linimassa.id – Sampai saat ini, kue tart identik dengan perayaan ulang tahun. Ternyata kue tart sudah ada sejak lama dan menjadi tradisi dalam merayakan ulang tahun lho.
Keberadaan kue tart pada perayaan ulang tahun sudah ada sejak abad ke 13.
Tradisi kue tart pertama kali diperkenalkan bangsa Yunani. Dahulu kue tart berbentuk bulat yang terbuat dari kue atau roti madu.
Kue tart pada zaman itu dijadikan masyarakat Yunani sebagai persembahan untuk Dewi Bulan di Kuil Artemis.
Versi lain menyebut, tradisi kue tart ini berasal dari Jerman pada abad pertengahan. Orang Jerman terbiasa membuat kue yang menyerupai bayi Yesus untuk memperingati hari Natal.
Sejak saat itu, tradisi kue ulang tahun dimulai. Setelah itu berkembang menjadi perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Jerman saat ulang tahun. Kue ulang tahun khas Jerman pada saat itu dinamai Geburtstagorten.
Untuk peletakkan lilin di atas kue tart, ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat Yunani Kuno terhadap Dewi Bulan Artemis.
Makna sebenarnya dari lilin yang menyala pada kue melambangkan cahaya bulan yang bersinar.
Sementara, orang Jerman percaya bahwa adanya lilin besar di atas kue ulang tahun adalah simbol cahaya kehidupan.
Makna ini berkembang di masyarakat, asap dari tiupan lilin akan membawa doa dan harapan mereka kepada Tuhan
Dalam budaya barat, kue ulang tahun diartikan dengan dessert atau pastry yang disajikan kepada seseorang di hari ulang tahunnya.
Umumnya, kue ulang tahun dibuat dengan spons rasa coklat. Lalu, diberi hiasan dengan nama orang dan pesan selamat serta lilin yang sudah hidup juga, yang mana diletakkan di atas kue tersebut. Dan ada juga tradisi untuk meletakan 1 lilin, guna membawa suatu keberuntungan.
Pada pertengahan abad, orang Inggris dulu meletakkan benda simbolik seperti cincin, koin dan bidal pada adonan kue.
Mereka percaya bahwa orang yang menemukan simbolik tersebut akan menjadi beruntung, sementara kesialan akan mendapatkan bidal.
Awalnya, kue ulang tahun sama dengan roti. Mereka bisa menambahkan madu dan kacang-kacangan serta buah-buahan kering sebagai pelengkap kue.
Menurut sejarawan makanan, mesir kuno merupakan yang pertama untuk menampilkan bukti keterampilan pemanggangan yang modern.
Pada pertengahan abad, pemanggang di Eropa menjadi kue jahe dan kue buah yang bisa bertahan selama waktu berbulan-bulan.
Sekitar pertengahan abad ke-17, Eropa sudah membuat suatu kemajuan yang sangat besar dalam seni membuat kue, yaitu mereka mulai membuat apa yang bisa dinamai dengan pelopor untuk kue modern. (Hilal)