linimassa.id – Camilan satu ini cukup hits di Indonesia. Ya, makaroni. Ini merupakan salah satu pasta berbentuk seperti pipa kecil yang bengkok membentuk busur.
Panaganan ini berasal dari kata maccheroni yang diadaptasi dari bahasa Sisillia maccaruni, memiliki arti adonan yang dibuat dengan tenaga.
Ini terbuat dari tepung gandum, air, dan tepung terigu. Makaroni mengandung zat besi, asam folat, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin B3.
Ini merupakan makanan pasta khas italia yang berbentuk unik, makanan ini sangat populer di dunia terutama di Indonesia karena bentuk yang unik yaitu elbow.
Marco Polo
Makaroni sudah identik sebagai makanan yang berasal dari Italia dan diduga kuat makaroni dibawa oleh penjelajah terkenal asal Venesia Marco Polo dalam pejelajahannya mengelilingi dunia.
Beberapa catatan mengetakan bahwa Marco Polo membawa beragam jenis pasta termasuk spaghetti dan macaroni dari daratan Cina.
Camilan ini juga memiliki rasa yang enak serta memiliki tekstur yang kenyal. Namun juga mempunyai manfaat yang sangat bagus terutama buat orang yang sedang menjalani diet.
Fakta
Laman IDN Times menulis, panganan ini terbukti mampu mengembalikan energi kita setelah capek berolahraga atau bekerja seharian. Itulah kenapa makaroni menjadi makanan favorit bagi para olahragawan.
Selain itu dalam 1 porsi panganan ini mengandung protein yang tinggi yaitu 16% protein harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa.dan sangat sedikit mengandung lemak yaitu 1,2 gram.
Tak heran kalau menjadi makanan yang wajib dikonsumsi oleh atlet setelah latihan.
Makaroni juga mampu membahagiakan orang yang memakannya. Sebuah penelitian makaroni menyebut, macaroni memiliki sebuah zat yang menyebabkan kadar hormon bahagia kita meningkat setelah memakannya.
Makaroni juga sangat cocok untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes. Syaratnya, makaroni harus direbus tidak terlalu lama agar indeks glimemik yang ada di dalamnya bisa menurun dengan drastis.
Makaroni mempertahankan rasa kenyang lebih lama dan tercerna secara perlahan di dalam tubuh yang kemudian meningkatkan kadar gula darah secara bertahap.
Bila dikonsumsi dengan benar dan tentu saja tanpa harus disertai dengan saus yang berlemak, kita bisa merasa jauh lebih sehat dan pola makan kita jauh lebih terjaga.
Berbeda
Di Amerika Utara, makaroni dengan bentuk “siku” (elbow macaroni) biasanya ditemukan pada hidangan makaroni dan keju ala Amerika.
Elbow macaroni juga digunakan dalam puding susu.Di daerah dengan populasi etnis China yang besar yang terbuka terhadap pengaruh budaya barat; seperti Hongkong, Makau, Malaysia, dan Singapura, warga Cina lokal mengadaptasi makaroni sebagai masakan Cina dengan gaya western.
Di Hongkong dan Asia Tenggara, makaroni direbus dalam air, kemudian disajikan dengan kaldu beserta tambahan daging ham atau sosis, kacang polong, jamur hitam, atau telur.
Di Swedia, hidangan ini dikenal dengan sebutan makaronipudding. Biasanya dibuat dengan daging ham (potongan daging paha hingga kaki belakang), leek (sayuran yang sejenis dengan bawang bombay dan bawang putih), serta keju.
Di Indonesia, hidangan ini dikenal dengan nama macaroni schotel. Masakan ini diperkenalkan oleh Belanda selama pendudukan di Indonesia.
Oleh karena itu, “schotel” atau “schaal” berasal dari bahasa Belanda yang mengacu pada wadah yang digunakan untuk membuat hidangan ini. Biasanya dibuat dengan keju dan daging atau tuna.
Kadang diberi tambahan kentang dan tahu untuk menciptakan rasa yang lebih Asia.
Museum
Ternyata ada museum makaroni loh. Museum ini disebut dengan The National Museum of Pasta yang berada di Roma Italia.
Di dalam museum ini di pajang beberapa pengetahuan dan teknologi produksi makaroni dari yang manual hingga mesin modern untuk pembuatan pasta.
Museum ini berada di Skanderbeg Square, didalam museum ini juga di terangkan sejarah pasta, mesin produksi, teknologi produksi, informasi gizi, pasta dalam seni kuno dan modern.
Oh ya, di dalam sebuah lagu anak – anak yang berjudul Yankee Doodle ada sebuah kalimat “Stuck a feather in his cap And called it macaroni” di mana arti dari makaroni yang disebutkan oleh orang inggris dan Sisillia ternyata berbeda.
Orang Sisillia mengartikannya sebagai adonan yang dibuat dengan tenaga, tetapi orang Inggris mengartikan makaroni dengan sebagai suatu yang sempurna dan untuk wanita menjadi arti lebih anggun.
Kata – kata ini tersebar ke Amerika dan ditulis dalam sebuah lagu oleh Richard Shuckburgh seorang dokter tentara Inggris pada saat perang prancis dan India. (Hilal)