan Kepemimpinan
Prof. Ishom memulai karier dosennya di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada tahun 2007 hingga sekarang.
Ia menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Syariah UIN SMH Banten dari tahun 2021 hingga 2025.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN SMH Banten pada periode 2021 hingga 2024.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua RMB, Prof. Ishom aktif menyampaikan pentingnya mitigasi terhadap intoleransi dan radikalisasi.
Ia menekankan bahwa pemikiran dan tindakan intoleransi harus ditanggulangi untuk mencegah dampak negatif yang dapat merusak tatanan sosial.
Menurutnya, hukum Islam bertujuan mendatangkan kemaslahatan dan mencegah kemudharatan, yang sejalan dengan tujuan hukum nasional dalam menjamin kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat.
Pengalaman Organisasi dan Sosial Prof. Dr. KH Muhammad Ishom
Prof. Ishom memiliki rekam jejak yang panjang dalam berbagai organisasi.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Bahsul Masail PCNU Jakarta Barat pada tahun 2006 hingga 2010 dan Ketua LP Maarif PWNU DKI Jakarta pada tahun 2010 hingga 2014.
Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi nasional seperti Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), PB IKA PMII, dan Komisi Ukhuwah MUI Pusat.
Di tingkat nasional dan provinsi, Prof. Ishom terlibat dalam berbagai organisasi, termasuk sebagai Anggota Dewan Pakar ISNU Kota Serang Banten (2020–2024) dan Anggota Dewan Pakar Ikatan Alumni (IKA) Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) (2025–Sekarang).
Ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah) se-Indonesia pada periode 2018 hingga 2023 dan kini menjabat sebagai Penasehat Asosiasi tersebut.
Kontribusi dalam Pendidikan dan Keagamaan
Sebagai seorang akademisi, Prof. Ishom tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga aktif dalam penelitian dan penulisan. Prof. Ishom memiliki visi untuk menjadikan pendidikan sebagai alat untuk menciptakan masyarakat yang beradab dan berkeadilan.
Ia percaya bahwa melalui pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam moderat, masyarakat dapat dibentuk menjadi individu yang toleran, kritis, dan berkontribusi positif terhadap pembangunan bangsa.
Prof. Ishom menorehkan bukti nyata atensinya pada dunia pendidikan, telah berhasil mendirikan dan mengembangkan dua lembaga pendidikan di Jakarta dan Banten dari tingkat dasar sampai menengah atas, di bawah naungan Yayasan Miftahul Huda Cengkareng, Jakarta dan Yayasan Qod Ata Kota Serang, Banten.
Dedikasinya dalam dunia pendidikan dan keagamaan menjadikannya sosok yang dihormati dan menjadi teladan bagi generasi muda.
Dengan pengukuhannya sebagai Guru Besar, Prof. Ishom diharapkan dapat terus memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembinaan karakter bangsa.***